Ikuti Tips Ini untuk Mengobati Xerophthalmia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 September 2019
Ikuti Tips Ini untuk Mengobati XerophthalmiaIkuti Tips Ini untuk Mengobati Xerophthalmia

Halodoc, Jakarta – Merupakan penyakit mata progresif, xerophthalmia ditandai dengan kondisi mata yang kering. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada kornea mata dalam bentuk bercak putih, tukak kornea, hingga kebutaan. Pengobatan utama untuk xerophthalmia adalah pemberian suplemen vitamin A

Suplemen vitamin A bagi pengidap xerophthalmia berguna untuk mengatasi gejala dan membantu mata kembali memproduksi cairan pelumas mata. Namun selain pemberian suplemen vitamin A, ada beberapa tips pengobatan yang perlu dilakukan pengidap xerophthalmia, untuk mempercepat penyembuhan, yaitu:

  1. Menghindari iklim atau kondisi ruangan yang kering.
  2. Menggunakan alat pembersih atau pelembap udara di dalam ruangan.
  3. Memakai kaca mata pelindung yang dapat memperlambat penguapan air dari permukaan mata.
  4. Menggunakan salep, gel, atau air mata buatan. Kendati demikian, hindari air mata dengan bahan pengawet jika harus menggunakannya lebih dari empat kali dalam sehari.
  5. Mengistirahatkan mata setelah melakukan kegiatan yang memerlukan ketajaman penglihatan dalam waktu lama.

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Vitamin A yang Bagus untuk Mata

Pada beberapa kasus, xerophthalmia yang sudah mengakibatkan kerusakan kornea biasanya memerlukan pemberian antibiotik, guna mencegah infeksi lanjutan. Pengidap akan disarankan untuk melindungi dan menutup mata selama lesi pada mata belum sembuh, sehingga risiko infeksi bisa dihindari.

Berbagai Gejala Xerophthalmia yang Mengganggu

Seperti telah disebutkan di awal, gejala utama xerophthalmia adalah kekeringan pada mata, tepatnya pada konjungtiva. Pada kondisi lebih lanjut, konjungtiva juga bisa menebal dan mengerut. Gejala lain yang juga mungkin dapat muncul adalah:

  • Pandangan menjadi kabur.
  • Kelelahan pada mata.
  • Nyeri dan mata menjadi merah.
  • Kelopak mata menjadi tebal.
  • Penurunan kemampuan dalam pekerjaan yang membutuhkan ketajaman penglihatan dan ketelitian.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc, yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Kalau ingin melakukan pemeriksaan langsung ke dokter spesialis mata, kamu juga bisa buat janji dengan dokter spesialis mata di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

Baca juga: 4 Penyakit Mata yang Bisa Dialami Pengidap Diabetes

Sebab pada tahap lebih lanjut, xerophthalmia dapat membuat pengidapnya tidak mampu melihat dalam cahaya yang redup (night blindness). Kondisi ini bisa menjadi semakin parah jika diikuti dengan timbulnya bercak Bitot (Bitot’s spot) dan tukak kornea. Jika tidak segera ditangani, gejala paling parah yang bisa terjadi ketika sebagian atau seluruh kornea menjadi cair hingga mengarah pada kebutaan.

Kekurangan Vitamin A Merupakan Penyebab Utama Xerophthalmia

Penyebab utama dari xerophthalmia adalah kekurangan vitamin A. Secara alami, vitamin ini bisa didapatkan dari bahan makanan yang  larut dalam lemak, baik dari sumber hewani, seperti hati ikan, ayam, produk susu, dan telur, maupun sumber nabati, misalnya sayuran berdaun hijau, dan minyak kelapa sawit.

Baca juga: 6 Cara Alami Atasi Sindrom Mata Kering

Jumlah asupan vitamin A yang dibutuhkan tubuh dapat berbeda-beda, tergantung usia. Untuk pria dewasa, asupan vitamin A yang dibutuhkan setiap hari adalah sebanyak 900 mikrogram, sedangkan untuk wanita dewasa adalah sebanyak 700 mikrogram. Sementara itu, asupan vitamin A yang dibutuhkan anak-anak adalah sekitar 600 mikrogram untuk usia di bawah 13 tahun, 400 mikrogram untuk usia di bawah 8 tahun, serta 300 mikrogram untuk usia 1–3 tahun.

Ada beberapa golongan orang yang terbilang cukup rentan mengalami xerophthalmia karena kekurangan vitamin A, yaitu anak-anak dan wanita hamil. Sebab, anak-anak dan ibu hamil lebih banyak memerlukan asupan vitamin A. Namun, ada juga beberapa kondisi medis yang membuat seseorang tidak mampu mencerna vitamin A, sehingga memiliki risiko tinggi untuk terkena xerophthalmia, yaitu:

  • Penyakit celiac, diare kronis, fibrosis kistik, sirosis.
  • Menjalani pengobatan radioiodine untuk kanker tiroid.
  • Mengalami kecanduan alkohol.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2019. Everything You should Know about Xerophthalmia.

MedicineNet. Diakses pada 2019. Medical Definition of Xerophthalmia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan