Muncul Nanah di Selaput Paru, Apa Sebabnya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Februari 2019
Muncul Nanah di Selaput Paru, Apa Sebabnya?Muncul Nanah di Selaput Paru, Apa Sebabnya?

Halodoc, Jakarta - Empiema, pyothorax, atau purulent pleuritis adalah kondisi ketika terdapat nanah di selaput paru yang dikenal dengan ruangan pleural. Ruangan ini berfungsi untuk membantu paru-paru mengembang dan berkontraksi. Secara alami, ruang pleural terisi dengan sejumlah kecil cairan. Empiema terjadi ketika ada penumpukan cairan pada ruang pleura. Hal ini bisa disebabkan karena bakteri yang memicu munculnya nanah.

Pada sebagian besar kasus, empiema terjadi sebagai akibat dari pneumonia. Ada banyak jenis bakteri yang menyebabkan seseorang mengalami pneumonia, tetapi yang sering ditemui adalah Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus. Terkadang, empiema bisa terjadi setelah seseorang menjalani operasi pada bagian dada.

Pada kondisi normal, ruang pleura mengandung sedikit cairan, tetapi infeksi menyebabkan cairan menumpuk lebih cepat daripada yang bisa diserap. Cairan ini menjadi terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan pneumonia atau infeksi. Ketika terinfeksi, cairan menyebabkan terjadinya penebalan, dan menyebabkan selaput paru dan rongga dada saling menempel dan membentuk kantong.

Baca juga: 3 Pengobatan Empiema, Penyebab Nanah di Selaput Paru

Meski pneumonia menjadi pemicu utama seseorang bisa mengalami empiema atau berkumpulnya nanah di selaput paru, ternyata ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan gangguan kesehatan ini terjadi, seperti:

  • Bronkiektasis, suatu kondisi jangka panjang ketika saluran udara paru-paru menjadi melebar secara tidak normal yang menyebabkan penumpukan lendir yang membuat paru-paru rentan terhadap infeksi.

  • Gumpalan darah atau penyumbatan lain, yang mencegah alirah darah ke paru-paru, menyebabkan beberapa jaringan paru-paru mati. Kondisi ini dikenal sebagai infark paru.

  • Operasi di bagian dada, empiema adalah komplikasi yang jarang terjadi, meski juga dialami oleh seseorang setelah menjalani pembedahan pada dada.

  • Infeksi pada bagian tubuh lain yang menyebar melalui aliran darah.

Risiko seseorang terhadap empiema semakin meningkat apabila:

  • Memiliki riwayat diabetes.

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Memiliki riwayat acid reflux.

  • Konsumsi terlalu banyak alkohol atau obat-obatan.

Baca juga: Diabetes Bisa Pengaruhi Munculnya Sindrom Metabolik

Pengobatan Empiema

Berkumpulnya nanah di selaput paru bisa ditangani asalkan dilakukan deteksi dini. Beberapa cara pengobatannya, seperti:

  • Pemberian antibiotik, pada kasus empiema sederhana biasanya dokter meresepkan beberapa antibiotik sebagai tindakan penanganan pertama. Obat ini dikonsumsi antara 2 hingga 6 minggu.

  • Drainase, pengeringan dilakukan untuk mencegah empiema sederhana berkembang menjadi lebih akut. Cara ini membantu menjaga kondisi paru-paru tetap stabil. Drainase dilakukan dengan torakostomi tabung, yang melibatkan prosedur ultrasonografi.

  • Pembedahan. Pada kasus empiema lanjut, pembedahan merupakan pilihan pengobatan terbaik.

Pada kasus yang jarang terjadi, empiema kompleks atau akut menyebabkan komplikasi yang lebih buruk. Ini termasuk sepsis dan paru-paru kolaps atau yang lebih dikenal dengan pneumotoraks. Gejalanya meliputi demam tinggi, panas dingin, pernapasan lebih cepat, detak jantung lebih cepat, dan tekanan darah rendah.

Baca juga: Benarkah Stres Bisa Sebabkan Takikardia?

Paru-paru kolaps dapat menimbulkan nyeri pada dada yang mendadak dan tajam serta sesak napas yang akan memburuk ketika kamu batuk atau bernapas. Oleh karena itu, kapan saja kamu merasakan gejalanya, coba tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Caranya mudah, dengan download aplikasi Halodoc langsung di ponsel kamu. Selain itu, kamu juga bisa beli obat dan cek lab rutin menggunakan aplikasi Halodoc ini.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan