Hidung Mampet Berkepanjangan, Awas Gejala Rhinitis Alergi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Oktober 2018
Hidung Mampet Berkepanjangan, Awas Gejala Rhinitis AlergiHidung Mampet Berkepanjangan, Awas Gejala Rhinitis Alergi

Halodoc, Jakarta - Rinitis alergi merupakan suatu gejala radang yang terjadi pada rongga hidung. Kondisi ini biasanya terjadi karena pemicu alergi atau disebut dengan alergen. Beberapa pemicu alergi yang biasanya terjadi pada manusia adalah debu, serbuk sari, jamur, dan sebagainya. Hal ini adalah kondisi yang umum terjadi pada seseorang.

Rinitis alergi dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, tergantung dari sifat berlangsungnya. Pertama adalah intermiten atau sewaktu-waktu yang gejalanya kurang dari empat hari hingga seminggu. Kedua yaitu persisten atau menetap apabila gejalanya lebih dari satu minggu.

Lalu untuk tingkat keparahan penyakitnya, rinitis alergi dibagi menjadi beberapa kategori. Kategori yang pertama yaitu ringan, yang terjadi jika tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktivitas harian, atau hal-hal lain yang dapat mengganggu. Lalu kategori selanjutnya yaitu jika terbilang sedang-berat, apabila terdapat satu atau lebih dari gangguan yang disebutkan sebelumnya.

Gejala Rinitis Alergi

Gejala atau tanda-tanda dari seseorang ketika mengidap rinitis alergi adalah merasakan gatal pada mata, mata menjadi kemerahan, mata bengkak, dan juga berwarna biru kegelapan di bawah mata atau allergic shiners. Lalu, gejala dan tanda pada telinga dan tenggorokan adalah pengidapnya dapat merasakan nyeri di tenggorokan, suara serak, gatal pada tenggorokan atau telinga, dan bengkak pada telinga.

Seseorang yang mengidap rinitis alergi juga mungkin mengalami gejala alergic salute, yaitu perilaku pada anak yang suka menggosok-gosokan hidung karena rasa gatal. Selain itu, seseorang yang mengidap juga dapat merasakan alergic crease yaitu tanda garis melintang pada hidung pada sepertiga bagian bawahnya karena kebiasaan menggosok hidung.

Selain itu, gejala lainnya adalah mengalami bersin berulang, keluar ingus (rinore) yang encer dan juga banyak. Lalu, hidung juga tersumbat, terasa gatal, dan kehilangan konsentrasi karena kurang beristirahat. Terkadang rinitis alergi juga terjadi secara tahunan pada beberapa orang.

Pengidap rinitis alergi mungkin akan menemukan reaksi silang yang terjadi. Contohnya yaitu ketika seseorang yang mengalami alergi pada serbuk sari juga akan mengalami alergi kulit apel karena kemiripan protein. Ada banyak zat-zat yang dapat menimbulkan cross-reacting.

Diagnosis Rinitis Alergi

Dokter akan mendiagnosis rinitis alergi dengan acuan anamnesis gejala-gejalanya dan pemeriksaan fisik THT dengan rinoskopi anterior. Pemeriksaan yang mendukung lainnya yaitu pemeriksaan prist-paper radio immunosorbent test (IgE total) yang biasanya memperlihatkan nilai normal, terkecuali apabila orang tersebut mengalami alergi lebih dari satu penyakit.

Pemeriksaan ini berfungsi untuk memprediksi kemungkinan alergi pada bayi atau anak kecil dengan kemungkinan alergi yang tinggi. Cara untuk mengetahui penyebab alergi dilakukan dengan uji intrakutan atau intradermal secara tunggal atau berseri seperti skin end-point titration (SET). Lalu, tes yang paling sering dilakukan dengan prick test, juga scratch test atau uji gores, dan challenge test yang digunakan untuk seseorang yang alergi makanan.

Pencegahan Rinitis Alergi

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total. Jadi, langkah yang bisa diambil adalah dengan mengurangi gejala dan mencegahnya menjadi semakin parah. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah rinitis alergi, yaitu:

  1. Selalu hindari kontak langsung dengan penyebab alergi. Hal tersebut merupakan cara yang paling ampuh. Selalu hindari hindari juga makanan atau obat-obatan yang dapat memunculkan alergi. Walau begitu, hal ini sulit untuk dilakukan. Cobalah untuk menggunakan sarung tangan dan masker untuk menghindari kontak langsung tersebut.
  2. Lakukan olahraga, karena dengan menjaga kebugaran jasmani dapat meningkatkan limfosit T helper 1 yang dapat menghambat reaksi alergi.
  3. Gunakanlah pembersih udara untuk menjaga kebersihan udara di rumah dan selalu bersihkan debu yang menempel di perabotan rumah dengan alat penyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam seminggu.
  4. Hindari rokok dan penggunaan produk yang mengandung aroma tertentu di rumah.

Itulah sedikit penjelasan mengenai rinitis alergi. Jika kamu mempunyai pertanyaan seputar rinitis alergi, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu. Di Halodoc, kamu pun bisa membeli obat. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan akan sampai dalam waktu satu jam. Praktis kan?

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan