Langka, Sindrom Rambut Tidak Bisa Disisir (Uncombable Hair Syndrome)

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Oktober 2018
Langka, Sindrom Rambut Tidak Bisa Disisir (Uncombable Hair Syndrome)Langka, Sindrom Rambut Tidak Bisa Disisir (Uncombable Hair Syndrome)

Halodoc, Jakarta - Rambut yang sehat adalah rambut yang sehat, bebas kusut, dan mudah diatur, pastinya menjadi dambaan setiap orang. Cara untuk mengatur agar rambut selalu terlihat rapi dan mudah diatur yaitu dengan menyisirnya. Namun, bagaimana jadinya jika rambut tidak bisa disisir atau tetap berantakan meski telah disisir?

Bisa jadi, kamu sedang mengalami penyakit langka uncombable hair syndrome, atau sindrom ketika rambut tidak dapat disisir. Sindrom ini ditandai dengan rambut yang jabrik, mengembang, dan berantakan. Oleh para ahli, penyakit langka ini dikenal dengan istilah penyakit Einstein.

Setidaknya, ada 100 orang yang tersebar di seluruh dunia mengalami gangguan langka ini, sebagian besar terjadi pada anak-anak. Kelainan ini membuat rambut anak menjadi mengembang seperti rambut singa dengan warna kuning jerami dan sulit disisir. Meski sering dikaitkan dengan Albert Einstein, para ahli belum bisa memastikan apakah ia juga mengalami sindrom ini atau tidak.

Penyebab Rambut Tidak Bisa Disisir

Para pakar kesehatan sampai saat ini belum dapat menyebutkan dengan pasti hal yang memicu terjadinya kelainan rambut tidak bisa disisir pada anak. Namun, diduga terjadinya mutasi genetik turut berkaitan dengan munculnya penyakit langka ini. Biasanya, anak yang mengidap sindrom ini memiliki tekstur rambut yang berbeda.

Jika rambut anak normal biasanya lurus, keriting atau bergelombang, dan menjuntai ke bawah, anak yang mengidap penyakit ini memiliki bentuk rambut yang kaku, tidak keriting atau lurus, dan berbentuk segitiga atau hati. Tentu saja, arah tumbuhnya rambut bukan ke bawah seperti anak normal, melainkan menjabrik ke atas.

Seorang dosen asal University of Bonn, Jerman, Regina Betz berpendapat, kondisi langka ini terjadi karena mutasi salah satu dari gen TGM3, TCHH, atau PADI3 yang berasal dari salah satu orang tua, baik ayah atau ibu. Ini artinya, sindrom rambut tidak bisa disisir menjadi penyakit langka yang disebabkan karena faktor keturunan.

Mengatasi Rambut Tidak Bisa Disisir

Pada kondisi normal, rambut lebih sehat jika dirawat secara rutin, seperti mencuci rambut atau dengan menggunakan vitamin. Namun, pada kelainan ini, semakin sering menggunakan produk perawatan rambut, maka rambut semakin rusak dan rapuh. Sebenarnya, gangguan langka ini membaik ketika anak memasuki usia remaja. Jadi, tidak perlu menggunakan produk apa pun untuk membuat rambut lebih sehat.

Perawatan sederhana bisa dengan menggunakan kondisioner dan dengan menyisirnya secara perlahan-lahan. Menyisir rambut terlalu keras membuat rambut mudah patah. Bisa juga dengan rutin mengonsumsi suplemen biotin untuk membuat rambut lebih kuat dan tidak mudah rusak. Biasanya, setelah konsumsi empat bulan, rambut bisa lebih mudah disisir.

Kamu bisa menanyakan segala hal terkait sindrom rambut tidak bisa disisir ini dengan menggunakan layanan Tanya Dokter dari Halodoc. Caranya, download dan pasang aplikasi Halodoc di ponsel kamu. Lalu, pilih menu Tanya Dokter. Ada pula layanan beli obat atau cek lab yang bisa kamu lakukan di mana saja dan kapan saja.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan