halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Zolpidem

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

Daftar Isi:

  • Apa Itu Zolpidem?
  • Manfaat Zolpidem
  • Dosis Zolpidem
  • Efek Samping Zolpidem
  • Interaksi Obat
  • Peringatan dan Perhatian
  • Obat untuk Insomnia
  • Kesimpulan

Peringatan Penting

1. Penggunaan Zolpidem yang tidak sesuai resep dokter dapat memicu efek samping serius, seperti gangguan pernapasan, overdosis, hingga ketergantungan.
2. Zolpidem hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter, yang didapat dari fasilitas kesehatan resmi.
3. Artikel ini dibuat sebagai sarana edukasi. Zolpidem bukanlah obat untuk keluhan sehari-hari, penggunaannya harus berdasarkan indikasi medis yang tepat.

Apa Itu Zolpidem?

Zolpidem adalah obat golongan hipnotik dari kelas imidazopiridin. Obat ini digunakan untuk pengobatan insomnia jangka pendek. 

Imidazopiridin adalah golongan obat penenang-hipnotik yang bekerja mirip dengan benzodiazepin, misalnya zolpidem.

Obat ini menempel (berikatan selektif) pada reseptor GABA-A di otak, khususnya subunit α1.

Ikatan tersebut meningkatkan efek neurotransmiter GABA (gamma-aminobutyric acid), yaitu zat kimia otak yang bersifat menenangkan.

Hasilnya, aktivitas saraf ditekan sehingga memberikan efek sedatif (menenangkan), hipnotik (membantu tidur), serta sedikit efek ansiolitik (mengurangi cemas).

Apa saja obat untuk mengatasi insomnia? Cari tahu rekomendasinya di sini: Ini 5 Rekomendasi Obat Tidur yang Aman dan Ampuh untuk Mengatasi Insomnia

Manfaat Zolpidem

Zolpidem dapat membantu seseorang untuk:

  • Mempercepat waktu mulai tidur.
  • Memperpanjang durasi tidur.
  • Mengurangi frekuensi terbangun di malam hari.

Menurut studi, zolpidem efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan insomnia kronis.

Namun, perlu digarisbawahi kalau Zolpidem bukanlah terapi lini pertama. 

Obat ini baru bisa diberikan oleh dokter, apabila pendekatan non-obat atau pilihan obat lain yang lebih aman tidak menunjukkan efektivitas yang memadai.

Dosis Zolpidem

Penggunaan Zolpidem harus selalu disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing pasien. 

Dosis yang diberikan dapat berbeda, tergantung pada tujuan terapi, tingkat keparahan gejala, usia, serta respons tubuh terhadap obat. 

Zolpidem hanya boleh digunakan sesuai resep dan arahan dokter. 

Dengan kata lain, dosis Zolpidem benar-benar bersifat individual dan hanya dapat ditentukan oleh dokter yang memahami riwayat kesehatan serta kebutuhan pasien.

Catatan Penting

  • Zolpidem tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang karena dapat menimbulkan ketergantungan serta efek samping serius.
  • Obat ini tidak bisa diperoleh melalui layanan telemedicine dan hanya dapat ditebus dengan resep fisik dari dokter.
  • Jangan menambah atau menghentikan dosis tanpa pengawasan medis. Penyesuaian dosis harus dilakukan secara bertahap (tapering off) dengan pengawasan dokter.

Apa saja pilihan obat insomnia dengan resep dokter? Cari tahu selengkapnya di sini: Jenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani Insomnia

Efek Samping Zolpidem

Seperti obat-obatan lainnya, zolpidem dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:

  • Kantuk di siang hari.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Diare.
  • Mual.

Segera ke IGD atau hubungi 119 bila kamu atau orang terdekat mengalami efek samping serius seperti napas yang melambat, kulit menjadi pucat atau membiru, pupil menyempit, dan penurunan kesadaran.

Selain itu, efek samping sosial dari penggunaan obat ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungan dengan keluarga bisa terganggu akibat perubahan perilaku, sementara produktivitas kerja atau belajar ikut menurun.

Selain itu, tidak jarang muncul stigma negatif dari lingkungan sekitar yang dapat semakin memperburuk kondisi psikologis dan sosial penggunanya.

Interaksi Obat

Zolpidem dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, yang dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat. 

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan zolpidem meliputi:

  • Obat penenang lainnya, seperti benzodiazepin.
  • Obat antidepresan.
  • Obat antipsikotik.
  • Obat pereda nyeri opioid.
  • Alkohol.

Pastikan memberi tahu dokter mengenai semua obat, vitamin, atau suplemen yang sedang kamu gunakan agar terhindar dari risiko interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum menggunakan zolpidem, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal:

  • Obat Zolpidem hanya bisa digunakan berdasarkan resep fisik dari dokter. 
  • Jangan mengonsumsi alkohol saat menggunakan zolpidem.
  • Zolpidem dapat menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.
  • Hati-hati saat mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi zolpidem.
  • Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat penyakit mental, gangguan pernapasan, atau penyakit hati.
  • Zolpidem tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita hamil atau menyusui.

Bagaimana cara mengatasi insomnia? Simak pada artikel berikut: Ini Cara Mengatasi Insomnia yang Bisa Dilakukan

Obat untuk Insomnia

  • Sandepril 50 mg Tablet. Obat ini mengandung maprotiline HCL 50 mg yang memiliki Broad Spectrum Antidepresan. Sandepril banyak direkomendasikan untuk mengatasi depresi dengan atau tanpa insomnia.
  • Valdres 25 mg 10 Tablet. Mengandung difenhidramin 25 mg, yang direkomendasikan untuk mengatasi mual, terapi jangka pendek pada insomnia, anti alergi, serta mengatasi mabuk. 
  • Otede 4 Tablet. Di dalamnya mengandung diphenhydramine yang bekerja sebagai antagonis reseptor H1. Obat ini banyak direkomendasikan untuk memudahkan tidur pada pengidap insomnia. 
  • Unalium 5 mg 20 Tablet. Obat dengan kandungan flunarizine 5 mg ini banyak digunakan untuk mengatasi pusing, vertigo, kurang konsentrasi, gangguan ingatan, sifat lekas marah, gangguan ritme tidur, telinga berdengung, hingga migrain. 
  • Seremig 10 mg 10 Kaplet. Ini merupakan obat yang bisa digunakan untuk membantu mencegah migrain, vertigo, pusing, tinitus, gangguan konsentrasi, bingung, hingga gangguan irama tidur. 

Kesimpulan

Zolpidem bukanlah solusi jangka panjang untuk insomnia. 

Perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola tidur yang teratur, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas tidurmu.

Konsultasikan diri dengan dokter di Halodoc jika kamu atau orang terdekat mengalami insomnia atau memiliki masalah lain yang berhubungan dengan kesehatan mental. 

Diperbarui pada 22 September 2025.
Referensi:
MIMS Indonesia. Diakses pada 2025. Zolpidem.
Drugs. Diakses pada 2025. Zolpidem.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Zolpidem (Oromucosal Route, Sublingual Route).
Patient Info. Diakses pada 2025. Zolpidem Tablets.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp