Gondok dan Gondongan, Apa Bedanya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 September 2018
Gondok dan Gondongan, Apa Bedanya?Gondok dan Gondongan, Apa Bedanya?

Halodoc, Jakarta - Meski namanya hampir sama dan penampakannya mirip, yakni pembesaran kelenjar, ternyata penyakit gondok dan gondokan sangatlah berbeda. Penyakit gondok atau juga disebut goiter disebabkan oleh gangguan hormon tiroid dan biasanya memicu pembengkakan di leher. Sementara itu, gondongan dipicu oleh virus dan menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada kelenjar air ludah (parotis). Gangguan tiroid paling sering diderita oleh kaum wanita. Berat atau ringannya penyakit ini ditentukan oleh ukuran pembesaran kelenjar tiroid dan gangguan produksi hormon.

Bagaimana Cara Membedakan Gondok dan Gondongan?

Gondok dan gondongan sama-sama menimbulkan gejala berupa pembengkakan di daerah leher. Namun, ada beberapa perbedaan gejala lain yang harus diperhatikan.

Pada gondok, pembengkakan pada leher biasanya tidak terasa nyeri. Gejala lainnya pun tergantung dari penyakit tiroid yang menjadi penyebabnya. Entah itu hipotiroid atau hipertiroid.

Pada kondisi hipotiroid, gejala dapat berupa:

  1. Lemas.
  2. Kenaikan berat badan dengan nafsu makan yang menurun.
  3. Tidak tahan angin.
  4. Kulit kering dan rambut rontok.
  5. Perasaan mengantuk yang terus-menerus.
  6. Sembelit (susah buang air besar).
  7. Emosi tidak stabil dan sering lupa.
  8. Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun.

Pada kondisi hipertiroid, gejala berkebalikan dengan hipotiroid, yaitu:

  1. Penurunan berat badan.
  2. Tidak tahan panas.
  3. Perasaan cemas.
  4. Sering merasa deg-degan.
  5. Tremor (getaran anggota tubuh tanpa disadari, biasanya paling jelas terlihat pada tangan).
  6. Hiperaktif.

Pada gondok, untuk mengetahui apakah ditemukan kondisi hipotiroid atau hipertiroid dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kadar hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. Gondok membutuhkan penanganan medis, mulai dari minum obat sampai dengan tindakan operasi. Gondok bisa hilang dengan sendirinya.

Sedangkan pada gondongan, pembengkakan pada leher biasanya terasa nyeri dan terasa panas akibat proses peradangan. Gejala-gejala lainnya antara lain:

  1. Demam.
  2. Lemas.
  3. Sakit kepala.
  4. Nyeri pada telinga yang tambah parah saat mengunyah atau bicara.
  5. Bengkak pada daerah sudut rahang.

Pada gondongan, gejala biasanya akan menghilang sepenuhnya dan pulih kembali dalam waktu satu minggu. Penanganan medis masih tetap diperlukan, tapi hanya untuk membantu meredakan gejala. Ini karena infeksi akibat virus biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu lima hingga tujuh hari.

Apakah Semua Pembengkakan atau Benjolan di Area Leher adalah Gondok atau Gondongan?

Tentu saja tidak. Gondok dan gondongan hanyalah dua di antara sekian penyakit yang sering ditemukan dan dikenal masyarakat. Banyak sekali kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan pembengkakan atau benjolan di area leher. Beberapa contohnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening, kista, tumor, atau abses (penumpukan nanah).

Oleh karena itu, untuk mendapatkan diagnosis pastinya, segera periksakan diri ke dokter. Dokter yang akan membantu kamu menangani kondisi dengan pengobatan dan anjuran perawatan diri tertentu. Semakin cepat penyakit dideteksi, kemungkinan sembuhnya pun lebih baik. Jika kamu yang tidak punya waktu karena kesibukan harian kamu, kamu tetap dapat mengobrol langsung dengan dokter dimanapun dan kapanpun. Dengan cara download aplikasi Halodoc di smartphone kamu.

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan