halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Oliguria

REVIEWED_BY  dr. Adryansyah Can, SpU  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Oliguria?
  2. Gejala Oliguria
  3. Penyebab Oliguria
  4. Diagnosis Oliguria
  5. Pengobatan Oliguria
  6. Komplikasi Oliguria
  7. Pencegahan Oliguria
  8. Kapan Harus ke Dokter?

Apa Itu Oliguria?

Oliguria adalah kondisi medis yang ditandai dengan produksi urine yang abnormal rendah.

Pada orang dewasa, oliguria didefinisikan sebagai produksi urine kurang dari 400 mL per hari, atau kurang dari 0.5 mL/kg/jam pada anak-anak.

Kondisi ini menandakan adanya gangguan pada fungsi ginjal atau masalah kesehatan lainnya.

Normalnya, ginjal menyaring darah dan menghasilkan urine untuk membuang sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Ketika fungsi ginjal terganggu, produksi urine bisa menurun drastis, menyebabkan oliguria.

Kondisi ini memerlukan evaluasi medis segera untuk mengidentifikasi penyebab dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gejala Oliguria

Gejala utama oliguria adalah penurunan volume urine.

Selain itu, oliguria juga dapat disertai dengan gejala lain, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:

  • Urine berwarna gelap.
  • Edema (pembengkakan) pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
  • Kelelahan dan lemas.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas.
  • Pusing atau kebingungan.
  • Detak jantung cepat.
  • Tekanan darah rendah.

Jika mengalami penurunan volume urine yang signifikan disertai gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius.

Mengalami Urine Berdarah Akibat Hematuria? Ini Cara Mencegahnya.

Penyebab Oliguria

Oliguria dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi fungsi ginjal dan keseimbangan cairan tubuh.

Penyebabnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: prerenal, renal, dan postrenal.

  • Prerenal: Kondisi ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mengurangi aliran darah ke ginjal. Contohnya termasuk dehidrasi berat, perdarahan, syok, gagal jantung kongestif, dan penggunaan obat-obatan tertentu yang memengaruhi aliran darah ginjal.
  • Renal: Masalah langsung pada ginjal itu sendiri yang menyebabkan oliguria. Beberapa penyebab renal meliputi gagal ginjal akut, infeksi ginjal (pielonefritis), glomerulonefritis, dan penggunaan obat-obatan nefrotoksik.
  • Postrenal: Obstruksi atau penyumbatan pada saluran kemih yang menghalangi aliran urine keluar dari tubuh. Penyebab postrenal meliputi batu ginjal, pembesaran prostat (BPH), tumor pada saluran kemih, dan penyempitan uretra.

Identifikasi penyebab oliguria sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah kerusakan ginjal permanen.

Diagnosis Oliguria

Diagnosis oliguria melibatkan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut.

Dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Pengukuran Volume Urine: Mengukur jumlah urine yang dihasilkan selama 24 jam.
  • Tes Urine: Menganalisis urine untuk mendeteksi adanya infeksi, protein, atau kelainan lainnya.
  • Tes Darah: Mengukur kadar elektrolit, kreatinin, dan ureum untuk menilai fungsi ginjal.
  • USG Ginjal: Memvisualisasikan ginjal dan saluran kemih untuk mendeteksi adanya obstruksi atau kelainan struktural.
  • CT Scan atau MRI: Pemeriksaan lanjutan jika USG tidak memberikan informasi yang cukup.

Dalam beberapa kasus, biopsi ginjal mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab oliguria secara lebih akurat.

Ketahui juga Macam-Macam Cara Menjaga Kesehatan Ginjal.

Pengobatan Oliguria

Pengobatan oliguria akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengatasi penyebab oliguria, memulihkan fungsi ginjal, dan mencegah komplikasi.

Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Pemberian Cairan Intravena (IV): Untuk mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
  • Obat-obatan: Diuretik untuk meningkatkan produksi urine, antibiotik untuk infeksi ginjal, atau obat-obatan lain sesuai dengan penyebab oliguria.
  • Kateterisasi: Memasang kateter urine untuk mengalirkan urine jika ada obstruksi pada saluran kemih.
  • Dialisis: Jika fungsi ginjal sangat terganggu, dialisis (cuci darah) mungkin diperlukan untuk membuang sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Komplikasi Oliguria

Jika tidak ditangani dengan baik, oliguria dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:

  • Gagal ginjal akut atau kronis.
  • Ketidakseimbangan elektrolit (misalnya, hiperkalemia).
  • Asidosis metabolik.
  • Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru).
  • Peningkatan risiko infeksi.
  • Kematian.

Pencegahan Oliguria

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk membantu mencegah oliguria, terutama yang disebabkan oleh dehidrasi atau faktor risiko yang dapat dimodifikasi:

  • Minum air yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
  • Hindari penggunaan obat-obatan yang dapat merusak ginjal (nefrotoksik), kecuali atas saran dokter.
  • Kelola kondisi medis yang mendasarinya, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
  • Segera obati infeksi saluran kemih.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau fungsi ginjal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami penurunan volume urine yang signifikan, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti edema, kelelahan, mual, atau sesak napas.

Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat oliguria. Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu khawatir tentang kesehatan ginjalmu.

Jika kamu mengalami gejala oliguria, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tunggu apa lagi? Yuk hubungi dokter spesialis dengan cara klik banner di bawah ini!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Disease & Conditions. Oliguria (Low Urine Output).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025.Ureteral Obstruction; Hemolytic Uremic Syndrome (HUS).
Healthline. Diakses pada 2025. Oliguria: What You Should Know About Decreased Urine Output.
Medscape. Diakses pada 2025. Oliguria.
MSD Manual. Diakses pada 2025. Oliguria.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Oliguria (Low Urine Output).
WebMD. Diakses pada 2025. What is Oliguria?

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp