Edema

Pengertian Edema
Edema adalah pembengkakan yang terjadi akibat terlalu banyak cairan yang terperangkap dalam jaringan tubuh.
Kondisi ini dapat memengaruhi bagian tubuh manapun tetapi cenderung lebih sering muncul di tungkai dan kaki. Beberapa faktor risiko edema yaitu konsumsi obat-obatan dan kehamilan.
Selain itu, penyebab edema juga bisa terjadi akibat penyakit, seperti gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, insufisiensi vena atau sirosis hati.
Kondisi ini dapat mereda dengan mengenakan pakaian kompresi dan mengurangi asupan garam dalam pola makan. Ketika suatu penyakit menyebabkan pembengkakan, penyakit tersebut juga membutuhkan pengobatan
Penyebab Edema
Penyebab kondisi ini adalah saat pembuluh darah kecil di tubuh (kapiler) mengeluarkan cairan.
Cairan tersebut menumpuk di jaringan terdekat yang memicu kebocoran dan menyebabkan pembengkakan.
Penyebab yang tergolong ringan meliputi:
- Terlalu lama duduk atau diam dalam satu posisi.
- Terlalu banyak makan makanan asin.
- Mengalami pramenstruasi (PMS).
- Sedang hamil.
Kondisi ini juga bisa menjadi efek samping dari beberapa obat, termasuk:
- Obat tekanan darah tinggi.
- Antiinflamasi nonsteroid.
- Obat steroid.
- Estrogen.
- Obat diabetes tertentu seperti thiazolidinediones.
- Obat-obatan yang biasa kamu gunakan untuk mengobati nyeri saraf.
Terkadang, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda dari kondisi yang lebih serius. Penyakit yang dapat menyebabkan edema meliputi:
Gagal jantung kongestif
Kondisi tersebut menyebabkan salah satu atau kedua bilik bawah jantung berhenti memompa darah dengan baik.
Akibatnya, darah dapat menumpuk di tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki sehingga menyebabkan pembengkakan.
Kerusakan hati akibat sirosis
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpukan cairan di area perut dan kaki. Penumpukan cairan perut tersebut dikenal sebagai asites.
Penyakit ginjal
Penyakit ginjal dapat menyebabkan cairan dan garam dalam darah menumpuk. Edema yang terkait dengan penyakit ginjal biasanya terjadi di kaki dan di sekitar mata.
Kerusakan ginjal
Kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyaring di ginjal dapat menyebabkan sindrom nefrotik.
Pada sindrom nefrotik, penurunan kadar protein dalam darah dapat menyebabkan edema.
Kelemahan atau kerusakan pembuluh darah di kaki
Kondisi tersebut dikenal sebagai insufisiensi vena kronis, merusak katup satu arah di kaki.
Katup satu arah menjaga aliran darah dalam satu arah. Kerusakan tersebut memungkinkan darah menggenang di pembuluh darah kaki dan menyebabkan pembengkakan.
Trombosis vena dalam (DVT)
Pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba pada salah satu kaki disertai rasa nyeri pada otot betis, dapat disebabkan adanya gumpalan darah pada salah satu urat kaki.
Kekurangan protein dalam jangka panjang yang parah
Kekurangan protein yang ekstrem dalam makanan seiring waktu dapat menyebabkan edema. Oleh karena itu, penanganan perlu segera dilakukan.
Faktor Risiko Edema
Beberapa faktor risiko edema antara lain:
- Sedang hamil.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Memiliki penyakit jangka panjang, seperti gagal jantung kongestif atau penyakit hati, atau penyakit ginjal.
- Menjalani operasi yang melibatkan kelenjar getah bening.
Gejala Edema
Gejala utama kondisi ini adalah pembengkakan pada tubuh. Pembengkakan terjadi ketika bagian tubuh membesar karena ada penumpukan cairan di jaringan tubuh.
Kondisi tersebut dapat terjadi di mana saja di tubuh, tapi seringkali menyerang kaki, pergelangan kaki, dan kaki.
Gejala edema lainnya yaitu:
- Area tubuh lebih besar dari hari sebelumnya.
- Kulit di atas area yang bengkak terlihat meregang dan berkilau.
- Kesulitan berjalan jika tungkai, pergelangan kaki, atau telapak kaki membengkak.
- Batuk dan kesulitan bernapas.
- Merasa penuh atau sesak di bagian tubuh yang bengkak.
- Nyeri ringan atau rasa sakit di area yang terkena.
Diagnosis Edema
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa edema. Selanjutnya mungkin juga perlu tes diagnostik untuk mengetahui penyebabnya.
Dokter akan mencari pembengkakan, terutama pada bagian tubuh di mana kulit tampak berkilau atau meregang.
Selain itu, baca juga lebih lanjut artikel ini: Ini Penyebab Edema Paru Kardiogenik dan Non-kardiogenik.
Pengobatan Edema
Setelah dokter mengidentifikasi penyebab edema dengan tes diagnostik, ia akan merencanakan pengobatan yang tepat.
Perawatan edema seringkali dengan mengurangi asupan garam dan menjaga kaki tetap tegak saat duduk.
1. Perawatan di rumah
Berikut beberapa hal yang dapat kamu coba untuk meredakan edema:
- Konsumsi berbagai macam makanan sehat sambil menghindari makanan kemasan dan olahan yang mengandung banyak garam.
- Berolahraga dalam jumlah sedang, yang dapat membantu mencegah pembengkakan yang terjadi akibat tidak aktif secara fisik.
- Menghindari penggunaan tembakau dan minum alkohol.
- Mengenakan kaus kaki pendukung.
- Mendapatkan perawatan akupuntur atau pijat.
2. Perawatan medis
Sementara itu, beberapa saran medis yang dapat kamu jalani pada kondisi atau situasi tertentu yaitu:
- Gagal jantung. Pengobatan diuretik bersamaan dengan obat lain yang meningkatkan fungsi jantung.
- Sirosis. Berhenti minum alkohol, mengurangi garam, dan mengonsumsi diuretik untuk memperbaiki gejala.
- Limfedema. Perawatan diuretik atau mengenakan kompresi.
Segera cari perawatan medis jika edema memburuk secara tiba-tiba, atau terasa nyeri. Kamu juga harus menemui dokter jika sedang hamil dan tiba-tiba mengalami pembengkakan di kaki.
Dokter perlu memeriksa tekanan darah, tes urine, dan pemeriksaan darah untuk memantau preeklampsia.
Kondisi tersebut menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan adanya protein dalam urine. Preeklampsia juga dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera kamu tangani.
Pencegahan Edema
Kemungkinan akan sulit mencegah kondisi ini jika penyebabnya adalah kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal jantung, penyakit hati, atau ginjal. Namun, kamu dapat meminta pertolongan medis untuk mengelola gejalanya.
Jika penyebabnya adalah asupan garam berlebih, maka kamu dapat mengelola gejala dengan mengurangi jumlah garam pada makanan yang kamu konsumsi.
Kamu juga dapat mencegah edema dengan lebih sering bergerak.
Duduk atau berdiri tanpa bergerak dapat menyebabkan cairan menumpuk di jaringan tubuh.
Jika kamu menyadari bahwa kamu telah duduk dalam waktu lama, segeralah bangun dan gerakkan tubuh. Cara itu dapat mengurangi kemungkinan pembengkakan.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui 6 Langkah Mencegah Terjadinya Edema Paru.
Komplikasi Edema
Kondisi yang tidak mendapat penanganan tepat dapat menimbulkan komplikasi berupa:
- Pembengkakan yang terasa menyakitkan, dan rasa sakit bisa semakin parah.
- Kaku dan sulit berjalan.
- Kulit meregang dan terasa gatal.
- Infeksi pada area yang bengkak.
- Terdapat jaringan parut di antara lapisan jaringan.
- Sirkulasi darah yang buruk.
- Hilangnya elastisitas di arteri, vena, dan sendi.
- Ulserasi pada kulit.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi dokter jika kamu mengalami:
- Nyeri atau perubahan warna kulit di area yang bengkak.
- Luka terbuka di area yang bengkak.
- Sesak napas.
- Pembengkakan hanya pada salah satu tungkai.
- Kesulitan berjalan atau kesulitan bergerak.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Edema.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Edema.
Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything you need to know about edema
Topik Terkini
Artikel Terkait





