
DAFTAR ISI
- Apa Itu Vaksin RSV?
- Tujuan Vaksin RSV
- Manfaat Vaksin RSV
- Vaksinasi RSV Kini Bisa Lewat Halodoc
- Kapan Harus Melakukan Vaksin RSV?
- Prosedur Vaksin RSV
- Tempat Melakukan Vaksin RSV
- Efek Samping Vaksin RSV
- Kontraindikasi Vaksin RSV
- FAQ
Apa Itu Vaksin RSV?
Vaksin RSV adalah vaksin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV), virus penyebab utama infeksi saluran pernapasan bawah seperti bronkiolitis dan pneumonia, terutama pada bayi, anak kecil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Beberapa vaksin RSV yang telah disetujui penggunaannya antara lain Arexvy (produksi GSK) dan Abrysvo (produksi Pfizer).
Keduanya diberikan untuk meningkatkan antibodi tubuh agar lebih siap melawan infeksi RSV, baik pada lansia maupun bayi yang mendapat perlindungan dari vaksinasi ibu selama kehamilan.
Tujuan Vaksin RSV
Tujuan utama pemberian vaksin RSV adalah untuk mencegah infeksi berat saluran pernapasan bawah akibat virus RSV.
Dengan vaksinasi, diharapkan tubuh dapat menghasilkan kekebalan yang efektif sehingga risiko rawat inap dan komplikasi menurun signifikan.
Secara khusus, vaksin RSV bertujuan untuk:
- Menurunkan angka kejadian pneumonia dan bronkiolitis akibat RSV.
- Melindungi bayi baru lahir melalui antibodi yang ditransfer dari ibu hamil yang divaksinasi.
- Mengurangi angka kematian pada kelompok lansia dan penderita penyakit kronis.
- Mencegah beban penyakit akibat wabah musiman RSV yang sering terjadi setiap tahun.
Manfaat Vaksin RSV
Vaksin RSV memberikan manfaat perlindungan jangka menengah terhadap virus penyebab infeksi saluran pernapasan yang berpotensi berbahaya.
Beberapa manfaat utamanya antara lain:
- Melindungi kelompok rentan seperti bayi prematur, lansia, dan orang dengan gangguan paru atau jantung bawaan.
- Menurunkan risiko rawat inap akibat komplikasi infeksi RSV.
Mengurangi beban tenaga kesehatan dan biaya pengobatan karena pencegahan lebih efektif dibanding perawatan. - Melindungi secara tidak langsung anggota keluarga lain melalui efek kekebalan kelompok (herd immunity).
Studi klinis menunjukkan bahwa vaksin RSV efektif menurunkan risiko infeksi berat hingga 70–80 persen, tergantung pada usia dan kondisi individu yang divaksinasi.
Vaksinasi RSV Kini Bisa Lewat Halodoc
Kini kamu bisa melakukan vaksinasi untuk keluarga dari rumah melalui layanan Halodoc Homecare (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut ini keunggulan melakukan vaksinasi lewat layanan Halodoc Homecare:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Halodoc Homecare.
- Protokol kesehatan ketat.
- Partner resmi produsen vaksin internasional (Arexvy), sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Harga vaksin ini mulai dari Rp3.490.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter terpercaya dari Halodoc.
Bagi kamu yang belum pernah mendapatkan vaksin RSV, tunggu apa lagi?
Yuk, segera pesan layanan Halodoc Homecare!
Booking Vaksin RSV di Halodoc Homecare Mulai dari Harga Rp690.000
Kamu bisa hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Kapan Harus Melakukan Vaksin RSV?
Pemberian vaksin RSV umumnya disarankan sebelum musim puncak penyebaran virus, yaitu pada musim hujan atau musim dingin, saat risiko penularan meningkat.
Berikut panduan umum waktu vaksinasi:
- Untuk lansia (usia ≥60 tahun): Dilakukan satu kali sebelum musim infeksi RSV.
- Untuk ibu hamil: Diberikan pada usia kehamilan 32–36 minggu agar antibodi dapat ditransfer ke janin sebelum lahir, sehingga bayi memiliki perlindungan pada 6 bulan pertama kehidupannya.
- Untuk bayi berisiko tinggi: Dokter mungkin merekomendasikan vaksinasi pencegahan atau pemberian antibodi monoklonal sesuai kondisi kesehatan bayi.
Selalu konsultasikan dengan dokter terkait waktu terbaik vaksinasi agar perlindungan maksimal dapat tercapai.
Prosedur Vaksin RSV
Vaksin RSV diberikan melalui suntikan intramuskular (ke dalam otot), biasanya di lengan atas untuk orang dewasa atau paha pada bayi.
Langkah umum prosedurnya meliputi:
- Pemeriksaan awal oleh dokter untuk memastikan kondisi tubuh sehat dan tidak sedang demam tinggi.
- Vaksin diberikan oleh tenaga medis profesional di fasilitas kesehatan.
- Setelah penyuntikan, pasien akan diminta menunggu sekitar 15–30 menit untuk memantau kemungkinan reaksi ringan.
Vaksin RSV hanya membutuhkan satu dosis suntikan, dan dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti vaksin influenza atau pneumokokus, sesuai rekomendasi dokter.
Tempat Melakukan Vaksin RSV
Vaksin RSV dapat dilakukan di:
- Rumah sakit dan klinik besar yang menyediakan layanan vaksinasi dewasa dan ibu hamil.
- Puskesmas atau fasilitas kesehatan rujukan dengan tenaga medis terlatih.
- Layanan vaksinasi rumah (homecare) yang kini tersedia melalui aplikasi Halodoc, memudahkan pasien menerima vaksin tanpa perlu datang ke fasilitas kesehatan.
Pastikan vaksin diberikan oleh tenaga medis resmi yang menggunakan vaksin berstandar BPOM agar efektivitas dan keamanannya terjamin.
Efek Samping Vaksin RSV
Secara umum, vaksin RSV aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang muncul biasanya bersifat ringan dan sementara, seperti:
- Nyeri atau kemerahan di area suntikan.
- Demam ringan.
- Kelelahan atau nyeri otot.
- Sakit kepala.
Efek samping ini biasanya hilang dalam 1–2 hari tanpa perawatan khusus.
Selain itu, efek samping berat seperti reaksi alergi parah (anafilaksis), sangat jarang terjadi.
Namun, jika muncul gejala seperti sesak napas, pembengkakan wajah, atau ruam menyebar, segera cari pertolongan medis.
Kontraindikasi Vaksin RSV
Vaksin RSV umumnya aman untuk sebagian besar orang, tetapi tidak disarankan pada kondisi tertentu, seperti:
- Riwayat alergi berat terhadap komponen vaksin RSV.
- Sedang mengalami infeksi akut dengan demam tinggi.
- Penderita dengan sistem imun yang sangat lemah (misalnya pasien transplantasi organ atau menjalani kemoterapi) harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Sebelum vaksinasi, penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan, alergi, atau obat yang sedang dikonsumsi agar vaksinasi berjalan aman dan efektif.
Nah, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Halodoc untuk mendapatkan saran terkait pemberian vaksinasi yang sesuai dengan kondisimu.
Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Respiratory syncytial virus (RSV).
Payne AB, et al. Diakses pada 2025. Respiratory syncytial virus (RSV) vaccine effectiveness against RSV-associated hospitalisations and emergency department encounters among adults aged 60 years and older in the USA, October, 2023, to March, 2024: a test-negative design analysis.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2025. RSV Vaccines Effective, But More People Need to Get Them.
Verywell Health. Diakses pada 2025. What Is Respiratory Syncytial Virus (RSV)?.
Yale Medicine. Diakses pada 2025. Should You Get an RSV Vaccine?.
FAQ
1. Vaksin RSV untuk usia berapa?
Vaksin RSV direkomendasikan untuk bayi, lansia, dan ibu hamil.
Pada bayi, vaksin diberikan secara pasif melalui antibodi monoklonal (seperti nirsevimab). Sedangkan pada lansia berusia 60 tahun ke atas, vaksin RSV aktif diberikan untuk menurunkan risiko pneumonia dan komplikasi pernapasan.
Selain itu, ibu hamil usia kehamilan 32–36 minggu juga bisa mendapat vaksin RSV agar antibodi bisa ditransfer ke janin sebelum lahir.
2. Apakah ada imunisasi untuk RSV?
Ya, saat ini sudah tersedia vaksin dan imunisasi untuk RSV.
Jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu vaksin aktif untuk orang dewasa dan lansia, serta imunisasi pasif untuk bayi menggunakan antibodi monoklonal seperti nirsevimab.
Keduanya bertujuan melindungi dari infeksi RSV yang dapat menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia, terutama pada bayi dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
3. Berapa harga vaksin RSV?
Harga vaksin RSV bervariasi tergantung pada jenis vaksin, fasilitas kesehatan, dan lokasi pelayanan.
Rata-rata, biayanya berkisar antara Rp1.500.000–Rp3.000.000 per dosis.
4. RSV singkatan dari apa?
RSV adalah singkatan dari Respiratory Syncytial Virus, yaitu virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah, seperti bronkiolitis dan pneumonia.
Virus ini umum menyerang bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit serius pada lansia dan orang dengan gangguan imun.


