halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Xanax

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Xanax?
  2. Manfaat Xanax
  3. Dosis Xanax
  4. Hubungi Psikiater Jika Kamu Memiliki Masalah Kesehatan Mental
  5. Perhatian Penggunaan Xanax
  6. Efek Samping Xanax
  7. Interaksi Xanax
  8. Kontraindikasi Xanax

Peringatan Penting

1. Xanax (Alprazolam) termasuk psikotropika golongan IV yang penggunaannya diatur ketat sesuai UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
2. Xanax hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter dan dalam pengawasan medis.
2. Xanax berpotensi menyebabkan ketergantungan, gejala putus obat, gangguan pernapasan, hingga efek samping serius lainnya.
3. Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi, bukan sebagai panduan penggunaan obat mandiri.

Apa Itu Xanax?

Xanax adalah obat benzodiazepin untuk mengatasi serangan panik dan gangguan kecemasan. 

Kandungan utamanya adalah alprazolam yang bekerja dengan berikatan pada senyawa kimia GABA (gamma-aminobutyric acid) dalam otak, sehingga menyebabkan efek ketenangan.

  • Golongan: Benzodiazepin.
  • Kategori: Psikotropika.
  • Manfaat: Membantu meredakan gangguan kecemasan umum, serangan panik, serta insomnia yang dipicu kecemasan.
  • Penggunaan: Untuk orang dewasa, tidak dianjurkan pada anak-anak kecuali atas rekomendasi dokter.
  • Kehamilan: Ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter. 
  • Menyusui: Ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter. 
  • Sediaan: Tersedia dalam bentuk tablet. 

Xanax bukan terapi lini pertama untuk gangguan kecemasan. Obat ini baru dipertimbangkan jika pendekatan non-obat, seperti konseling atau terapi perilaku, maupun penggunaan obat lain yang lebih aman tidak memberikan hasil yang memadai. 

Penggunaan alprazolam harus selalu berada di bawah pengawasan dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Manfaat Xanax

Berikut ini manfaat Xanax: 

  • Mengurangi gejala kecemasan seperti rasa gelisah, ketegangan, dan takut yang berlebihan.
  • Meredakan pikiran yang terus berputar sehingga seseorang bisa tertidur. 
  • Memberikan efek relaksan otot, yang dapat membantu mengurangi ketegangan otot akibat kecemasan atau stres.
  • Digunakan sebagai bagian dari pengobatan untuk gangguan kesehatan mental seperti depresi yang disertai dengan gejala kecemasan. 
  • Mengurangi gejala fisik kecemasan seperti denyut jantung yang cepat, gemetar, dan keringat berlebih.

Penyalahgunaan Xanax (Alprazolam) dapat menimbulkan konsekuensi serius, baik pada kesehatan fisik dan mental maupun kehidupan sosial. 

Contohnya seperti hubungan keluarga berisiko terganggu, produktivitas menurun, dan muncul stigma negatif dari lingkungan. 

Dari aspek hukum, karena termasuk psikotropika golongan IV yang peredarannya diawasi ketat, kepemilikan atau penggunaan tanpa resep dokter dapat dikenai sanksi pidana sesuai regulasi di Indonesia.

Kamu juga perlu tahu Manfaat Konsumsi Obat yang Diresepkan Psikiater berikut ini. 

Dosis Xanax

Dosis xanax akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan, usia, dan respons pasien terhadap obat. 

Dokter biasanya akan memulai dengan dosis rendah terlebih dahulu, kemudian meningkatkannya secara bertahap, hingga mencapai dosis yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Catatan Penting

  • Xanax tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang, karena dapat menyebabkan ketergantungan serta efek samping serius.
  • Obat ini tidak bisa diperoleh melalui layanan telemedicine. Penggunaan Xanax membutuhkan resep fisik dari dokter di fasilitas kesehatan resmi.
  • Jangan menambah atau menghentikan dosis sendiri tanpa pengawasan medis. Penyesuaian dosis hanya dapat dilakukan secara bertahap (tapering off) dengan pengawasan dokter.

Kamu bisa simak, Ini 5 Tips Ampuh Mengatasi Gejala Serangan Panik yang kamu alami. 

Hubungi Psikiater Jika Kamu Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Apabila kamu memiliki masalah kesehatan mental, segera hubungi dokter spesialis kejiwaan di Halodoc.

Jangan khawatir, konseling di Halodoc aman dan privasi pasti terjaga.

Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

Ini daftarnya:

  • dr. Mariati Sp.KJ
  • dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
  • dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
  • dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
  • dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Perhatian Penggunaan Xanax 

Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

  • Obat ini hanya bisa dibeli dan digunakan berdasarkan resep fisik dari dokter. 
  • Beri tahu dokter apabila kamu punya riwayat alergi terhadap kandungan benzodiazepin, diazepam atau  lorazepam.
  • Kamu juga perlu menginformasikan riwayat medis, terutama jika mengidap penyakit pernapasan (seperti COPD, sleep apnea), penyakit hati, penyakit ginjal, glaukoma, atau gangguan penggunaan zat (seperti penyalahgunaan atau kecanduan obat/alkohol.
  • Obat ini dapat membuat kamu merasa pusing atau mengantuk sehingga tidak disarankan mengemudi, mengoprasikan alat, atau aktivitas lain yang butuh kewaspadaan usai mengonsumsi obat. 
  • Sebelum menjalani operasi, beritahu dokter atau dokter gigi tentang semua produk yang sedang kamu gunakan (termasuk obat resep, obat tanpa resep, dan produk herbal).
  • Orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, sehingga dapat meningkatkan risiko jatuh.
  • Beritahu dokter apabila sedang hamil atau berencana untuk hamil. 
  • Obat ini juga dapat masuk ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsumsinya.

Efek Samping Xanax 

Ada beberapa efek samping penggunaan xanax secara umum, yaitu:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Peningkatan produksi saliva
  • Perubahan dalam dorongan seksual

Segera beritahu dokter jika  mengalami efek samping serius, seperti halusinasi, pikiran untuk bunuh diri), kesulitan berbicara, kehilangan koordinasi, kesulitan berjalan, masalah memori.

Dapatkan juga bantuan medis darurat jika mengalami overdosis obat, yang ditandai:

  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  • Kulit terlihat pucat atau membiru, terutama pada bibir dan ujung jari.
  • Pupil mata menyempit atau tampak tidak normal.
  • Penurunan kesadaran hingga sulit dibangunkan.

Segera ke IGD atau hubungi 119 bila kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tersebut.

Interaksi Xanax 

Obat-obatan dan produk herbal yang dapat berinteraksi dengan xanax antara lain: 

  • Kava.
  • Sodium oxybate.
  • Adagrasib.
  • Azol antijamur, seperti itraconazole, ketoconazole.
  • Cimetidine.
  • Antidepresan, seperti fluoxetine, fluvoxamine, nefazodone.
  • Inhibitor protease, seperti indinavir.
  • Antibiotik makrolida, seperti erythromycin.
  • Rifampisin, seperti rifabutin.
  • Obat kejang, seperti phenytoin.

Selain itu, beritahu dokter atau apoteker jika kamu sedang  mengonsumsi produk lain seperti:

  • Obat penghilang rasa sakit atau batuk opioid (seperti codeine, hydrocodone).
  • Alkohol.
  • Ganja (cannabis).
  • Obat lain untuk tidur atau kecemasan (seperti diazepam, lorazepam, zolpidem).
  • Relaksan otot (seperti carisoprodol, siklobenzaprin).
  • Antihistamin (seperti cetirizine, diphenhydramine).

Kontraindikasi Xanax

Xanax tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut: 

  • Individu yang memiliki hipersensitivitas dengan kandungan xanax, seperti alprazolam.
  • Individu yang mengalami riwayat alergi terhadap obat-obatan lain. 
  • Ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia kecuali atas rekomendasi dokter. 

Konten artikel ini ditujukan untuk tujuan edukasi dan tidak menggantikan nasihat medis. 

Informasi yang ada tidak boleh dijadikan acuan pengobatan tanpa arahan dokter. 

Jika kamu mengalami atau mencurigai adanya gejala gangguan kesehatan mental, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kejiwaan atau psikiater melalui Halodoc.

Diperbarui pada 19 September 2025. 
Referensi:
BNN Provinsi Riau. Diakses pada 2025. Mengenal Benzodiazepin, Obat yang Sering Disalahgunakan. 
BNN Kota Tangerang Selatan. Diakses pada 2025. Xanax. 
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Mengenal Obat-obatan Jiwa (Psikofarmaka). 
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
WebMD. Diakses pada 2025. Xanax.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Benzodiazepines (Benzos).
Everyday Health. Diakses pada 2025. Xanax (Alprazolam).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp