Kenapa Pengidap Kanker Rentan Alami Patah Tulang Panggul?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juli 2019
Kenapa Pengidap Kanker Rentan Alami Patah Tulang Panggul?Kenapa Pengidap Kanker Rentan Alami Patah Tulang Panggul?

Halodoc, Jakarta – Kanker dapat memengaruhi tulang termasuk meningkatkan risiko komplikasi, melemahnya tulang, patah tulang (patah) dan kadar kalsium yang tinggi dalam darah, yang selanjutnya dapat merusak tulang.

Karenanya perlu buat pengidap kanker untuk memerhatikan risiko patah tulang panggul dan menjalani perawatan untuk menghindari terjadinya komplikasi ini. Temukan jawaban dari pencegahan dan perawatan tulang sehat lebih lanjut di sini. 

Kamu Merasakan Nyeri Tulang?

Biasanya, langkah pertama dalam mengobati komplikasi tulang adalah mengendalikan nyeri tulang. Penghilang rasa sakit (analgesik) sangat efektif. Obat-obatan ini termasuk obat-obatan bebas dan resep. 

Obat-obatan yang dijual bebas termasuk acetaminophen (Tylenol, misalnya), aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti naproxen (Aleve, misalnya). Obat resep termasuk opioid seperti oksikodon, hidromorfon dan morfin. Obat, dosis, dan jadwal nyeri yang tepat akan menghilangkan rasa sakit tanpa menyebabkan masalah lebih lanjut.

Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker

Seiring dengan mengendalikan rasa sakit, dokter akan melakukan tes untuk mengetahui penyebab rasa sakit dan apakah ada patah tulang atau risiko patah tulang di tulang. Kalau kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai informasi ini, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Pemeriksaan mengenai risiko komplikasi tulang ini bisa dilihat dari kadar kalsium yang tinggi dalam darah, yaitu suatu kondisi yang disebut hiperkalsemia. Situasi ini dapat terjadi ketika kanker melukai tulang yang menyebabkan kalsium dilepaskan dari tulang ke dalam darah. Gejala kadar kalsium tinggi mungkin, termasuk mual dan muntah, mengantuk, merasa sangat haus dan sering buang air kecil.

Perawatan kadar kalsium darah tinggi termasuk meningkatkan asupan cairan dengan minum lebih banyak air atau memberikan cairan kepada secara intravena (melalui vena) untuk mengobati atau mencegah dehidrasi. Obat-obatan yang mengurangi kadar kalsium secara langsung juga dapat digunakan.

Baca juga: Kenali Perbedaan antara Tumor dan Kanker

Penting bagi kamu untuk memberi tahu dokter segera jika kamu memiliki sakit punggung yang parah atau rasa sakit di punggung yang berkembang atau berubah dengan cepat. Ini mungkin berarti bahwa metastasis tulang di tulang belakang menekan terhadap sumsum tulang belakang. 

Jika itu masalahnya, perawatan medis mendesak diperlukan. Jenis rasa sakit ini dapat berkembang dari jam ke hari dan sering terasa di tengah punggung. Mungkin disertai dengan perasaan lemah. Perawatan untuk kondisi ini mungkin termasuk obat steroid, radiasi dan pembedahan.

Wanita Lebih Berisiko Patah Tulang Panggul

Wanita di bawah 50 tahun dengan rheumatoid arthritis memiliki risiko lebih besar patah tulang daripada wanita tanpa kondisi. Ini disebutkan dalam penelitian Mayo Clinic. Pria dengan rheumatoid arthritis juga lebih berisiko patah tulang, tetapi risiko itu tampaknya muncul ketika usianya lebih tua.

Baca juga: Mengenal Miom pada Rahim dan Bahayanya

Rheumatoid arthritis dapat menyebabkan peradangan sendi dan bagian tubuh lainnya yang kronis dan melemahkan. Orang yang berusia di atas 50 tahun dengan kondisi ini cenderung patah tulang karena jatuh atau kadang-kadang bahkan stres ringan seperti batuk. 

Memahami apa yang berkontribusi pada risiko patah tulang sangat penting untuk mempertahankan kualitas hidup. Tidak hanya pengidap kanker, wanita di bawah 50 tahun dengan rheumatoid arthritis perlu tahu bahwa meskipun masih muda, tetapi risiko patah tulang tetap ada, sehingga perlu berhati-hati.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan