Ini yang Dimaksud dengan Abses Payudara

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Maret 2018
Ini yang Dimaksud dengan Abses PayudaraIni yang Dimaksud dengan Abses Payudara

Halodoc, Jakarta - Bagi kaum wanita, penyakit-penyakit yang menyerang area payudara merupakan momok yang cukup menakutkan. Di samping kanker payudara, abses payudara juga merupakan penyakit yang cukup mengerikan. Abses payudara biasanya muncul tepat di bawah lapisan kulit payudara dan bentuknya berupa benjolan yang berisi nanah dan menimbulkan rasa nyeri. Penyakit ini muncul karena terjadi infeksi oleh bakteri tertentu dan pada beberapa kasus yang jarang, abses payudara menjadi pertanda awal dari kanker payudara.

Abses payudara biasanya terjadi pada wanita berusia 28 hingga 50 tahun dan sekitar 10 hingga 30 persen kasus terjadi pada wanita setelah hamil dan menyusui. Penyakit ini juga dapat terjadi pada wanita dengan berat badan berlebih, memiliki payudara besar, atau wanita yang tidak menjaga kebersihan diri.

Gejala Abses Payudara

Tidak hanya menimbulkan nyeri, terdapat beberapa gejala yang menyertai munculnya abses payudara. Selain itu, kamu juga dapat mengenalinya melalui bentuk benjolan yang memiliki pola tepian yang teratur serta teksturnya yang terasa halus namun padat seperti kista. nah, gejala yang menandakan kamu terkena penyakit ini antara lain:

  • Kemerahan pada area payudara.

  • Benjolan terasa panas.

  • Demam tinggi.

  • Badan terasa tidak fit.

  • Kulit di sekitar abses ikut membengkak.

Penyebab Abses Payudara

Sebelum mengenal penyebab munculnya penyakit ini, kamu wajib tahu terlebih dahulu bahwa abses payudara terdiri dari dua jenis, yakni:

  • Abses Menyusui, yaitu abses yang terbentuk pada bagian pinggir payudara, dan biasanya di bagian atas.

  • Abses Non-Menyusui, yaitu abses yang muncul di sekitar areola (bagian berwarna gelap di sekitar puting susu) atau bagian bawah payudara.

Kebanyakan abses payudara disinyalir bermula dari peradangan yang terjadi pada ibu hamil atau bisa disebut mastitis. Nah, bakteri yang biasanya menyebabkan mastitis ini adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam payudara melalui luka kecil atau celah pada puting. Setelah masuk, maka bakteri pun akan menyebabkan Infeksi, infeksi dapat menjadi semkain parah saat bakteri berkembangbiak secara tidak terkontrol.

Saat bagian tubuh terserang infeksi, tubuh akan meresponnya dengan mengirimkan sel-sel darah putih pada bagian tubuh yang terinfeksi untuk menyerang bakteri. Serangan sel darah putih ini juga mengakibatkan jaringan tubuh pada bagian yang terinfeksi bakteri ikut mati, sehingga muncul kantung berongga kecil. Nanah yang muncul merupakan campuran dari jaringan tubuh yang mati, sel-sel darah putih, dan bakteri. Jika infeksi terus berlangsung tanpa pengobatan tambahan, maka benjolan abses dapat semakin membesar dan menyebabkan nyeri yang hebat.

Faktor Risiko Abses Payudara

Selain karena kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan payudara, infeksi yang menyebabkan abses payudara juga akan semakin berisiko untuk muncul karena beberapa faktor lain, yaitu:

  • Cara menyusui yang tidak tepat.

  • Kurang lama menyusui sehingga terjadi penumpukan air susu.

  • Penggunaan bra yang terlalu ketat

  • Luka gores pada area puting akibat tergaruk atau tercakar.

  • Saluran tersumbat.

Pengobatan Abses Payudara

Apabila gejala-gejala yang tadi disebutkan sudah kamu rasakan, maka segera hubungi dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik tanpa operasi, dan jika dideteksi saat stadium lanjut, pengidap akan dilakukan insisi menusuk untuk mengeluarkan abses keluar. Meski begitu, pendekatan ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembentukan abses baru dan fistula dari abses kulit. Namun, jika sudah terdiagnosis dan diberikan antibiotik tetapi keadaan tidak kunjung membaik, dokter akan melakukan ultrasound untuk menentukan status penyakit secara tepat.

Pencegahan Abses Payudara

Selama menyusui, kamu bisa menghindari terjadinya abses dengan melakukan beberapa cara, antara lain:

  • Membersihkan puting susu sebelum dan setelah  menyusui.

  • Mengoleskan salep lanolin atau vitamin A dan D setelah menyusui.

  • Menghindari penggunaan pakaian yang menyebabkan iritasi pada area payudara.

  • Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan

  • Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya

  • Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah terjadinya luka pada puting susu.

  • Minum air putih yang banyak.

  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

Jika kamu menemukan gejala-gejala abses, segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Apalagi jika gejala yang muncul malah semakin parah. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan awal pada dokter terpercaya. Lebih mudah hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan