Benarkah Metode Clean Eating Baik untuk Mengatasi Eating Disorder?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Oktober 2018
Benarkah Metode Clean Eating Baik untuk Mengatasi Eating Disorder?Benarkah Metode Clean Eating Baik untuk Mengatasi Eating Disorder?

Halodoc, Jakarta - Banyak jenis gangguan makan atau eating disorder, salah satunya adalah bulimia atau anoreksia. Kedua gangguan makan ini berkaitan dengan bentuk tubuh. Ketika anoreksia berfokus pada ketakutan memiliki berat badan berlebih, bulimia lebih mengarah pada berat badan normal yang cenderung mengarah pada binge eating disorder.

Demi mengatasi gangguan makan tadi, diet clean eating banyak dipilih. Metode ini berfokus pada gaya hidup bukan pola makan sehat. Metode ini tidak semata untuk menurunkan berat badan atau mendapatkan berat badan ideal, tetapi lebih kepada kebiasaan. Ciri khas utama metode ini adalah mengonsumsi bahan makanan segar dan alami, mengurangi proses pemasakan, dan mengonsumsi makanan yang diawetkan dalam kaleng. Namun, benarkah metode tersebut mampu mengatasi masalah gangguan makan?

Clean Eating Bukan Pilihan Tepat untuk Mengatasi Gangguan Makan

Seorang terapis gangguan makan asal Rockville, Maryland, Jennifer Rollin, MSW, LCSW-C mengatakan bahwa clean eating bukan pilihan tepat untuk mengatasi gangguan makan. Pola makan ini menciptakan “hubungan” yang cenderung tidak sehat antara pengidap gangguan makan dengan makanan yang dikonsumsinya.

Studi menyarankan kepada para pengidap gangguan makan untuk menggabungkan beragam makanan dan fleksibilitasnya untuk memaksimalkan pemulihan yang sedang dilakukan. Pada dasarnya, gangguan makan disebabkan aturan atau batasan terhadap suatu makanan, dan mencoba untuk menerapkan metode eat cleaning justru memicu hal tersebut datang kembali.

Intinya, setiap kali ada aturan atau batasan baru yang ditetapkan terhadap pola makan ketika menjalani pemulihan, ada peluang lebih besar untuk penyakit ini kembali menyerang. Kondisi ini berbeda apabila pengidap didiagnosis mengalami celiac. Belum lagi dengan gangguan makan orthorexia yang membuat seseorang terobsesi dengan mengonsumsi makanan sehat.

Bukan tidak mungkin seseorang yang telah mengidap suatu gangguan makan bisa dengan cepat beralih ke gangguan makan lainnya. Hal ini lebih sulit disembuhkan karena tidak banyak yang menyadari bahwa perubahan pola makan mereka adalah sebuah kesalahan.

Pada dasarnya, apapun yang kamu makan tidak pernah salah. Pasalnya, semua bahan makanan bisa saja dimasukkan dalam pola makan sehat dan bisa dinikmati tanpa perlu merasa was-was atau khawatir berlebihan. Kesehatan mental juga berpengaruh dalam menerapkan pola hidup sehat dan memilih makanan atau merasa cemas setelah mengonsumsi makanan tertentu jelas tidak termasuk ke dalam kesehatan mental.

Clean eating bukan menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi gangguan makan yang terjadi. Bukan dengan mengonsumsi makanan alami, tanpa pemasakan, bahan makanan segar, atau menghindari minuman manis. Intinya, bebas mengonsumsi yang masih dianggap dalam batas kewajaran adalah obat terbaik untuk pemulihan gangguan makan.

Sebaiknya, kamu menanyakan pada dokter cara mengatasi gangguan makan, karena setiap orang tentu memiliki cara yang berbeda. Pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu bertanya jawab dengan dokter. Namun, aplikasi Halodoc harus kamu download terlebih dahulu di ponsel kamu sebelum digunakan.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan