Advertisement

Mengenal Sunk Cost Fallacy dalam Psikologi

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Agustus 2025

Bias kognitif yang membuat seseorang terus berinvestasi pada sesuatu yang merugikan karena sudah mengeluarkan banyak sumber daya disebut sunk cost fallacy.

Mengenal Sunk Cost Fallacy dalam PsikologiMengenal Sunk Cost Fallacy dalam Psikologi

DAFTAR ISI

  1. Contoh Sunk Cost Fallacy dalam Kehidupan Sehari-hari
  2. Dampak Negatif Sunk Cost Fallacy
  3. Mengapa Sunk Cost Fallacy Terjadi?
  4. Cara Menghindari Sunk Cost Fallacy
  5. Sunk Cost Fallacy dalam Kesehatan Mental
  6. Kapan Harus Berkonsultasi dengan Psikolog?

Dalam psikologi, sunk cost fallacy, atau yang dikenal juga sebagai efek biaya hangus, adalah kecenderungan untuk terus melanjutkan suatu usaha atau investasi karena seseorang telah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya (uang, waktu, tenaga) di dalamnya, meskipun usaha tersebut terbukti merugikan atau tidak menjanjikan.

Sederhananya, seseorang merasa sulit untuk “melepaskan” sesuatu yang sudah diinvestasikan, meskipun secara rasional lebih baik untuk berhenti dan beralih ke pilihan lain.

Hal ini disebabkan karena adanya perasaan rugi atau enggan mengakui kesalahan dalam pengambilan keputusan sebelumnya.

Sunk cost fallacy dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari keputusan pribadi hingga bisnis.

Contoh Sunk Cost Fallacy dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut contohnya dalam kehidupan sehari-hari:

  • Tetap menonton film yang tidak disukai di bioskop karena sudah membeli tiket.
  • Terus memperbaiki mobil tua yang sering rusak, meskipun biaya perbaikan sudah melebihi harga mobil.
  • Bertahan dalam hubungan yang tidak bahagia karena sudah menjalin hubungan tersebut selama bertahun-tahun.
  • Menyelesaikan kursus atau pelatihan yang tidak diminati hanya karena sudah membayar biaya pendaftaran.
  • Sebuah perusahaan terus menggelontorkan dana untuk proyek yang jelas-jelas gagal, karena sudah banyak uang yang diinvestasikan.

Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.

Dampak Negatif Sunk Cost Fallacy

Sunk cost fallacy dapat menyebabkan:

  • Pemborosan sumber daya (uang, waktu, tenaga) yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal yang lebih produktif.
  • Pengambilan keputusan yang tidak rasional dan merugikan.
  • Stres dan kecemasan karena terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan.
  • Menunda atau menghindari peluang yang lebih baik.

Mengapa Sunk Cost Fallacy Terjadi?

Beberapa faktor psikologis yang mendasari sunk cost fallacy antara lain:

  • Loss aversion: Keengganan untuk mengalami kerugian lebih kuat daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan.
  • Cognitive dissonance: Ketidaknyamanan mental yang muncul ketika seseorang memiliki keyakinan atau perilaku yang bertentangan. Dalam kasus ini, mengakui kesalahan investasi dapat menyebabkan disonansi kognitif.
  • Ego involvement: Keinginan untuk mempertahankan citra diri sebagai pengambil keputusan yang baik.
  • Commitment bias: Kecenderungan untuk tetap setia pada keputusan yang telah dibuat, meskipun ada bukti bahwa keputusan tersebut salah.

Emosi negatif seperti penyesalan dan rasa bersalah juga dapat memperkuat efek sunk cost fallacy.

Pahami lebih dalam mengenai Depresi – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.

Cara Menghindari Sunk Cost Fallacy

Berikut hal yang bisa kamu coba:

  • Fokus pada masa depan: Alih-alih memikirkan investasi yang sudah dikeluarkan, fokuslah pada potensi keuntungan atau kerugian di masa depan.
  • Evaluasi secara objektif: Libatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan perspektif yang lebih objektif.
  • Terima kerugian: Akui bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Jangan takut untuk mengakui bahwa suatu investasi tidak berhasil.
  • Buat batasan: Tetapkan batasan yang jelas sebelum memulai suatu usaha atau investasi. Jika batasan tersebut terlampaui, jangan ragu untuk berhenti.
  • Pertimbangkan opportunity cost: Pikirkan tentang peluang lain yang mungkin terlewatkan jika terus berinvestasi pada sesuatu yang merugikan.

WHO menyatakan bahwa penting untuk memiliki fleksibilitas dalam berpikir dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi untuk menghindari terjebak dalam sunk cost fallacy.

Sunk Cost Fallacy dalam Kesehatan Mental

Dalam konteks kesehatan mental, sunk cost fallacy dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti:

  • Bertahan dalam pekerjaan yang membuat stres dan tidak bahagia karena sudah menghabiskan banyak waktu dan energi untuk membangun karir di bidang tersebut.
  • Tetap menjalin pertemanan yang toksik karena sudah mengenal orang tersebut sejak lama.
  • Menunda mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental karena merasa sudah terlalu lama menanggungnya sendiri.

Ketahui lebih lanjut mengenai Stres – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Psikolog?

Jika sunk cost fallacy secara signifikan memengaruhi kualitas hidup, kemampuan pengambilan keputusan, atau kesehatan mental, segera konsultasikan dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya.

Tanda-tanda bahwa bantuan profesional mungkin diperlukan meliputi:

  • Merasa terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan dan tidak tahu bagaimana cara keluar.
  • Sering merasa cemas, stres, atau depresi karena keputusan yang berkaitan dengan sunk cost fallacy.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau tidur karena terus memikirkan investasi yang merugikan.
  • Menghindari interaksi sosial atau aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

Jika merasa kesulitan untuk mengatasi sunk cost fallacy atau masalah kesehatan mental lainnya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional di Halodoc.

Jangan khawatir, privasi kamu aman terjaga saat chat dengan psikolog di Halodoc.

Tunggu apa lagi? Yuk hubungi psikolog sekarang dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
The Decision Lab. Diakses pada 2025. The Sunk Cost Fallacy.
Verywell Mind. Diakses pada 2025. The Sunk Cost Fallacy: How It Affects Your Decisions.
Positive Psychology. Diakses pada 2025. Sunk Cost Fallacy: Why We Can’t Let Go.