Katarak Mengincar, Mulai Jaga Kesehatan Mata

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Oktober 2018
Katarak Mengincar, Mulai Jaga Kesehatan MataKatarak Mengincar, Mulai Jaga Kesehatan Mata

Halodoc, Jakarta - Jangan anggap sepele katarak. Pasalnya, perbandingan dari dua juta penduduk di Indonesia, 1,5 persennya adalah pengidap katarak. Selain itu, lebih dari 50 persen kasus katarak yang terjadi, merupakan penyebab kebutaan. Indonesia adalah negara yang menempati peringkat kedua dengan kasus kebutaan tertinggi setelah Ethiopia, dan peringkat pertama di Asia Tenggara.

Penyakit katarak ditandai dengan mengeruhnya lensa mata, sehingga membuat penglihatan menjadi kabur. Kondisi ini umumnya terjadi pada lansia dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus. Meskipun berbahaya, katarak bukan merupakan penyakit yang menular.

Penyebab Katarak

Katarak umumnya berkembang secara perlahan. Pengidap tidak akan menyadari adanya gangguan penglihatan, karena hanya sebagian kecil lensa mata yang mengalami katarak. Kebanyakan penyebab katarak diakibatkan oleh proses penuaan yang menyebabkan perubahan pada lensa mata, sehingga lensa mata menjadi keruh atau buram.

Penyakit ini tidak selalu dialami oleh orang yang lanjut usia. Namun, katarak dapat mulai berkembang pada usia 40-50 tahun. Selama usia pertengahan, kondisi ini termasuk ringan dan tidak begitu memengaruhi daya penglihatan pengidap. Namun, setelah menginjak usia 60 tahunan, katarak menyebabkan masalah penglihatan yang serius. Berikut ini adalah sejumlah faktor lain yang dapat berperan dalam munculnya atau menjadi penyebab katarak:

  1. Riwayat peradangan mata, misalnya glaukoma. Kondisi ini adalah sejenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan pada saraf optik. Biasanya, diakibatkan oleh adanya tekanan yang berlebih pada bola mata.
  2. Radiasi sinar UV. Studi menunjukkan adanya peningkatan pembentukan katarak apabila terekspos dengan paparan jangka panjang terhadap sinar matahari.
  3. Kebiasaan minum alkohol. Beberapa studi menunjukkan peningkatan risiko katarak pada mata orang-orang yang mengkonsumsi alkohol dalam dosis tinggi. Namun, bagi orang-orang yang jarang atau tidak pernah sama sekali  mengkonsumsi alkohol, mereka mempunyai risiko yang lebih kecil untuk mengidap katarak pada saat lanjut usia.
  4. Kekurangan gizi. Studi menunjukkan adanya hubungan antara risiko mengidap katarak dengan rendahnya tingkat antioksidan dalam tubuh. Misalnya, vitamin C, vitamin E, dan beta karoten.
  5. Mempunyai riwayat cedera pada mata.
  6. Diabetes. Hal ini dikarenakan kadar gula darah yang tinggi bisa menimbulkan berbagai penyakit mata seperti pandangan kabur, katarak, glaukoma, hingga kebutaan.

Pencegahan Katarak

Dalam kasus mata katarak yang terkait dengan usia, beberapa orang mungkin awalnya tidak menyadari perubahan pada pandangannya. Namun dengan perubahan gaya hidup, dapat membantu memperlambat prosesnya atau bahkan mencegahnya sama sekali, antara lain:

  • Batasi Asupan Karbohidrat

Menurunkan risiko katarak dapat dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Investigative Ophthalmology and Visual Science menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi banyak karbohidrat, mempunyai risiko katarak tiga kali lipat lebih tinggi daripada mereka yang hanya mengkonsumsi sedikit karbohidrat.

  • Konsumsi Teh Hijau

Laporan dalam the American Chemical Society's Journal of Agricultural and Food Chemistry mengungkapkan bahwa meminum teh hijau dapat mencegah diabetes. Salah satu komplikasi diabetes adalah mata katarak.

  • Konsumsi Vitamin C

Peningkatan asupan vitamin C telah dikaitkan dengan penurunan risiko mata katarak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa kadar tinggi vitamin C mengurangi risiko katarak sebesar 64 persen. Para peneliti juga merekomendasikan untuk perbanyak makan sayuran berdaun hijau, buah, dan makanan lain yang mengandung antioksidan.

Nah, itulah penyebab-penyebab dan cara untuk mencegah risiko penyakit katarak. Segera diskusikan dengan dokter jika kamu, keluarga, atau teman terdekat kamu mengalami hal-hal seperti di atas. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi langsung melalui Chat atau Voice/Video Call di mana pun dan kapan pun. Kamu tidak hanya dapat berdiskusi langsung, kamu juga dapat membeli obat dengan layanan Apotek Antar dari Halodoc. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google play!

Baca juga:




Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan