Betahistine
DAFTAR ISI
- Apa Itu Betahistine?
- Manfaat Betahistine
- Dosis Betahistine
- Cara Penggunaan Betahistine
- Perhatian Penggunaan Betahistine
- Efek Samping Betahistine
- Interaksi Betahistine
- Kontraindikasi Betahistine
Apa Itu Betahistine?
Betahistine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah vertigo, gangguan pendengaran, dan tinnitus yang terkait dengan penyakit Meniere.
Obat ini berfungsi dengan cara menurunkan tekanan dan meningkatkan sirkulasi darah di telinga.
Alhasil, obat ini dapat membantu meredakan gejala-gejala penyakit meniere yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di area telinga bagian dalam.
Betahistine termasuk obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan saran dan resep dokter.
Nama dagang obat: Betaserc, Betahistine, Betahistine Mesylate, Histigo, Kurtigo, Lexigo, Mertigo, Meristin, Merislon, Rotaver, Vesitab, Vertikaf, Vertigosan, Versyl, Versilon, Vercure, dan Vastigo
Manfaat Betahistine
Betahistine merupakan obat keras yang dapat melancarkan sirkulasi darah pada telinga. Berikut ini manfaat betahistine yang perlu kamu ketahui:
- Meredakan vertigo atau pusing berputar.
- Mengurangi gangguan pendengaran yang terkait dengan penyakit meniere.
- Mengatasi telinga berdenging (tinnitus).
- Meningkatkan aliran darah di telinga bagian dalam.
- Mengurangi tekanan di telinga karena penyakit meniere.
Dosis Betahistine
Betahistine termasuk obat keras sehingga pemakaiannya harus di bawah pengawasan medis.
Dokter akan menyesuaikan dosis dan durasi penggunaan betahistine berdasarkan kondisi tubuhmu.
Umumnya, dosis betahistine untuk orang dewasa yang diresepkan dokter adalah:
Sebagai betahistine hydrochloride:
- Dosis awal: 8–16 mg, tiga kali sehari atau 24 mg, dua kali sehari.
- Dosis pemeliharaan: 24–48 mg per hari.
- Dosis maksimal: 48 mg per hari.
Sebagai betahistine mesilate:
- Dosis harian: 6–12 mg, tiga kali sehari.
Cara Penggunaan Betahistine
Agar obat betahistine dapat berfungsi dengan maksimal, penting untuk memperhatikan cara penggunaannya, yaitu sebagai berikut:
- Baca instruksi pada kemasan obat dan ikuti arahan dokter sebelum menggunakan betahistine.
- Betahistine dapat diminum dengan atau tanpa makanan, dan sebaiknya dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari.
- Telan tablet betahistine dengan air putih.
- Jangan ubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter dan jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dokter. Dokter akan memberi tahu kapan dosis bisa dikurangi.
- Jika lupa minum obat, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya lebih dari 2 jam. Jika kurang dari 2 jam, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Simpan betahistine di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari panas serta jangkauan anak-anak.
Perhatian Penggunaan Betahistine
Betahistine adalah obat resep yang harus dikonsumsi sesuai resep dan anjuran dokter.
Oleh karena itu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini demi keamanan diri:
- Beritahu dokter atau apoteker jika kamu memiliki alergi terhadap betahistine atau bahan lain yang ada dalam obat ini.
- Sebelum menggunakan betahistine, beritahu dokter jika kamu memiliki gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK, pheochromocytoma atau tumor pada kelenjar adrenal, dan mengalami tukak lambung atau usus.
- Obat ini bisa menyebabkan kantuk, sehingga kamu perlu menghindari mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sampai kamu yakin aman untuk melakukannya.
- Kurangi minuman beralkohol dan bicarakan dengan dokter jika kamu menggunakan ganja (marijuana).
- Betahistine hanya boleh digunakan selama kehamilan jika benar-benar diperlukan. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Efek Samping Betahistine
Seperti obat lainnya, betahistine juga memiliki efek samping, terutama jika digunakan tanpa mengikuti saran medis.
Berikut ini efek samping dari betahistine:
- Gangguan pencernaan
- Mual
- Sakit kepala
- Kantuk berlebih
- Nyeri ulu hati
- Asam lambung kambuh
Reaksi alergi parah terhadap obat ini sangat jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi serius seperti:
- Ruam kulit
- Gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan)
- Pusing parah
- Kesulitan bernapas
Interaksi Betahistine
Mengonsumsi obat-obatan lain dapat mempengaruhi cara kerja betahistine.
Penggunaan betahistine bersama dengan obat tertentu dapat menyebabkan berbagai interaksi, seperti:
- Mengonsumsi betahistine bersama obat golongan MAOIs, seperti selegiline, isocarboxazid, dan phenelzine, bisa meningkatkan risiko efek samping.
- Obat asma golongan beta2 agonis, seperti salbutamol dan sameterol, bisa menjadi kurang efektif jika dikombinasikan dengan betahistine.
- Betahistine dapat menjadi kurang efektif jika dikonsumsi bersama obat antihistamin lain, seperti diphenhydramine.
Kontraindikasi Betahistine
Betahistine, yang termasuk dalam golongan histaminergic, tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien di bawah umur 18 tahun dan pasien yang mengalami:
- Alergi terhadap betahistine atau obat lain
- Mengidap tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh tumor di kelenjar adrenal
- Pernah memiliki tukak lambung
- Asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
Nah, kamu bisa mendapatkan obat betahistine dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Akan tetapi, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter di Halodoc sebelum mengonsumsi betahistine.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter, sebab kamu perlu mengetahui aturan dan dosis penggunaan obat yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu.