Rosacea

Pengertian Rosacea
Rosacea merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi pada wanita kisaran usia 30 hingga 50 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kulit pada bagian hidung, pipi, dagu, dan dahi menjadi kemerahan. Selain itu, rosacea mungkin juga dapat menimbulkan benjolan kecil, merah, dan berisi nanah.
Gejala-gejala penyakit kulit tersebut bisa berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, kemudian hilang untuk sementara waktu. Rosacea juga sering disalah-artikan sebagai jerawat atau masalah kulit lainnya.
Penyebab Rosacea
Hingga saat ini penyebab rosacea memang belum diketahui secara pasti. Namun, bisa jadi penyakit kulit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor keturunan dan lingkungan. Beberapa faktor yang dapat memicu flare-up atau memerahnya wajah, antara lain:
- Paparan sinar matahari atau angin.
- Udara dingin atau panas.
- Berolahraga terlalu keras.
- Memakan makanan pedas.
- Mengonsumsi minuman panas.
- Udara lembap.
- Minuman kafein.
- Stres.
- Berendam di air hangat.
- Konsumsi makanan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde, seperti kayu manis, coklat, tomat, dan jeruk
- Memiliki bakteri usus Helicobacter pylori.
- Terkena gigitan tungau kulit yang disebut demodex dan bakteri yang dibawanya, Bacillus oleronius.
Faktor Risiko Rosacea
Siapa pun sebenarnya bisa mengalami rosacea. Namun, seseorang mungkin akan lebih berisiko terkena penyakit kulit ini bila memiliki faktor-faktor berikut:
- Jenis kelamin. Kebanyakan pengidap rosacea adalah wanita.
- Memiliki warna kulit yang terang.
- Berusia di atas 30 tahun.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengidap rosacea.
Gejala Rosacea
Gejala yang diawali dengan benjolan kecil padat, bintil air, dan jerawat pada kulit yang memerah dengan memicu adanya:
- Kulit kemerahan yang permanen.
- Pembuluh darah di bawah kulit terlihat jelas.
- Kulit perih dan rasa sensasi terbakar.
- Adanya masalah mata. Banyak pengidap rosacea juga mengalami masalah mata, seperti mata kering, iritasi, bengkak dan kelopak mata merah dan bengkak. Kondisi ini dikenal sebagai okular rosacea. Pada beberapa orang, gejala pada mata ini mendahului gejala kulit.
- Permukaan kulit menjadi kasar.
- Hidung membesar. Seiring berjalannya waktu, rosacea dapat menebalkan kulit di hidung dan menyebabkan hidung tampak bulat (rhinophyma). Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Diagnosis Rosacea
Tidak ada tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosis rosacea. Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit kulit ini melalui pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Pengidap mungkin juga harus menjalani tes untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti psoriasis, eksim, atau lupus.
Sebab, penyakit tersebut kadang-kadang bisa menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan rosacea. Jika pengidap mengalami gejala pada mata, dokter mungkin akan merujuk pengidap ke dokter spesialis mata untuk dievaluasi.
Pengobatan Rosacea
Perawatan untuk penyakit kulit ini akan berfokus pada pengendalian gejalanya. Pada umumnya perawatannya akan membutuhkan kombinasi perawatan kulit dan obat yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, durasi perawatan penyakit kulit ini juga akan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejalanya.
Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang dilakukan untuk meredakan gejala rosacea:
- Menghindari pemicu yang diketahui. Misalnya seperti sinar matahari, minuman beralkohol, dan makanan pedas.
- Menggunakan produk perawatan untuk kulit sensitif.
- Mengoleskan tabir surya dengan SPF 30 atau bahkan lebih sebelum beraktivitas keluar rumah.
- Menjaga kondisi mata agar kelopak mata selalu bersih.
- Penggunaan antibiotik. Contohnya seperti doksisiklin atau minosiklin. Meski begitu, tidak jelas bagaimana antibiotik mengurangi keparahan ruam. Umumnya antibiotik hanya mulai bekerja setelah tiga sampai empat minggu dan membutuhkan waktu enam minggu untuk benar-benar membersihkan rosacea.
- Penggunaan krim dan gel yang mengandung antibiotik, seperti metronidazol, untuk dioleskan ke kulit
- Prosedur terapi laser, yang dilakukan guna mengurangi kemerahan akibat pembesaran pembuluh darah.
Komplikasi Rosacea
Jika dibiarkan tanpa penanganan, ada beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat kondisi ini, seperti:
- Rhinophyma. Merupakan kondisi kulit hidung yang menjadi sangat memerah, bengkak dan lembek. Kondisi ini disebabkan oleh pembesaran kelenjar sebaceous (kelenjar minyak). Perlu diketahui bahwa beberapa pria rentan terhadap komplikasi ini.
- Konjungtivitis. Kondisi ini merupakan peradangan pada konjungtiva (selaput mata). Konjungtivitis ditandai dengan beberapa gejala. Contohnya seperti mata merah di satu atau kedua mata, terasa gatal, hingga mata yang terasa sakit atau terbakar.
Selain menimbulkan komplikasi pada kulit, rosacea juga dapat menimbulkan komplikasi berupa tekanan emosional. Hal ini dapat dipicu oleh menurunnya rasa kepercayaan diri terkait kondisi dan penampilan kulit.
Pencegahan Rosacea
Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit Rosacea:
- Hindari beraktivitas sinar matahari dalam waktu yang lama.
- Gunakan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih setiap keluar rumah.
- Hindari minuman beralkohol dan minuman kafein.
- Kelola tingkat stres dengan melakukan kegiatan yang disukai. Misalnya seperti rutin berolahraga, meditasi, atau melakukan kegiatan positif lainnya.
- Batasi konsumsi makanan pedas.
- Lindungi wajah dari angin dan suhu yang dingin. Hal ini dapat dilakukan dengan mengenakan syal. Namun, pastikan untuk memilih syal berbahan halus seperti sutra atau akrilik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala rosacea yang tak kunjung membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Penanganan yang tepat tentunya dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Rosacea – Symptoms and causes.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Rosacea: Treatment, types, causes, and symptoms.
Healthline. Diakses pada 2022. Rosacea: Types, Causes, and Remedies.
Better Health Channel. Diakses pada 2022. Rosacea.
Verywell Mind. Diakses pada 2022. Rosacea: Signs, Symptoms, and Complications.
AAD. Diakses pada 2022. 8 tips to help prevent rosacea flare-ups.
Diperbarui pada 11 Juli 2022.
Topik Terkini
Artikel Terkait





