Sering Terjadi pada Anak, Ini Gejala Abdominal Migrain

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Februari 2019
Sering Terjadi pada Anak, Ini Gejala Abdominal Migrain Sering Terjadi pada Anak, Ini Gejala Abdominal Migrain

Halodoc, Jakarta - Abdominal migrain bukan sakit kepala. Seperti namanya, penyakit ini dapat membuat perut pengidapnya merasa sakit. Namun, mereka yang mengidap abdominal migrain merasakan reaksi yang sama seperti sakit kepala migrain. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan menyebabkan mual, kram, dan sering muntah.

Kondisi ini kerap kali diidap anak-anak yang anggota keluarganya mengalami migrain lebih cenderung terkena migrain perut. Dari semua anak-anak yang mengidap sakit perut kronis, sebanyak 15 persen dari mereka mungkin merasakan abdominal migrain sementara pada orang dewasa kondisi ini lebih jarang terjadi. Selain itu, anak-anak yang memiliki abdominal migrain mengalami sakit kepala migrain ketika mereka bertambah usia.

Baca Juga: Belum Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Kena Migrain

Penyebab dan Pemicu Abdominal Migrain

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti penyakit ini. Namun hal ini disinyalir terjadi karena perubahan kadar dua senyawa yang dibuat oleh tubuh, yaitu histamin dan serotonin. Saat seseorang merasa marah atau khawatir, hal ini dapat mengundang penyakit ini datang. Selain itu, pada beberapa orang makanan seperti cokelat, makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG), dan daging olahan dapat memicu migrain perut. Menelan banyak udara dapat memicu penyakit ini muncul sehingga pengidapnya merasa kembung dan sulit makan.

Gejala Abdominal Migrain

Gejala utama dari penyakit ini adalah rasa sakit di sekitar pusar yang kadang terasa pegal. Intensitas rasa sakit dapat berkisar dari sedang hingga berat. Seiring dengan rasa sakit, anak-anak yang mengidap penyakit ini memiliki gejala lain, seperti:

  • Mual atau muntah.

  • Wajah pucat atau memerah.

  • Kerap menguap, mengantuk, atau memiliki sedikit energi.

  • Kehilangan nafsu makan atau tidak bisa makan.

  • Memiliki bayangan gelap di bawah mata.

Setiap serangan migrain berlangsung antara satu jam hingga tiga hari. Di sela-sela serangan abdominal migrain, anak-anak dapat terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala.

Gejala-gejala abdominal migrain mirip dengan banyak kondisi gastrointestinal (GI) masa kanak-kanak lainnya karena melibatkan area sistem pencernaan. Perbedaannya adalah gejala migrain perut datang dan pergi dengan berhari-hari sampai berbulan-bulan dengan gejala yang datang dan pergi.

Pengobatan Abdominal Migrain

Sayangnya karena penyakit ini sangat minim informasi, maka dokter memberikan obat berdasarkan gejala yang muncul. Terapi hidrasi (terutama jika ada muntah yang signifikan), NSAID, obat antinausea dan triptan adalah jenis obat yang bisa digunakan namun disesuaikan dengan usia pasien. Ketika penyakit ini sering muncul, maka terapi pencegahan yang digunakan untuk bentuk-bentuk migrain lainnya dapat dilakukan.

Pencegahan Abdominal Migrain

Anak-anak dengan masalah abdominal migrain dapat mengenali pemicu kondisi tersebut, tentunya dengan bantuan orangtua dan dokter. Orangtua dapat membuat catatan harian, seperti tanggal dan waktu anak mengalami kondisi ini, makanan dan obat yang mereka makan sebelumnya, hal yang mereka lakukan sebelum itu terjadi.

Baca Juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui

Apabila Si Kecil menunjukkan tanda dan gejala abdominal migrain, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan