halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Imunisasi Dasar Anak

REVIEWED_BY  dr. Erlin SpA  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Imunisasi Dasar Anak?
  2. Catat, Ini Daftar Vaksin Anak yang Diwajibkan Pemerintah
  3. Jenis Imunisasi Dasar Anak
  4. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
  5. Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak
  6. Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi
  7. Efek Samping Pemberian Imunisasi Dasar Anak
  8. Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi
  9. Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap
  10. Di Mana Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?
  11. Mitos dan Fakta Seputar Imunisasi
  12. Kesimpulan

Apa Itu Imunisasi Dasar Anak?

Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. 

Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi. Dengan begitu, tubuh anak lebih kuat terhadap infeksi di masa mendatang. 

Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Sebab, imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.

Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan. Jadwal imunisasi dasar dan lanjutan tersebut akan tergantung pada usia anak. 

Imunisasi dasar merupakan langkah pencegahan utama dari berbagai penyakit menular. Sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring bertambahnya usia. 

Selain itu, ada juga imunisasi ulangan atau booster sebagai penguat kekebalan. Namun, tak semua jenis imunisasi memiliki booster. Sebab, ada jenis vaksin yang hanya diberikan sekali seumur hidup.

Catat, Ini Daftar Vaksin Anak yang Diwajibkan Pemerintah.

Jenis Imunisasi Dasar Anak

Berikut jenis imunisasi dasar anak yang wajib ibu berikan sebagai imunisasi dasar lengkap beserta manfaatnya:

1. Vaksin hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Ini mengandung potongan virus tidak aktif yang memicu kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap hepatitis B.

Nah, kini Halodoc menyediakan fasilitas imunisasi anak seperti vaksin hepatitis B melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Layanan dari Halodoc ini akan mendatangkan dokter khusus ke tempat ibu atau di lokasi mana pun yang dipilih untuk pemberian vaksin.

Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.

Booking Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) di rumah lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

2. Vaksin BCG

Vaksin BCG adalah vaksin untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TB). Mengandung bakteri Mycobacterium bovis lemah, yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri penyebab TB.

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Ini merupakan vaksin kombinasi yang bisa memberi perlindungan terhadap tiga penyakit berbahaya, seperti:

  • Difteri adalah infeksi serius pada tenggorokan yang bisa menyumbat saluran dan menyebabkan masalah pernapasan. 
  • Tetanus adalah penyakit saraf yang terjadi akibat bakteri penghasil toksin yang mengkontaminasi luka. 
  • Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit pernapasan yang bisa menyebabkan batuk parah pada anak.

Simak lebih lanjut terkait vaksin DPT pada artikel berikut ini: “Wajib Tahu, Ini Manfaat Memberikan Vaksin DPT pada Anak”.

4. Vaksin polio

Vaksin polio adalah imunisasi untuk mencegah infeksi virus polio. Kegunaannya memberikan perlindungan terhadap penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sistem saraf.

5. Vaksin Hib

Vaksin mampu mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menyebabkan meningitis pada anak di bawah 5 tahun. Bakteri juga memicu infeksi telinga, paru-paru, darah, kulit, maupun persendian.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Vaksin MMR adalah vaksin campak, gondongan, dan rubella. Ini memberikan perlindungan akibat virus campak dan rubella.

Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 25% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi MMR (M-M-R II) dengan kode promo VAKSINHD2 di Homecare by Halodoc.

Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!

Booking Vaksinasi MMR (M-M-R II) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak

IDAI telah memperbarui jadwal imunisasi dasar anak pada tahun 2023. Jadwal terbaru ini dapat memudahkan dokter maupun orangtua dalam memberikan vaksinasi anak yang tepat sesuai dengan usianya.

1. Vaksin hepatitis B

Jadwal imunisasi hepatitis B pada bayi pertama kali 24 jam setelah lahir. Namun, jika bayi lahir dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian vaksin baru akan diberikan saat usianya mencapai 1 bulan. 

Untuk lebih jelasnya, ibu juga bisa membaca artikel berikut ini: “Alasan Bayi Baru Lahir Perlu Diberikan Vaksin Hepatitis B”.

2. Vaksin BCG

Jadwal imunisasi selanjutnya adalah vaksin BCG. Waktu pemberian vaksin ini adalah sebelum bayi menginjak 2 bulan. Namun, jadwal terbarunya yaitu sesaat setelah lahir atau sebelum bayi menginjak 1 bulan.  

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Jenis vaksin anak ini diberikan sebanyak 3 dosis berturut-turut. Jadwal imunisasinya saat berusia Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan.

4. Vaksin polio

Pemberian jadwal imunisasi polio dilakukan sebanyak 4 kali. Dosisnya saat bayi masih berusia 0–1 bulan. Kemudian, lanjut saat usianya menginjak 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. 

5. Vaksin Hib

Pemberian imunisasi HiB biasanya bersamaan dengan hepatitis B dan DPT. pemeriannya saat Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jenis vaksinnya disebut dengan DPT-HB-Hib.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Jadwal imunisasi pertamanya adalah saat Si Kecil menginjak 12–15 bulan. Anak pada masa prasekolah yang belum mendapat dosis pertama MMR harus mendapatkan satu dosis vaksin.

Ibu juga dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui jadwal imunisasi anak dengan lebih rinci: “Catat, Ini Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Penting Diketahui”.

Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak

Beberapa jenis vaksin di atas memiliki jadwal imunisasi lanjutan. Tujuannya memberikan perlindungan yang berkelanjutan. Selain itu, memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

1. Vaksin hepatitis B: 0 & 18 bulan

Dosis kedua vaksin diberikan saat Si Kecil menginjak 18 bulan. Jadwal imunisasi kedua dan ketiga bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Salah satunya, yaitu DPT untuk penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

2. Vaksin BCG

Jadwal imunisasi BCG hanya diberikan sekali seumur hidup dan tidak ada lanjutan. Sebab, vaksin ini mampu memberikan perlindungan yang berlangsung seumur hidup setelah pemberian satu dosis.

Ibu juga bisa membaca lebih lanjut terkait vaksin ini pada artikel ini: “7 Manfaat Vaksin BCG untuk Anak dan Orang Dewasa”.

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Lanjutan dari vaksin DPT adalah booster saat Si Kecil berusia 5 tahun. Dilanjutkan dengan beberapa kali imunisasi lanjutan saat 5–7 tahun dan 10–18 tahun.

4. Vaksin polio

Pemberian imunisasi polio dosis kedua ibu lakukan ketika anak menginjak 18 bulan. Jenis vaksin ini dikenal dengan booster polio. Tujuannya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. 

5. Vaksin Hib

Jadwal imunisasi lanjutan vaksin Hib saat Si Kecil berusia antara 15–18 bulan.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Vaksin lanjutan atau booster bisa ibu berikan saat Si Kecil berusia 18 bulan dan 5–7 tahun. Selain itu, imunisasi ini juga bisa ibu lakukan saat anak berusia 6 bulan ingin bepergian antar benua.

Selain jenis vaksin di atas, terdapat pula vaksin PCV untuk anak. Ini beberapa hal yang perlu ibu ketahui terlebih dulu: “11 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin PCV pada Anak”

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi

Sebelum membawa anak untuk imunisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pastikan anak dalam kondisi sehat. Jika anak sedang sakit, demam, atau menunjukkan gejala infeksi lainnya, sebaiknya tunda imunisasi hingga anak sembuh.
  • Beritahu dokter atau petugas kesehatan mengenai riwayat alergi atau reaksi alergi yang pernah dialami anak.
  • Bawa buku catatan imunisasi anak.

Efek Samping Pemberian Imunisasi Dasar Anak

Imunisasi pada anak juga memiliki efek samping. Namun, efek samping imunisasi anak biasanya hanya terjadi dalam intensitas ringan. Gejalanya nyeri di tempat suntikan, ruam, dan demam. 

Reaksi tersebut dapat menghilang dengan sendirinya dua hingga tiga hari kemudian. Adanya efek samping menunjukkan bahwa vaksin memberikan stimulasi pada sistem kekebalan tubuh. 

Meski begitu, orang tua perlu memberi perhatian ekstra pada anak yang baru mendapatkan imunisasi selama beberapa hari. Bila ibu melihat gejala yang mengkhawatirkan pada anak, segera hubungi dokter.

Apalagi jika terjadi efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi (termasuk anafilaksis). Jika tak teratasi, gangguan tersebut berpotensi membahayakan nyawa Si Kecil.

Untuk meminimalisir efek samping pasca vaksinasi, kenali lebih jauh jenis dan jadwal vaksin untuk Si Kecil: Ibu, Kenali Jenis dan Jadwal untuk Vaksin Anak

Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi

Jika Si Kecil mengalami efek samping setelah vaksinasi, ibu bisa mengajaknya beristirahat. Luangkan lebih banyak waktu tidur ketimbang bermain guna mempercepat proses penyembuhan.

Selain itu, ibu bisa mempraktikkan beberapa cara berikut ini:

  • Berikan banyak air putih untuk mencegah dehidrasi. 
  • Berikan obat pereda demam sesuai dosis anjuran dokter. 
  • Kompress dingin di area suntikan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
  • Berikan makanan ringan yang sehat, seperti buah-buahan atau jus.
  • Pantau suhu tubuh anak secara berkala.
  • Hindari aktivitas fisik yang berat setelah imunisasi.
  • Pastikan anak tidur nyenyak di malam hari.

Jika efek sampingnya berkelanjutan dan tak kunjung membaik, bicarakan hal ini dengan dokter spesialis anak di aplikasi Halodoc. Langkah tepat penanganan dapat meminimalisir keparahan gejala yang Si Kecil alami.

Ibu juga bisa membeli obat pereda demam untuk mengatasi efek samping vaksin melalui Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi dasar sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit serius yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Dengan mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, anak akan memiliki kekebalan terhadap penyakit seperti polio, campak, rubella, tetanus, difteri, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cakupan imunisasi yang tinggi dapat secara signifikan menurunkan angka kejadian penyakit menular pada anak-anak. Imunisasi bukan hanya melindungi anak secara individu, tetapi juga menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok, yang melindungi mereka yang tidak dapat diimunisasi karena alasan medis tertentu.

Di Mana Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?

Imunisasi dasar anak bisa ibu lakukan di pusat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit. Pemerintah juga memberikannya secara gratis lewat posyandu atau puskesmas di sekitar domisili.

Kini, ibu juga bisa melakukan vaksinasi anak dari rumah atau dari mana saja menggunakan layanan Homecare by Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk menemukan vaksin yang ibu butuhkan untuk si Kecil.

Mitos dan Fakta Seputar Imunisasi

Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai imunisasi. Berikut adalah beberapa mitos yang umum dan fakta yang sebenarnya:

Mitos: Imunisasi menyebabkan autisme.

Fakta: Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara imunisasi dan autisme.

Mitos: Imunisasi membuat anak sakit.

Fakta: Efek samping imunisasi umumnya ringan dan sementara. Vaksin melindungi anak dari penyakit serius.

Mitos: Lebih baik membiarkan anak terkena penyakit alami daripada diimunisasi.

Fakta: Penyakit alami dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Imunisasi memberikan perlindungan tanpa risiko komplikasi penyakit.

Kesimpulan

Imunisasi dasar lengkap adalah investasi terbaik untuk kesehatan anak. Pastikan anak Anda mendapatkan imunisasi sesuai jadwal untuk melindunginya dari penyakit berbahaya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai imunisasi. Dengan imunisasi, kita dapat menciptakan generasi yang sehat dan kuat.

vaksin anak homelab halodoc
Artikel ini diperbarui pada 9 Oktober 2025
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2023. Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak Indonesia.
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi Penting untuk Mencegah Penyakit Berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Apakah Vaksin Aman Bagi Anak?
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp