
DAFTAR ISI
- Apa Itu Oliguria?
- Gejala Oliguria
- Penyebab Oliguria
- Diagnosis Oliguria
- Pengobatan Oliguria
- Komplikasi Oliguria
- Pencegahan Oliguria
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Oliguria?
Oliguria adalah kondisi medis yang ditandai dengan produksi urine yang abnormal rendah.
Pada orang dewasa, oliguria didefinisikan sebagai produksi urine kurang dari 400 mL per hari, atau kurang dari 0.5 mL/kg/jam pada anak-anak.
Kondisi ini menandakan adanya gangguan pada fungsi ginjal atau masalah kesehatan lainnya.
Normalnya, ginjal menyaring darah dan menghasilkan urine untuk membuang sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Ketika fungsi ginjal terganggu, produksi urine bisa menurun drastis, menyebabkan oliguria.
Kondisi ini memerlukan evaluasi medis segera untuk mengidentifikasi penyebab dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Gejala Oliguria
Gejala utama oliguria adalah penurunan volume urine.
Selain itu, oliguria juga dapat disertai dengan gejala lain, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:
- Urine berwarna gelap.
- Edema (pembengkakan) pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
- Kelelahan dan lemas.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas.
- Pusing atau kebingungan.
- Detak jantung cepat.
- Tekanan darah rendah.
Jika mengalami penurunan volume urine yang signifikan disertai gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius.
Mengalami Urine Berdarah Akibat Hematuria? Ini Cara Mencegahnya.
Penyebab Oliguria
Oliguria dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi fungsi ginjal dan keseimbangan cairan tubuh.
Penyebabnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: prerenal, renal, dan postrenal.
- Prerenal: Kondisi ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mengurangi aliran darah ke ginjal. Contohnya termasuk dehidrasi berat, perdarahan, syok, gagal jantung kongestif, dan penggunaan obat-obatan tertentu yang memengaruhi aliran darah ginjal.
- Renal: Masalah langsung pada ginjal itu sendiri yang menyebabkan oliguria. Beberapa penyebab renal meliputi gagal ginjal akut, infeksi ginjal (pielonefritis), glomerulonefritis, dan penggunaan obat-obatan nefrotoksik.
- Postrenal: Obstruksi atau penyumbatan pada saluran kemih yang menghalangi aliran urine keluar dari tubuh. Penyebab postrenal meliputi batu ginjal, pembesaran prostat (BPH), tumor pada saluran kemih, dan penyempitan uretra.
Identifikasi penyebab oliguria sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah kerusakan ginjal permanen.
Diagnosis Oliguria
Diagnosis oliguria melibatkan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut.
Dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan meliputi:
- Pengukuran Volume Urine: Mengukur jumlah urine yang dihasilkan selama 24 jam.
- Tes Urine: Menganalisis urine untuk mendeteksi adanya infeksi, protein, atau kelainan lainnya.
- Tes Darah: Mengukur kadar elektrolit, kreatinin, dan ureum untuk menilai fungsi ginjal.
- USG Ginjal: Memvisualisasikan ginjal dan saluran kemih untuk mendeteksi adanya obstruksi atau kelainan struktural.
- CT Scan atau MRI: Pemeriksaan lanjutan jika USG tidak memberikan informasi yang cukup.
Dalam beberapa kasus, biopsi ginjal mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab oliguria secara lebih akurat.
Ketahui juga Macam-Macam Cara Menjaga Kesehatan Ginjal.
Pengobatan Oliguria
Pengobatan oliguria akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengatasi penyebab oliguria, memulihkan fungsi ginjal, dan mencegah komplikasi.
Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Pemberian Cairan Intravena (IV): Untuk mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
- Obat-obatan: Diuretik untuk meningkatkan produksi urine, antibiotik untuk infeksi ginjal, atau obat-obatan lain sesuai dengan penyebab oliguria.
- Kateterisasi: Memasang kateter urine untuk mengalirkan urine jika ada obstruksi pada saluran kemih.
- Dialisis: Jika fungsi ginjal sangat terganggu, dialisis (cuci darah) mungkin diperlukan untuk membuang sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Komplikasi Oliguria
Jika tidak ditangani dengan baik, oliguria dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:
- Gagal ginjal akut atau kronis.
- Ketidakseimbangan elektrolit (misalnya, hiperkalemia).
- Asidosis metabolik.
- Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru).
- Peningkatan risiko infeksi.
- Kematian.
Pencegahan Oliguria
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk membantu mencegah oliguria, terutama yang disebabkan oleh dehidrasi atau faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
- Minum air yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
- Hindari penggunaan obat-obatan yang dapat merusak ginjal (nefrotoksik), kecuali atas saran dokter.
- Kelola kondisi medis yang mendasarinya, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
- Segera obati infeksi saluran kemih.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau fungsi ginjal.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami penurunan volume urine yang signifikan, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti edema, kelelahan, mual, atau sesak napas.
Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat oliguria. Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu khawatir tentang kesehatan ginjalmu.
Jika kamu mengalami gejala oliguria, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Tunggu apa lagi? Yuk hubungi dokter spesialis dengan cara klik banner di bawah ini!



