Mengenal Hepatosplenomegali, Pembengkakan Limpa dan Hati Secara Bersamaan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Oktober 2018
Mengenal Hepatosplenomegali, Pembengkakan Limpa dan Hati Secara BersamaanMengenal Hepatosplenomegali, Pembengkakan Limpa dan Hati Secara Bersamaan

Halodoc, Jakarta – Limpa dan hati adalah dua organ yang berperan penting dalam tubuh. Limpa berperan untuk mendeteksi mikroorganisme penyebab penyakit dan menciptakan antibodi untuk melawan infeksi penyakit. Sedangkan, hati berperan untuk membilas racun dalam darah, mengolah protein, dan membantu sistem imun dalam melawan infeksi. Jika kedua organ ini mengalami gangguan, fungsi tubuh akan terganggu. Salah satu gangguan hati dan limpa yang perlu diwaspadai adalah hepatosplenomegali.

Apa Itu Hepatosplenomegali?

Hepatosplenomegali adalah gangguan yang menyebabkan pembengkakan hati (hepato) dan limpa (spleen). Kondisi ini membuat limpa dan hati tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Meski bukan kondisi serius, penyakit ini perlu mendapat penanganan karena pembengkakan limpa dan hati dapat menjadi tanda dan gejala masalah kesehatan serius seperti gangguan penyimpanan lisosom dan kanker.

Mengapa Hepatosplenomegali Terjadi?

Hepatosplenomegali lebih rentan dialami oleh orang yang mengidap penyakit diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas. Penyakit ini terjadi ketika hati membengkak, limpa menjadi tertekan sehingga menghambat aliran darah ke limpa, dan menyebabkan pembengkakan pada limpa.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan pembengkakan limpa dan hati, di antaranya penyakit hati kronis (seperti hepatitis, liver sirosis, dan kanker hati), leukemia, penyakit metabolik (seperti sindrom Hurler), osteoporosis, lupus, amiloidosis, dan defisiensi sulfatase ganda (kekurangan enzim yang langka).

Hepatosplenomegali bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Penyebab hepatosplenomegali pada anak-anak umumnya adalah sepsis (infeksi bakteri), malaria, thalasemia, dan gangguan penyimpanan lisosom (ketidakmampuan tubuh dalam mengolah glukoserebrosida).

Bagaimana Tanda dan Gejala Hepatosplenomegali?

Berikut ini tanda dan gejala hepatosplenomegali yang perlu diwaspadai:

  • Perut membengkak.

  • Demam.

  • Mual dan muntah.

  • Nyeri perut bagian kanan.

  • Kulit terasa gatal.

  • Sakit kuning yang ditandai dengan kulit dan mata yang menguning.

  • Urine dan feses berwarna cokelat.

  • Rasa lelah yang berlebihan.

Bagaimana Diagnosis Hepatosplenomegali Dilakukan?

Diagnosis hepatosplenomegali dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan keluarga, mendiskusikan gaya hidup, dan mencari tahu penyebab pembengkakan limpa dan hati. Beberapa prosedur yang bisa digunakan untuk mendiagnosis hepatosplenomegali di antaranya:

  • Tes pencitraan seperti magnetic resonance imaging (MRI), pemindaian tomografi (CT scan), dan ultrasound. Tes ini memberikan hasil berupa gambar organ limpa dan hati secara jelas.

  • Tes fungsi darah dan hati, yaitu pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan atau penyakit penyerta yang menyebabkan pembengkakan pada limpa dan hati.

Bagaimana Pengobatan Hepatosplenomegali?

Cara mengobati hepatosplenomegali dilakukan sesuai dengan penyebabnya, yaitu sebagai berikut:

  • Jika penyebabnya kanker, pengobatan yang bisa dilakukan berupa kemoterapi, radioterapi, dan operasi pengangkatan tumor. Itu mengapa pengobatan hepatosplenomegali tergantung dari penyebabnya.

  • Jika penyebabnya karena gaya hidup kurang sehat seperti merokok, minum alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup. Kamu disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga rutin, perbanyak minum air putih, tidur cukup, kelola stres, serta dianjurkan untuk berhenti merokok, minum alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.

  • Pada kasus yang parah, transplantasi hati diperlukan. Prosedur ini untuk mengangkat hati yang mengalami pembengkakan dan menggantinya dengan hati sehat yang didapat dari donor.

Itulah informasi tentang hepatosplenomegali yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan