Faktor yang Menjadi Pemicu Tinea Cruris

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Desember 2018
Faktor yang Menjadi Pemicu Tinea CrurisFaktor yang Menjadi Pemicu Tinea Cruris

Halodoc, Jakarta - Tinea cruris atau jock itch adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit ini umum menjangkiti kulit pada bagian paha dalam, sekitar area genital, dan bokong, yang ditandai dengan munculnya ruam berwarna merah disertai rasa gatal. Tinea cruris biasanya dialami oleh orang-orang yang banyak mengeluarkan keringat, seperti atlet. Meski bukan tergolong penyakit serius, rasa gatal yang ditimbulkan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Lebih lanjut, tinea cruris memiliki gejala yang diawali dengan ruam kulit berwarna merah berbentuk setengah lingkaran, yang menyebar dari lipatan pangkal paha hingga paha bagian atas. Pangkal paha akan terasa sedikit gatal pada tahap awal infeksi. Jika tidak segera ditangani, lepuhan-lepuhan kecil dapat muncul di pinggiran lesi, yang sering kali menimbulkan rasa gatal dan sensasi seperti terbakar. Selain itu, kulit yang terinfeksi dapat menjadi bersisik atau terkelupas.

Penyebab dan Faktor Risikonya

Seperti disebutkan di awal, penyebab dari tinea cruris adalah infeksi jamur. Jamur ini dapat menyebar melalui pemakaian handuk atau pakaian yang telah terkontaminasi, atau juga melalui kontak langsung dengan pengidap tinea cruris. Selain itu, tinea cruris juga sering disebabkan oleh fungi penyebab tinea pedis atau kutu air, karena infeksi bisa menyebar dari kaki ke pangkal paha.

Perlu diketahui bahwa jamur penyebab tinea cruris paling mudah tumbuh di bagian tubuh yang hangat dan lembap, seperti paha bagian dalam, bokong, dan pangkal paha, serta di lingkungan yang lembap di antara handuk yang kotor, lantai yang basah, dan pakaian penuh keringat. Oleh karena itu, seseorang dapat mudah terserang kondisi ini jika memiliki beberapa faktor risiko berikut:

  • Banyak berkeringat.

  • Mengidap penyakit kulit lain.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti misalnya orang yang mengidap diabetes melitus, pengguna obat-obatan kortikosteroid, atau orang yang sedang menjalani pengobatan kanker.

  • Memakai celana dalam yang ketat.

  • Menggunakan ruangan loker dan kamar mandi umum.

Pengobatan dan Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Umumnya, tinea cruris dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti bedak, salep, atau losion anti-jamur, untuk mengurangi ruam dan gatal yang muncul. Namun, pada kasus yang sudah cukup parah, pengobatan luar saja biasanya tidak cukup. Pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kulit perlu dilakukan, untuk mendapatkan diagnosis dan resep obat yang tepat. Sebab, walau jarang terjadi komplikasi, infeksi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebar ke sekitar kelamin, dan meningkatkan risiko infeksi kulit seperti selulitis, nanah, radang hingga hiperpigmentasi.

Selanjutnya, bagi yang belum terinfeksi atau yang telah sembuh dari tinea cruris, langkah-langkah pencegahan berikut penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko terserang tinea cruris.

  • Saat cuaca panas dan lembap, hindari penggunaan pakaian tebal atau ketat.

  • Jika memiliki penyakit kulit lain, seperti tinea pedis atau kutu air, segera atasi, agar tidak menyebar ke pangkal paha dan berkembang menjadi tinea cruris.

  • Setelah berolahraga atau mandi, jangan pernah luput untuk mengeringkan paha bagian dalam dan area genital dengan handuk bersih. Selain itu, untuk mencegah kondisi lembap yang berlebihan, taburkan bedak di sekitar pangkal paha.

  • Jangan berbagi pakai peralatan pribadi dengan orang lain, seperti handuk atau pakaian.

  • Ganti celana dalam yang digunakan setidaknya dua kali sehari.

  • Hindari memakai pakaian yang ketat, terutama celana dalam, dan seragam olahraga agar kulit tidak tergesek dan lecet. Sebab, kulit yang lecet dapat menyebabkan lebih rentan terkena tinea cruris.

Itulah sedikit penjelasan tentang tinea cruris, faktor pemicu, serta langkah penanganan dan pencegahan yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan