Advertisement

Morula: Tahapan Awal Embrio, Ini Prosesnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   12 Agustus 2025

Morula adalah salah satu fase yang terjadi setelah pembuahan dan sebelum terbentuknya blastokista.

Morula: Tahapan Awal Embrio, Ini ProsesnyaMorula: Tahapan Awal Embrio, Ini Prosesnya

DAFTAR ISI

  1. Tahapan Pembentukan Morula
  2. Perbedaan Morula dan Blastokista
  3. Faktor yang Memengaruhi Kualitas Morula
  4. Potensi Morula dalam In Vitro Fertilization (IVF)
  5. Kapan Harus ke Dokter?

Morula adalah stadium perkembangan embrio yang terjadi sekitar 3-4 hari setelah pembuahan.

Pada tahap ini, sel telur yang telah dibuahi (zigot) mengalami serangkaian pembelahan sel yang cepat, disebut juga dengan mitosis.

Pembelahan ini menghasilkan sekelompok sel yang semakin banyak, namun ukuran keseluruhan embrio tetap hampir sama dengan zigot awal. Bentuknya menyerupai buah mulberry atau bola padat.

Secara sederhana, morula adalah bentuk peralihan dari zigot menjadi blastokista, yang kemudian akan menempel pada dinding rahim.

Tahapan Pembentukan Morula

Proses pembentukan morula adalah serangkaian tahapan yang terkoordinasi dengan baik:

  • Pembuahan: Sel sperma membuahi sel telur, membentuk zigot.
  • Pembelahan Sel (Cleavage): Zigot mulai membelah diri secara mitosis. Pembelahan pertama menghasilkan dua sel, kemudian empat sel, delapan sel, dan seterusnya.
  • Kompaksi: Pada tahap 8-16 sel, sel-sel mulai mengalami kompaksi. Sel-sel ini menjadi lebih rapat dan membentuk hubungan yang erat satu sama lain. Proses ini penting untuk pembentukan polaritas sel, yang nantinya akan membedakan sel-sel yang akan menjadi embrio dan sel-sel yang akan menjadi plasenta.
  • Pembentukan Morula: Setelah kompaksi, embrio terdiri dari 16-32 sel dan disebut morula. Sel-sel di dalam morula belum terdiferensiasi.

Pahami juga seputar Kesehatan Reproduksi – Sistem, Penyakit, dan Perawatannya agar organ ini senantiasa terjaga kondisinya.

Perbedaan Morula dan Blastokista

Meskipun keduanya merupakan tahapan perkembangan embrio, morula dan blastokista memiliki perbedaan signifikan:

  • Struktur Sel: Morula adalah bola sel padat tanpa rongga. Blastokista memiliki rongga berisi cairan (blastocoel) dan dua jenis sel yang berbeda: inner cell mass (ICM) yang akan menjadi embrio, dan trophectoderm yang akan menjadi plasenta.
  • Waktu Terjadi: Morula terbentuk sekitar 3-4 hari setelah pembuahan. Blastokista terbentuk sekitar 5-6 hari setelah pembuahan.
  • Potensi Perkembangan: Morula belum memiliki sel yang terdiferensiasi. Blastokista memiliki sel-sel yang sudah mulai berdiferensiasi dan memiliki potensi untuk menempel pada dinding rahim (implantasi).

Perbedaan ini krusial dalam menentukan keberhasilan implantasi embrio.

Faktor yang Memengaruhi Kualitas Morula

Kualitas morula sangat penting untuk keberhasilan implantasi dan perkembangan embrio lebih lanjut.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas morula meliputi:

  • Kualitas Sel Telur dan Sperma: Kualitas genetik dan struktural sel telur dan sperma sangat memengaruhi perkembangan embrio.
  • Lingkungan Kultur: Dalam program IVF, lingkungan tempat embrio tumbuh di laboratorium harus optimal untuk mendukung perkembangan.
  • Faktor Genetik: Abnormalitas kromosom pada embrio dapat menghambat perkembangan dan kualitas morula.
  • Usia Ibu: Usia ibu yang lebih tua sering dikaitkan dengan penurunan kualitas sel telur dan peningkatan risiko abnormalitas kromosom.

Penelitian dalam Journal of Assisted Reproduction and Genetics menekankan bahwa skrining genetik praimplantasi (PGT) dapat membantu memilih embrio dengan kualitas terbaik untuk meningkatkan keberhasilan bayi tabung.

Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Potensi Morula dalam In Vitro Fertilization (IVF)

Dalam program bayi tabung (IVF), morula memiliki peran penting. Embrio dapat ditransfer ke rahim pada tahap morula, meskipun transfer pada tahap blastokista lebih umum karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi.

Transfer morula mungkin menjadi pilihan dalam kasus tertentu, seperti:

  • Jumlah embrio yang tersedia terbatas.
  • Riwayat kegagalan implantasi berulang pada tahap blastokista.

Transfer morula dapat menjadi alternatif yang layak dalam kondisi tertentu, meskipun para ahl menilai ini memerlukan pertimbangan yang cermat.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan atau mengalami kesulitan untuk hamil, konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan di Halodoc.

Dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi kesehatan reproduksi dan memberikan saran yang tepat, termasuk:

  • Pemeriksaan kesuburan.
  • Opsi pengobatan atau teknologi reproduksi berbantu (seperti IVF).
  • Informasi tentang tahapan perkembangan embrio dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Konsultasi dengan dokter dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan cara klik banner di bawah ini!

Referensi:
AIVF. Diakses pada 2025. What is the Morula Stage, and Why is it Important in IVF?
Bocah Indonesia. Diakses pada 2025. Understanding the Morulation Process in Embryogenesis.
Microbe Notes. Diakses pada 2025. Morula- Stage, Development, Significance.