- Beranda
- /
- Kesehatan
- /
- Fetal Alcohol Syndrome
- Beranda
- /
- Kesehatan
- /
- Fetal Alcohol Syndrome

Pengertian Fetal Alcohol Syndrome
Fetal alcohol syndrome (FAS) adalah kondisi yang terjadi ketika ibu saat masa kehamilan mengonsumsi alkohol, sehingga mengganggu perkembangan janin dalam kandungan. Sindrom ini ditandai dengan sekelompok gejala yang terjadi bersamaan sebagai akibat dari kondisi tertentu.
Dalam kasus yang parah, gangguan spektrum alkohol janin (FASDs) bisa saja terjadi. Kondisi tersebut adalah gangguan kesehatan yang dialami seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah. Cara pencegahannya dilakukan dengan menghindari konsumsi alkohol selama masa kehamilan.
Gejala Fetal Alcohol Syndrome
Tingkat keparahan gejala akan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami. Gejalanya termasuk cacat fisik, cacat intelektual atau kognitif, dan masalah fungsi fisik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Gejala Cacat Fisik
Gejala cacat fisik, termasuk:
- Ciri-ciri wajah yang khas, termasuk mata kecil, bibir atas sangat tipis, hidung pesek, dan permukaan filtrum yang rata. Filtrum sendiri adalah kulit yang berada di bawah hidung dan di atas bibir bagian atas.
- Kelainan bentuk pada sendi, tungkai, dan jari.
- Pertumbuhan fisik yang lambat sebelum dan sesudah lahir.
- Kesulitan penglihatan atau masalah pendengaran.
- Lingkar kepala dan ukuran otak yang kecil.
- Cacat jantung dan masalah pada organ ginjal dan tulang.
- Masalah otak dan sistem saraf pusat.
Gejala Kerusakan Otak dan Sistem Saraf Pusat
Masalah dengan otak dan sistem saraf pusat, termasuk:
- Koordinasi atau keseimbangan tubuh yang buruk.
- Cacat intelektual dan gangguan belajar.
- Ingatan buruk.
- Masalah dengan perhatian dan pemrosesan informasi.
- Kesulitan dengan penalaran dan pemecahan masalah.
- Kesulitan mengidentifikasi konsekuensi dari pilihan.
- Keterampilan penilaian yang buruk.
- Kegelisahan atau hiperaktif.
- Suasana hati yang cepat berubah.
Masalah Sosial dan Perilaku
Terkait dengan masalah sosial dan perilaku gejalanya termasuk:
- Kesulitan belajar di sekolah.
- Kesulitan bergaul dengan orang lain.
- Keterampilan sosial yang buruk.
- Kesulitan beradaptasi dengan perubahan.
- Masalah dengan perilaku dan kontrol impuls.
- Konsep waktu yang buruk.
- Kesulitan merencanakan atau bekerja menuju tujuan.
Penyebab Fetal Alcohol Syndrome
Penyebab yang utama dan satu-satunya adalah konsumsi alkohol ketika sedang mengandung. Begini proses alkohol menyebabkan fetal alcohol syndrome:
- Alkohol memasuki aliran darah dan menuju janin yang sedang berkembang dengan melintasi plasenta.
- Setelah memasuki janin, konsentrasi alkohol dalam darah bayi meningkat menjadi lebih tinggi.
- Alkohol mengganggu pengiriman oksigen dan nutrisi untuk bayi yang sedang berkembang.
- Paparan alkohol sebelum lahir membahayakan perkembangan jaringan dan organ, serta menyebabkan kerusakan otak permanen pada bayi.
Semakin banyak ibu hamil mengonsumsi alkohol, semakin tinggi risiko fetal alcohol syndrome. Berapapun jumlahnya, alkohol dapat membahayakan otak, jantung, dan pembuluh darah bayi yang sedang berkembang di minggu-minggu awal kehamilan.
Faktor Risiko Fetal Alcohol Syndrome
Alkohol dapat membahayakan janin, bahkan sebelum wanita menyadari bahwa sedang hamil. Jangan mengonsumsi alkohol jika:
- Sedang kamil.
- Mengira sedang hamil.
- Merencanakan kehamilan.
Bukan ibu saja, calon ayah yang mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan fetal alcohol syndrome pada janin.
Diagnosis
Agak sulit untuk mendiagnosis sindrom alkohol janin. Proses diagnosis dilakukan dengan menanyakan riwayat konsumsi alkohol pada ibu. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan pada anak setelah lahir dengan melihat tanda-tanda fisik seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Gejala fisik anak dengan fetal alcohol syndrome dapat menyerupai gangguan kesehatan lain, termasuk:
- Gangguan spektrum autisme (ASD).
- Gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas (ADHD).
- Sindrom Williams.
Pengobatan
Untuk saat ini, belum tersedia metode pengobatan khusus untuk mengatasi fetal alcohol syndrome. Pengobatan masih sebatas mengatasi gejala yang muncul saja. Sedangkan gejala yang berkaitan dengan kelainan bentuk fisik dan mental dapat dialami oleh pengidap seumur hidup.
Sedangkan akan dengan masalah perilaku dan pendidikan, terapi dapat membantu mengatasi sejumlah gejala yang muncul. Jika muncul gejala hiperaktif, ketidakmampuan fokus, atau kecemasan, dokter biasanya merekomendasikan obat-obatan berikut ini:
- Antidepresan untuk mengobati masalah terkait suasana hati.
- Obat anti kecemasan.
- Stimulan untuk mengobati masalah perilaku anak.
- Neuroleptik untuk mengobati masalah perilaku, agresi, dan kecemasan.
Pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan gejala yang muncul. Pada beberapa pengidap, mereka juga menjalani terapi komplementer, seperti pijat, akupunktur, latihan, dan yoga. Tidak hanya pada anak, ibu yang masih kecanduan alkohol pun perlu melakukan pengobatan.
Pencegahan
Satu-satunya langkah mencegah fetal alcohol syndrome adalah berhenti mengonsumsi alkohol. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Jangan konsumsi alkohol jika tengah merencanakan kehamilan.
- Jangan konsumsi alkohol selama masa kehamilan.
- Berhenti konsumsi alkohol selama masa subur dan jika aktif secara seksual.
Kapan Harus ke Dokter?
Diskusikan dengan dokter jika memiliki masalah alkohol. Dapatkan bantuan sebelum sebelum merencanakan kehamilan. Diagnosis dini dapat membantu mengurangi risiko masalah jangka panjang untuk anak-anak dengan fetal alcohol syndrome. Jangan menunggu masalah muncul baru mencari bantuan.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi seputar kehamilan, pola asuh anak, dan kesahatan anak, download Halodoc sekarang juga, ya!