halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Pap Smear

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Pap Smear
  2. Tujuan dan Manfaat Pap Smear
  3. Indikasi Pap Smear
  4. Hubungi Dokter Ini Jika Ingin Tahu Lebih Banyak tentang Pap Smear
  5. Peringatan Pap Smear
  6. Sebelum Prosedur
  7. Prosedur Pap Smear
  8. Setelah Prosedur
  9. Hasil Pap Smear
  10. Efek Samping dan Komplikasi Pap Smear
  11. Biaya Pap Smear

Apa itu Pap Smear?

Pap smear adalah prosedur pemeriksaan pada leher rahim (serviks) untuk mendeteksi ada tidaknya sel-sel abnormal yang berisiko menyebabkan kanker serviks.

Pap smear perlu dilakukan secara berkala agar kanker serviks bisa dideteksi dan ditangani sejak ini

Prosedur pap smear ini dilakukan oleh dokter ginekologi menggunakan alat bernama spekulum yang berbentuk seperti moncong bebek.

Spekulum akan memudahkan dokter untuk membuka leher rahim, sehingga sampel serviks lebih mudah untuk mereka ambil.

Pap smear sangat penting untuk deteksi dini kanker serviks, salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita.

Jika kanker serviks dideteksi pada tahap awal, tingkat kesembuhan dan prognosisnya sangat baik.

Melalui pap smear, perubahan sel prakanker atau sel kanker dapat terdeteksi bahkan sebelum timbulnya gejala. 

Tujuan dan Manfaat Pap Smear

Manfaat dan tujuan pap smear adalah mendeteksi perubahan pada sel serviks yang mengindikasikan kanker bisa berkembang di kemudian hari.

Mendeteksi sel-sel abnormal sejak dini adalah langkah pencegahan utama  perkembangan kanker serviks. 

Semua wanita yang aktif secara seksual berisiko tertular HPV, dan harus melakukan pap smear setidaknya setiap tiga tahun sekali.

Pemeriksaan ini biasanya bisa kamu lakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul.

Pada wanita yang berusia di atas 30 tahun, prosedur ini dapat dikombinasikan dengan tes untuk mendeteksi human papillomavirus (HPV). Agar bisa mewaspadai penyakit berbahaya tersebut, wanita juga perlu Waspadai 7 Gejala Kanker Serviks Ini sejak Dini. 

Indikasi Pap Smear

Indikasi pap smear atau seorang wanita dianjurkan untuk melakukan pap smear saat berusia 21-65 tahun.

Setelah menginjak 30 tahun, tes ini bisa kamu pertimbangkan setiap lima tahun sekali. 

Dalam beberapa kasus dokter mungkin merekomendasikan prosedur ini lebih sering, jika seorang wanita memiliki kondisi berikut:

  • Pemeriksaan sebelumnya mendeteksi sel-sel pra kanker.
  • Telah didiagnosis kanker serviks.
  • Telah terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir.
  • Terinfeksi HIV.
  • Sistem kekebalan yang melemah karena transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis.
  • Riwayat merokok.
  • Wanita yang telah memulai aktivitas seksual.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital, klamidia, atau gonore.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau pengobatan imunosupresi.
  • Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
  • Pernah menjalani pembedahan atau perawatan pada organ reproduksi. Contohnya seperti histerektomi (pengangkatan rahim) atau eksisi konisasi (pengangkatan jaringan yang mencurigakan pada leher rahim).

Hubungi Dokter Ini Jika Ingin Tahu Lebih Banyak tentang Pap Smear

Jika  punya pertanyaan lebih mendalam seputar pap smear, konsultasi dengan dokter spesialis kandungan di Halodoc saja. 

Mereka bisa menjelaskan prosedur pap smear lebih detail serta manfaatnya.

Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

Ini daftarnya:

  • dr. Marsell Phang Sp.OG
  • dr. Effendy Gunawan Sp.OG
  • dr. Lucia Leonie Sp.OG
  • dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
  • dr. Gracia Merryane Sp.OG

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Peringatan Pap Smear

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pap smear salah satunya adalah tidak menjalani prosedur ini ketika sedang menstruasi.

Bila menjalani prosedur pap smear ketika menstruasi, kemungkinan hasilnya kurang akurat. Sebaiknya lakukan pemeriksaan 5 hari sesudah menstruasi.

Selain itu, prosedur pap smear sebaiknya tidak dilakukan ketika seorang wanita menginjak usia kehamilan 25 minggu ke atas.

Mengapa begitu? Sebab, tindakan ini bisa memicu rasa nyeri saat pemeriksaan dilakukan.

Bila ingin melakukan pemeriksaan pap smear, lakukan setelah 12 minggu sesudah melahirkan.

Sebelum Prosedur 

Dokter biasanya menyarankan hal-hal di bawah ini sebelum menjalani pemeriksaan pap smear:

  • Tidak berhubungan seks atau menggunakan pelumas.
  • Jangan menggunakan semprotan atau bedak di dekat vagina.
  • Tidak memasukkan apapun ke dalam vagina, termasuk tampon, obat-obatan, krim, dan suppositoria.
  • Jangan membilas vagina dengan air, cuka, atau cairan lain (douche).

Prosedur Pap Smear

Prosedur pap smear berlangsung selama 10-20 menit. Berikut alur prosedurnya:

1. Mengganti pakaian dengan pakaian khusus

Sesampainya di ruang pemeriksaan, pasien perlu menanggalkan pakaian dan menggantinya dengan pakaian khusus yang telah rumah sakit sediakan. 

2. Berbaring di atas meja periksa

Setelah itu, pasien perlu berbaring di atas ranjang periksa dengan kaki diletakkan di bagian penyangga. Posisi kaki terbuka lebar selama pemeriksaan.

3. Pembukaan vagina

Setelah kaki direntangkan, dokter memasukan spekulum ke dalam vagina. Dokter memperlebar dinding vagina dengan spekulum agar bisa melihat bagian serviks dengan lebih jelas.

Ketika spekulum masuk ke vagina, hal ini mungkin bisa menyebabkan sensasi tekanan di daerah panggul.

4. Pengambilan sampel

Dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dengan cara swab dengan menggunakan spatula plastik khusus dan sikat kecil.

Jangan khawatir, ini biasanya tidak sakit. Swab bisa dokter tempatkan ke dalam zat cair di botol kecil. Setelah itu, spekulum akan dokter keluarkan secara perlahan.

5. Pemeriksaan di laboratorium

Sampel yang sudah dokter ambil akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti.

Hasil pemeriksaan biasanya sudah bisa kamu dapatkan setelah beberapa hari atau sekitar 1-2 minggu.

Prosedur bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, tapi rasa nyeri tersebut biasanya masih bisa tertahankan dan hanya bersifat sementara.

Perlu dicatat, pap smear tidak boleh dilakukan selama periode menstruasi. Pasalnya, darah haid dapat mempengaruhi keakuratan tes.

Tanyakan kepada dokter untuk jadwal pemeriksaan ulang setelah menstruasi telah selesai.

Setelah Prosedur

Kamu bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa setelah menjalani pemeriksaan ini.

Namun, prosedurnya biasanya bisa menyebabkan perdarahan ringan atau bercak.

Hal ini biasanya normal dan disebabkan oleh goresan pada serviks. Kondisi tersebut bisa berhenti dalam beberapa jam.

Namun, perdarahan setelah pap smear juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi, penyakit menular seksual, atau kanker.

Jadi, segera temui dokter bila kamu mengalami gejala berikut:

  • Mengeluarkan darah dalam jumlah yang lebih banyak daripada bercak biasa.
  • Kram parah.
  • Perdarahan yang berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Pendarahan yang semakin berat, bukannya mereda, setelah pemeriksaan.
  • Pendarahan hebat yang membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam satu jam.
  • Darah gelap dengan gumpalan atau darah merah sangat cerah.

Meski begitu, perdarahan yang serius jarang terjadi. Bila kamu mengalami perdarahan setelah pap smear, hindari berhubungan intim dan jangan gunakan tampon dalam 2-3 hari setelah pemeriksaan.

Jika kamu berencana menjalani pemeriksaan ini, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Beri Info Seputar Pap Smear yang bisa kamu hubungi.

Hasil Pap Smear

Ada dua jenis hasil pap smear, yaitu normal dan tidak normal. Bila hasilnya normal, itu berarti tidak ada tanda-tanda penyakit dan pasien tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. 

Namun, untuk hasil tes yang tidak normal, tidak selalu berarti pasien mengidap kanker serviks.

Karena itu, dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

Ada beberapa jenis serviks abnormal, yaitu:

1. Sel skuamosa atipikal

Ini adalah temuan tes pap abnormal yang paling umum. Artinya, beberapa sel tidak terlihat normal sepenuhnya, namun tidak jelas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh infeksi HPV atau tidak.

2. Sel kelenjar atipikal 

Ditemukan beberapa sel kelenjar yang tidak terlihat normal. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius di dalam rahim, sehingga dokter kemungkinan akan meminta kembali untuk menjalani kolposkopi (pengecekan leher rahim).

3. Lesi intraepitel skuamosa tingkat rendah 

Ada perubahan tingkat rendah yang biasanya disebabkan oleh infeksi HPV.

Dokter akan meminta kamu untuk menjalani tes tambahan, untuk memastikan tidak ada perubahan yang lebih serius (tingkat tinggi).

4. Lesi intraepitel skuamosa tingkat tinggi 

Terdapat sel serviks abnormal sedang atau berat yang dapat menjadi kanker di kemudian hari jika tidak diobati.

Kamu akan diminta menjalani kolposkopi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

5. Sel kanker serviks (karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma)

Temuan ini sangat jarang terjadi pada orang yang telah menjalani pemeriksaan secara berkala.

Jika biopsi menunjukkan adanya kanker serviks, dokter akan merujuk untuk melakukan tes lainnya.

Tujuannya  untuk mencari tahu apakah sel kanker telah menyebar di dalam leher rahim atau ke bagian tubuh lainnya. 

Jika kamu masih butuh informasi lebih lengkap mengenai pap smear, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Beri Info Seputar Pap Smear.

Efek Samping dan Komplikasi Pap Smear

Sebagian orang mengalami beberapa efek samping dan komplikasi sehabis melakukan prosedur pap smear. Itu termasuk mengalami  sedikit pendarahan, atau bercak, selama beberapa hari setelah tes. Efek samping ini bisa jadi karena iritasi pada leher rahim.

Selain itu, efek samping dan komplikasi lainnya adalah:

  • Kram ringan selama prosedur berlangsung.
  • Beberapa orang mengalami kram yang lebih intens yang serupa atau lebih buruk kurun waktu tertentu. 
  • Reaksi alergi terhadap perlengkapan yang digunakan oleh profesional medis selama tes, seperti sarung tangan lateks atau pelumas vagina.
  • Gatal atau rasa terbakar di vagina atau vulva selama atau setelah tes harus menghubungi dokter.

Baca komplikasi lain dari pap smear bisa dibaca di artikel ini: “Waspadai Komplikasi yang Disebabkan oleh Kanker Serviks”.

Tempat Melakukan Pap Smear

Hampir semua rumah sakit menyediakan layanan ini. Umumnya prosedurnya akan dilakukan oleh dokter spesialis kandungan. Puskesmas juga sudah menyediakan layanan ini dengan alat yang sesuai standar World Health Organization (WHO).

Biaya Pap Smear

Biaya pemeriksaan pap smear umumnya berkisar mulai dari Rp300.000-Rp600.000. Namun, harga pemeriksaan bisa bervariasi tergantung rumah sakit atau puskesmas yang kamu pilih.

Kamu bisa cek pemeriksaan dari Halodoc Home Lab yang bisa dilakukan di rumah, klik gambar di bawah ini.

homelab
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Pap smear. 
WebMD. Diakses pada 2024. Pap Smear.
Healthline. Diakses pada 2024. Pap Smear (Pap Test): What to Expect.
Healthline. Diakses pada 2024. Why Am I Bleeding After My Pap Smear and How Long Will It Last?
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about bleeding after a Pap smear.
National Cancer Institute. Diakses pada 2024. HPV and Pap Test Results: Next Steps after an Abnormal Cervical Cancer Screening Test.
Diperbarui pada 26 November 2024

Frequently Asked Questions

1. Pap Smear itu cek apa?

Pap smear adalah pemeriksaan leher rahim (serviks) untuk mendeteksi sel-sel abnormal yang dapat berisiko menjadi kanker serviks. 

Prosedur ini membantu mendeteksi perubahan sel pra-kanker atau sel kanker bahkan sebelum gejala muncul.

2. Syarat Pap Smear apa saja?

Sebelum melakukan prosedur pap smear, kamu perlu memerhatikan syarat berikut ini:

  • Tak sedang menstruasi (lakukan 5 hari setelah menstruasi).
  • Tidak berhubungan seksual atau menggunakan pelumas sebelumnya.
  • Tak menggunakan tampon, obat-obatan, atau krim vagina dalam beberapa hari sebelum tes.
  • Tidak melakukan douche (membilas vagina dengan cairan tertentu).
  • Tak sedang hamil di usia kehamilan 25 minggu ke atas.

3. Kapan waktu yang tepat untuk Pap Smear?

Umumnya, ketentuan waktu yang tepat untuk melaksanakan pap smear adalah sebagai berikut:

  • Wanita berusia 21–65 tahun: Disarankan melakukan pap smear secara berkala.
  • Usia 21–30 tahun: Setiap 3 tahun sekali.
  • Usia di atas 30 tahun: Bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali bila dikombinasikan dengan tes HPV.

Sementara itu, apabila kamu dalam kondisi tertentu seperti sedang menstruasi atau pasca melahirkan, sebaiknya lakukan pap smear pada:

  1. 5 hari setelah menstruasi selesai.
  2. Setelah 12 minggu setelah melahirkan.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp