
DAFTAR ISI
- Apa Itu Patah Tulang Selangka?
- Penyebab Tulang Selangka Patah
- Faktor Risiko Patah Tulang Selangka
- Gejala Patah Tulang Selangka
- Diagnosis Patah Tulang Selangka
- Pengobatan Patah Tulang Selangka
- Komplikasi Patah Tulang Selangka
- Pencegahan Patah Tulang Selangka
- Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Selangka
- Tips Pemulihan Patah Tulang Selangka
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Patah Tulang Selangka?
Patah tulang selangka atau fraktur klavikula adalah cedera yang umum terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja.
Kondisi ini umumnya terjadi karena jatuh, cedera akibat olahraga, dan trauma karena kecelakaan lalu lintas.
Tulang selangka adalah tulang yang berada pada sisi kanan dan kiri dada atas, tepatnya pada leher bagian bawah.Tulang ini memiliki bentuk memanjang dengan posisi melintang, menjadi penghubung antara tulang dada dengan lengan.
Salah satu peran penting dari tulang selangka adalah menjadi penopang lengan sehingga bisa bergerak bebas.
Jika tulang ini patah, maka kamu akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan bagian lengan dan bahu.
Sebagian besar kondisi patah tulang selangka bisa membaik dengan bantuan arm sling atau penyangga lengan.
Akan tetapi, apabila patah tulang cukup buruk, perlu adanya penanganan lanjutan berupa operasi.
Penyebab Tulang Selangka Patah
Penyebab paling umum dari patah tulang selangka adalah:
- Jatuh: Jatuh dengan posisi bahu yang terbentur langsung ke tanah.
- Kecelakaan lalu lintas: Benturan keras pada bahu saat terjadi kecelakaan.
- Cedera olahraga: Benturan langsung saat berolahraga, terutama olahraga kontak seperti sepak bola, hoki, atau gulat.
- Trauma lahir: Bayi baru lahir dapat mengalami patah tulang selangka selama proses persalinan yang sulit.
Faktor Risiko Patah Tulang Selangka
Anak-anak dan remaja memiliki risiko patah tulang selangka yang lebih tinggi hingga mencapai usia 20 tahun.
Namun, risiko berpotensi meningkat kembali saat usia lanjut, karena kekuatan atau kepadatan tulang yang menurun seiring dengan usia yang semakin bertambah.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini antara lain:
1. Trauma atau cedera
Patah tulang selangka umumnya terjadi karena trauma langsung pada bahu atau daerah dada.
Kejadian seperti kecelakaan mobil, jatuh, atau benturan kuat pada bahu dapat menyebabkan kondisi ini.
2. Kegiatan fisik yang intens
Aktivitas fisik yang intens, terutama olahraga kontak seperti sepak bola, rugby, atau hoki, dapat meningkatkan risiko kondisi ini karena paparan yang tinggi terhadap potensi benturan atau jatuh.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Jika tulang selangka mengalami osteoporosis, maka akan lebih rentan patah bahkan akibat cedera yang seharusnya tidak signifikan.
4. Usia
Kondisi ini lebih rentan terjadi pada orang yang lebih tua karena tulang cenderung menjadi lebih rapuh seiring bertambahnya usia.
5. Genetika
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kekuatan tulang seseorang. Riwayat keluarga dengan riwayat patah tulang mungkin meningkatkan risiko seseorang.
6. Gangguan keseimbangan tulang
Kondisi medis seperti osteogenesis imperfecta, di mana tulang rentan patah karena kelainan genetik, atau gangguan lain yang mempengaruhi kekuatan tulang juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.
7. Gaya hidup dan nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, seperti kalsium dan vitamin D, dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah.
8. Riwayat patah tulang
Jika seseorang sudah pernah mengalami patah tulang selangka sebelumnya, risiko patah tulang selangka yang baru akan meningkat.
Gejala Patah Tulang Selangka
Patah tulang selangka dapat sangat menyakitkan dan menyebabkan pergerakan menjadi sangat terbatas, terutama pada area lengan dan bahu.
Tanda dan gejala lain dari fraktur ini meliputi:
- Turunnya bahu ke bawah dan depan.
- Adanya tonjolan pada atau di dekat bahu.
- Terdengar bunyi derak saat mencoba menggerakkan bahu.
- Ketidakmampuan mengangkat lengan karena kesakitan.
- Sensasi gerakan terpatah-patah ketika mencoba mengangkat lengan.
- Memar, bengkak, dan nyeri pada sisi atas tulang selangka.
- Mengalami kebas, mati rasa atau kesemutan pada area bahu.
Jika mengalami kondisi di atas, Ketahui Penanganan Pertama Patah Tulang Selangka di Rumah.
Diagnosis Patah Tulang Selangka
Diagnosis patah tulang selangka biasanya melibatkan:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa area bahu untuk mencari tanda-tanda patah tulang, seperti nyeri tekan, pembengkakan, atau deformitas.
- Rontgen (sinar-X): Rontgen adalah pemeriksaan pencitraan utama untuk mengkonfirmasi diagnosis patah tulang selangka dan menentukan lokasi serta tingkat keparahan patahan.
- CT scan atau MRI: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan CT scan atau MRI untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail dari tulang dan jaringan lunak di sekitarnya, terutama jika terdapat komplikasi atau cedera terkait.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan menentukan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Pengobatan Patah Tulang Selangka
Penanganan kondisi ini bisa berbeda bergantung pada tingkat keparahan atau pergeseran tulang dari garisnya.
Beberapa metode pengobatan yang mungkin dokter rekomendasikan seperti:
1. Pemakaian arm sling
Jika patah tulang selangka terbilang ringan dan tidak terjadi pergeseran yang serius, dokter akan merekomendasikan pemakaian arm sling.
Tujuan utamanya menjaga lengan dan bahu dalam posisinya selama proses penyembuhan dan pembuat pengidap merasa nyaman.
2. Resep obat
Apabila cedera menimbulkan nyeri, dokter bisa merekomendasikan beberapa obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen.
Sementara itu, apabila rasa nyeri sudah semakin memburuk, maka dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri lainnya.
3. Tindakan operasi
Proses penanganan bisa berbeda apabila ujung tulang yang patah bergeser secara signifikan keluar dari tempatnya. Jika terjadi, maka dokter mungkin merekomendasikan operasi.
Pembedahan biasanya meliputi mengembalikan potongan tulang yang patah ke tempat semula dan mencegahnya keluar dari tempatnya sampai sembuh sepenuhnya. Ini dapat meningkatkan kekuatan bahu saat sudah pulih.
Reduksi terbuka dan fiksasi internal adalah prosedur yang paling sering digunakan untuk mengobati patah tulang klavikula.
Selama prosedur, fragmen tulang pertama kali diposisikan ulang (reduksi) ke posisi normal.
Selanjutnya, dokter akan menyatukan kembali potongan tulang kemudian dengan bantuan perangkat keras logam khusus.
Ketahui Prosedur Pemasangan Gips pada Seseorang yang Patah Tulang di artikel ini.
4. Fisioterapi
Selain itu, dokter juga menyarankan pengidap untuk melakukan terapi fisik atau fisioterapi dengan mempertahankan gerakan lengan untuk mencegah kekakuan.
Sering kali, pengidap akan mulai melakukan latihan untuk gerakan siku segera setelah cedera.
Proses penyembuhan bisa berbeda bagi setiap orang. Biasanya, untuk usia dewasa, perlu waktu sekitar 3 bulan.
Sementara itu, untuk usia anak-anak, kondisi ini biasanya membaik pada usia sekitar 6 minggu.
Selama menjalani proses pemulihan, mungkin akan muncul benjolan pada tulang selangka.
Sebenarnya, kondisi ini tidak menjadi masalah serius dan bisa lebih baik setelah beberapa bulan.
Sementara itu, penanganan pertama patah tulang selangka mungkin perlu. Bila kamu mengalami Patah Tulang, Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Kembali Normal.
Komplikasi Patah Tulang Selangka
Sebagian besar kondisi ini dapat teratasi tanpa adanya komplikasi berarti.
Namun, apabila kondisinya parah dan tidak mendapat pengobatan, beberapa kondisi berikut sangat mungkin terjadi:
- Cedera saraf atau pembuluh darah. Ujung tulang yang tidak pada tempatnya dapat melukai saraf dan pembuluh darah.
- Tulang lebih pendek. Tulang selangka yang patah dapat menjadi lebih pendek jika terlambat mendapatkan tindakan pengobatan.
- Adanya benjolan pada tulang. Pembentukan benjolan pada tulang sangat mungkin terjadi. Hal ini bisa menghilang sendirinya atau bisa jadi permanen.
- Osteoartritis. Patah tulang pada persendian rentan meningkatkan risiko radang sendi atau osteoarthritis.
Pencegahan Patah Tulang Selangka
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko patah tulang selangka meliputi:
- Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat berolahraga, seperti bantalan bahu atau helm.
- Berhati-hati saat berjalan atau beraktivitas di permukaan yang licin atau tidak rata.
- Memastikan lingkungan rumah aman untuk mencegah jatuh, terutama bagi anak-anak dan lansia.
- Mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
- Rutin berolahraga untuk memperkuat otot dan tulang.
Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Selangka
Jika seseorang dicurigai mengalami patah tulang selangka, lakukan langkah-langkah pertolongan pertama berikut:
- Tenangkan dan yakinkan orang tersebut.
- Imobilisasi lengan yang cedera dengan menggunakan penyangga lengan (sling) atau perban.
- Letakkan kompres dingin di area yang sakit untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
- Berikan obat pereda nyeri jika diperlukan.
- Segera bawa orang tersebut ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Lakukan 5 Langkah Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Kaki.
Tips Pemulihan Patah Tulang Selangka
Setelah mendapatkan penanganan medis, ada beberapa tips yang dapat membantu mempercepat proses pemulihan patah tulang selangka:
- Ikuti instruksi dokter dengan cermat, termasuk penggunaan penyangga lengan dan obat-obatan.
- Lakukan latihan fisioterapi secara teratur untuk memulihkan kekuatan dan fleksibilitas bahu.
- Hindari aktivitas yang dapat memperparah cedera, seperti mengangkat beban berat atau melakukan gerakan yang berlebihan.
- Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang bergizi untuk mendukung proses penyembuhan tulang.
- Hindari merokok, karena dapat memperlambat penyembuhan tulang.
Agar kesehatan tulang tetap terjaga, Ini 7 Rekomendasi Vitamin Tulang untuk Lansia agar Tetap Aktif dan Produktif.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika kamu atau anggota keluarga mengalami cedera yang membuat tulang selangka atau bahu terbentur.
Ini terlebih jika bagian tersebut menunjukkan pembengkakan atau perubahan bentuk.
Selain itu, kamu juga harus segera mencari bantuan medis apabila mengalami benturan pada area tulang selangka dan menunjukkan gejala berikut ini.
- Rasa nyeri yang tidak tertahankan.
- Tulang tampak seakan hendak menembus kulit, atau bahkan sudah menembus kulit.
- Sesak napas.
- Mengalami perdarahan hebat.
Diagnosis dini dapat membuat patah tulang selangka bisa mendapatkan penanganan segera, sehingga komplikasi bisa dicegah.
Hubungi dokter spesialis ortopedi di Halodoc untuk berkonsultasi terkait patah tulang selangka.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


