halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Prostatitis

REVIEWED_BY  dr. Adryansyah Can, SpU  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Prostatitis?
  2. Penyebab Prostatitis
  3. Faktor Risiko Prostatitis
  4. Gejala Prostatitis
  5. Diagnosis Prostatitis
  6. Komplikasi Prostatitis
  7. Pengobatan Prostatitis
  8. Pencegahan Prostatitis
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Prostat
  11. FAQ

Apa Itu Prostatitis?

Prostatitis adalah kondisi saat kelenjar prostat mengalami pembengkakan dan peradangan.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan memiliki fungsi sebagai penghasil cairan semen yang memberi nutrisi pada sperma. Ia juga berperan sebagai media transportasi dari sperma.

Ada 4 jenis prostatitis, yaitu:

  • Prostatitis kronis atau sindrom nyeri panggul kronis. Ini adalah nyeri panggul yang berkelanjutan atau berulang.
  • Prostatitis bakteri kronis. Ini adalah infeksi bakteri yang sedang berlangsung atau berulang, biasanya dengan gejala yang kurang parah.
  • Bakterial akut. Ini adalah infeksi bakteri pada prostat, biasanya dengan gejala yang tiba-tiba dan parah.
  • Non-bakterial. Peradangan pada prostat yang menyebabkan rasa sakit, tapi bukan karena infeksi bakteri.

Masalah kesehatan satu ini seringkali menyebabkan nyeri atau sulit buang air kecil, serta nyeri di selangkangan.

Prostatitis bisa terjadi pada pria berusia berapa saja, tapi biasanya terjadi di usia antara 30-50 tahun. 

Penyebab Prostatitis

Penyebab umumnya adalah infeksi bakteri. Infeksi bisa terjadi akibat bakteri yang berada di saluran kemih bocor atau rembes ke kelenjar prostat dan kemudian bersarang di kelenjar tersebut.

Sementara prostatitis non bakterial bisa berkaitan dengan stres, peradangan atau iritasi saraf, cedera atau infeksi saluran kemih sebelumnya. 

Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab nyeri panggul, antara lain:

  • Ketegangan otot panggul.
  • Batu prostat atau kandung kemih.
  • Abses prostat.
  • Hiperplasia prostat jinak.
  • Struktur uretra.
  • Kanker prostat.
  • Kanker kandung kemih.

Selain penyebab di atas, Pria Perlu Tahu, Prostatitis Menular atau Tidak.

Faktor Risiko Prostatitis

Beberapa kondisi dapat meningkatkan peluang seorang pria mengalami prostatitis. Risiko ini biasanya berkaitan dengan infeksi, gaya hidup, hingga riwayat kesehatan sebelumnya. Berikut penjelasannya:

  • Pria dewasa muda atau paruh baya. Kondisi ini lebih sering muncul pada pria usia produktif dibandingkan lansia, terutama karena aktivitas fisik dan hormonal yang masih aktif.
  • Pernah mengidap prostatitis sebelumnya. Riwayat prostatitis dapat membuat peradangan lebih mudah kambuh karena jaringan prostat sudah pernah mengalami iritasi.
  • Infeksi pada saluran kemih atau kandung kemih. Bakteri dari area ini bisa berpindah menuju prostat dan memicu peradangan.
  • Trauma pada area panggul. Aktivitas seperti bersepeda jarak jauh atau menunggang kuda dapat memberi tekanan berulang pada prostat dan meningkatkan risiko inflamasi.
  • Penggunaan kateter urine. Kateter dapat menjadi jalur masuk bakteri ke uretra dan prostat, sehingga memperbesar risiko infeksi.
  • Memiliki kondisi HIV positif atau AIDS. Sistem imun yang lemah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi bakteri yang memengaruhi prostat.
  • Menjalani biopsi prostat. Prosedur medis ini berpotensi menyebabkan bakteri masuk ke prostat, sehingga meningkatkan risiko prostatitis setelah tindakan.

Jika kamu memiliki beberapa faktor risiko di atas, penting untuk lebih waspada terhadap gejala prostatitis dan segera memeriksakan diri bila muncul nyeri panggul atau gangguan berkemih.

Gejala Prostatitis

Tanda dan gejala dari penyakit ini bisa bervariasi tergantung dari jenisnya. Namun, gejala prostatitis umumnya adalah:

  • Nyeri atau rasa panas yang dirasakan ketika berkemih.
  • Kesulitan dalam buang air kecil (urine menetes atau sulit memulai BAK).
  • Frekuensi BAK yang meningkat, terutama di malam hari.
  • Sulit menahan BAK.
  • Urine berwarna keruh.
  • Terdapat darah pada urine.
  • Nyeri pada perut, selangkangan, dan punggung bagian bawah.
  • Sakit atau rasa tidak nyaman pada penis atau testis.
  • Nyeri saat ejakulasi.
  • Tanda dan gejala flu seperti demam dan meriang (akibat bakteri).

Jika kamu mengalami gejala di atas. sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc.

Nah, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Tangani Gangguan Prostat.

Diagnosis Prostatitis

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan lakukan melalui anamnesis (wawancara medis), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain yang perlu.

Melalui anamnesis, dokter mengevaluasi tanda dan gejala yang pengidap alami, kemudian pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan rektal (colok dubur).

Selain itu, pemeriksaan penunjang yang juga bisa dokter lakukan untuk mengonfirmasi diagnosis prostatitis pada seorang pria, antara lain:

  • Tes urine, untuk memeriksa adanya bakteri dan infeksi saluran kemih.
  • Tes darah, untuk mengukur PSA, protein yang dibuat kelenjar prostat. Bila kadarnya tinggi, itu bisa menjadi pertanda prostatitis atau kanker prostat.
  • Sistoskopi, untuk membantu mencari masalah saluran kemih lainnya, tapi tidak mendiagnosis penyakit ini.
  • Pencitraan dengan CT Scan atau ultrasonografi prostat, untuk melihat lebih dekat pada kelenjar prostat.

Komplikasi Prostatitis

Prostatitis adalah kondisi yang tidak bisa kamu anggap sepele. Jika tidak segera mendapat pertolongan, jenis akut atau kronis bisa menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Epididimitis, yakni radang yang terjadi pada saluran yang menyalurkan sperma dari testis.
  • Infeksi bakteri yang bisa menyebar ke dalam darah (bakteremia).
  • Infeksi yang menyebar ke tulang panggul bagian atas atau tulang belakang bagian bawah
  • Abses prostat, yaitu rongga berisi nanah di prostat.
  • Sepsis. Pria dengan prostatitis bakteri akut dapat mengembangkan sepsis. Peradangan yang meluas ini dapat mengancam jiwa. Ini membutuhkan perawatan medis segera.

Sedangkan komplikasi prostatitis kronis atau sindrom nyeri panggul yang mungkin bisa terjadi, antara lain

  • Kecemasan atau depresi
  • Disfungsi seksual, seperti ketidakmampuan mendapatkan dan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi)
  • Perubahan sperma dan air mani yang dapat menyebabkan kemandulan. Agar lebih jelas, coba simak Perlu Tahu, Prostatitis Bisa Ganggu Kesuburan Pria.

Hingga kini, belum ada bukti langsung bahwa kondisi ini bisa menyebabkan kanker prostat. 

Pengobatan Prostatitis

Penanganan penyakit ini tergantung penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dokter berikan, antara lain: 

  • Antibiotik. Produk obat ini merupakan pengobatan awal untuk melawan bakteri yang dapat dokter berikan secara oral (minum) atau melalui suntikan intravena jika pengidap berada dalam kondisi yang berat. 
  • Obat anti peradangan bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri, menurunkan demam, dan membuat pengidap merasa lebih nyaman.
  • Obat yang berguna untuk menghambat adrenalin. Dokter memberikan obat golongan ini untuk menghilangkan gejala nyeri saat berkemih dengan cara membantu relaksasi otot dan leher kandung kemih.
  • Pijat prostat. Ini bisa membantu mengurangi tekanan pada prostat.
  • Terapi fisik dasar panggul. Terapi ini bermanfaat untuk mengendurkan otot-otot di panggul kamu.
  • Psikoterapi. Untuk mengatasi gejala kesehatan mental, dokter bisa merekomendasikan psikoterapi dengan ahli kesehatan mental untuk mengelola stres, depresi atau kecemasan yang mungkin berhubungan dengan nyeri kronis.

Pencegahan Prostatitis

Pada kebanyakan kasus, kondisi ini tidak bisa kamu cegah. Namun, beberapa faktor risikonya bisa kamu cegah.

Misalnya dengan menerapkan praktik seksual yang aman atau menggunakan alat proteksi saat melakukan hubungan intim.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa anjuran guna meredakan gejala kondisi ini. Cara tersebut antara lain:

  • Mengurangi konsumsi makanan pedas dan asam serta minuman berkafein atau beralkohol.
  • Banyak konsumsi air putih untuk membantu membuang bakteri dalam prostat melalui air seni.
  • Hindari aktivitas yang bisa memicu iritasi pada prostat, seperti duduk dalam waktu lama atau olahraga bersepeda. 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera temui dokter bila kamu mengalami kesulitan buang air kecil atau terasa menyakitkan, ada darah dalam urine, serta nyeri di daerah panggul atau alat kelamin. 

Kamu juga bisa tanya dokter spesialis andrologi di Halodoc mengenai gejala yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Prostat

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gangguan prostat, sebaiknya jangan menunda untuk periksakan pada dokter.

Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman dalam menangani berbagai gangguan ginjal hingga masalah saluran reproduksi. 

Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:

  • dr. Adryansyah Can Sp.U: Dokter spesialis urologi dan kandung kemih dengan pengalaman selama 12 tahun. Ia berhasil lulus dar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2022, kini berpraktik di Palembang, Sumatera Selatan.
  • dr. Dian Paramita Oktaviani S Sp.U, M.Ked.Klin: Dokter spesialis urologi dan kandung kemih dengan pengalaman selama 11 tahun. Ia berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2012 dan 2021 dan kini berpraktik di Surabaya, Jawa Timur.

Itulah dokter yang siap membantu kamu atasi gangguan prostat dengan prosedur yang aman dan tepat.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi secara mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.

Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Artikel ini diperbarui pada 14 November 2025
Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2023. Prostatitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Prostatitis.
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Prostatitis?

FAQ

1. Benarkah prostatitis adalah kondisi yang bisa memengaruhi saraf panggul, bukan hanya prostat?

Ya. Prostatitis adalah kondisi yang kadang menyebabkan iritasi pada saraf panggul sehingga menimbulkan nyeri menjalar ke punggung bawah atau paha.

2. Apakah prostatitis adalah salah satu penyebab perubahan pola ejakulasi yang jarang disadari pria?

Bisa. Peradangan pada prostat dapat mengubah tekanan ejakulasi, membuat ejakulasi terasa lebih lemah atau sedikit nyeri meskipun tidak selalu disadari.

3. Benarkah prostatitis adalah kondisi yang dapat membaik tanpa obat tertentu pada beberapa pria?

Ya. Pada prostatitis non-bakteri, gejala dapat mereda dengan perubahan gaya hidup seperti mandi air hangat atau latihan relaksasi otot panggul.

4. Apakah prostatitis adalah kondisi yang bisa dipicu stres berkepanjangan?

Bisa. Stres kronis dapat membuat otot dasar panggul tegang dan meningkatkan risiko prostatitis kronis non-bakteri.

5. Apakah prostatitis adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas tidur?

Ya. Rasa nyeri, sering buang air kecil, atau sensasi tidak nyaman di panggul dapat mengganggu tidur sehingga menyebabkan kelelahan di siang hari.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp