Langkah Awal untuk Mendeteksi Usus Buntu

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Februari 2020
Langkah Awal untuk Mendeteksi Usus BuntuLangkah Awal untuk Mendeteksi Usus Buntu

Halodoc, Jakarta – Usus buntu merupakan organ berbentuk kantung tipis yang berukuran 5-10 sentimeter. Organ ini terhubung langsung dengan usus besar. Saat terjadi peradangan, pengidap akan mengalami serangkaian gejala awal usus buntu yang ditandai dengan nyeri di perut kanan bagian bawah. Usus buntu merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, penyakit ini lebih rentan dialami oleh seseorang yang berusia 10-30 tahun.

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Radang Usus

Jika serangkaian gejala awal usus buntu dibiarkan begitu saja tanpa penanganan, usus buntu bisa saja pecah dan menyebabkannya timbulnya rasa nyeri hebat. Ketika hal tersebut terjadi, bukan hal yang tidak mungkin jika pengidap kehilangan nyawanya begitu saja. Usus buntu bukanlah penyakit yang bisa diremehkan begitu saja. Kenali gejala awalnya, agar kamu dapat melakukan penanganan dengan tepat.

Langkah Deteksi Awal Usus Buntu

Gejala awal usus buntu secara umum ditandai dengan:

  • Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut pada bagian bawah ini muncul karena usus buntu mengalami pembengkakan dan peradangan. Rasa nyerinya sendiri dapat berbeda-beda, tergantung pada usia dan posisi usus buntu. Dalam banyak kasus, nyeri perut ditandai dari perut tengah atas dekat pusar, yang bisa berpindah tempat ke bagian perut kanan bawah. Pengidap akan mengalami nyeri yang sangat hebat ketika bergerak, menarik napas, batuk, bersin, atau mengejan.

  • Mual dan Muntah

Gejala awal usus buntu lainnya adalah mual dan muntah-muntah yang dapat terjadi karena radang usus memengaruhi sistem saraf pencernaan. Akibatnya, pengidap akan mengalami penurunan nafsu makan, sehingga pengidap akan mudah merasa lelah dan lemas.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Usus Buntu dan Maag

  • Mengalami Gangguan Saluran Cerna

Penyumbatan pada usus buntu akan menyebabkan pengidapnya mengalami diare atau konstipasi, yaitu kesulitan saat buang air besar. Pada beberapa pengidap, gejala awal usus buntu akan ditandai dengan kesulitan buang angin, akibat penyumbatan pada usus sudah terjadi secara menyeluruh.

  • Mengalami Demam Ringan

Demam ringan pada pengidap usus buntu berkisar antara antara 37-38 derajat Celcius. Namun, jika usus buntu semakin parah, demam bisa mencapai lebih dari 38 derajat Celcius. Peningkatan suhu tubuh sendiri akan disertai dengan detak jantung yang tidak beraturan. Demam ringan tersebut merupakan respons alami sistem imunitas tubuh untuk melawan infeksi guna mengurangi jumlah bakteri jahat yang menyerang tubuh.

  • Sering Buang Air Kecil

Usus buntu merupakan organ yang letaknya berdekatan dengan kandung kemih. Gejala awal usus buntu selanjutnya dapat ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air kecil pada pengidap. Pada kasus yang jarang terjadi, pengidap bisa saja mengalami rasa nyeri saat buang air kecil.

Baca Juga: Sering Makan Pedas? Ini Dampaknya pada Usus Buntu

Tidak semua orang mengalami gejala awal usus buntu yang sama. Gejala awal yang muncul pada anak-anak dan orang dewasa pun akan berbeda. Pada anak berusia kurang dari 2 tahun, gejala awal usus buntu ditandai dengan demam, muntah, serta perut kembung. Segera temui dokter di rumah sakit terdekat ketika menemukan serangkaian gejalanya, ya! Penanganan tepat dilakukan, karena kehilangan nyawa merupakan komplikasi yang bisa saja terjadi.

 

Referensi: 

Eapsa.org. Diakses pada 2020. Condition: Acute (Early) Appendicitis.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. How to Tell If That Pain Is Your Appendix.

Medical News Today. Diakses pada 2020. Appendicitis: What You Need to Know.



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan