Tangan Nyeri Saat Menulis, Bisa Jadi Gejala Terkena Tennis Elbow?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2018
Tangan Nyeri Saat Menulis, Bisa Jadi Gejala Terkena Tennis Elbow?Tangan Nyeri Saat Menulis, Bisa Jadi Gejala Terkena Tennis Elbow?

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa nyeri pada tangan, terutama saat beraktivitas? Seperti saat menulis, berjabat tangan, atau sekadar menggenggam benda yang kecil? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami gangguan yang disebut tennis elbow.

Lateral epicondylitis alias tennis elbow adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada sendi di sisi luar siku yang menyebabkan munculnya rasa nyeri. Tekanan yang berlebihan pada otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang di lengan bawah sekitar siku menjadi pemicu tennis elbow menyerang. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya merasa nyeri dan kesulitan untuk meluruskan lengan, sakit yang terasa bisa menjalar dari siku, hingga ke lengan bawah.

Pada dasarnya, sendi siku dikelilingi oleh sekumpulan otot yang berfungsi menggerakkan siku, pergelangan tangan, dan jaringan tangan. Oleh karena beberapa faktor, otot dan tendon mungkin menegang dan memicu peradangan serta robekan yang terjadi di sisi luar siku. Kondisi ini bisa terjadi karena aktivitas berlebihan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Gejala dan Penyebab Tennis Elbow

Umumnya, tennis elbow akan memicu gejala berupa nyeri pada sisi luar siku yang menjalar hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Gejala yang terjadi karena gangguan ini biasanya bertahan selama enam bulan hingga dua tahun. Gejala tennis elbow biasanya dimulai dengan nyeri ringan yang kemudian memburuk seiring berjalannya waktu.

Nyeri pada tennis elbow biasanya akan menjadi lebih buruk dan terasa lebih menyiksa saat melakukan sejumlah aktivitas. Mulai dari menggerakkan, mengangkat dan menekuk lengan, berjabat tangan, menulis, ataupun sekadar menggenggam benda kecil dan memutar pergelangan tangan.

Pada dasarnya, gejala penyakit ini jarang menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Namun jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, gejala yang ada bisa semakin memburuk dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini harus segera mendapatkan pertolongan medis jika gejala semakin memburuk atau ketika lengan menjadi lemah dan kaku.

Tennis elbow juga bisa terjadi karena beberapa jenis olahraga, terutama yang melibatkan gerakan lengan berulang, misalnya tenis, bulutangkis, renang, ataupun golf. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat sejumlah kegiatan, seperti mengecat, menggunting, ataupun mengetik dalam waktu yang lama. Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi paling sering menyerang orang berusia 30—50 tahun. Selain itu, orang yang memiliki pekerjaan tertentu pun lebih berisiko mengalami kondisi ini, misalnya pelukis atau pemahat.

Pada sebagian besar kasus, kondisi ini bisa sembuh tanpa harus menjalani operasi. Orang yang mengalami gangguan tennis elbow biasanya akan disarankan untuk mengistirahatkan otot dan tendo, terutama yang ada di sekitar siku. Pengobatan juga bisa dilakukan dengan mengompres area yang nyeri dengan kantong es, tujuannya untuk mengurangi nyeri dan peradangan.

Pada tahap yang lebih parah, yaitu saat pengobatan tidak berhasil menghilangkan nyeri, maka perlu dilakukan fisioterapi. Cara ini dilakukan untuk melatih pengidap tennis elbow melakukan gerakan yang bervariasi, sehingga otot mengalami peregangan dan menguatkan otot lengan secara bertahap.

Cari tahu lebih lanjut mengenai penanganan tennis elbow dan cara mencegahnya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi dan tips seputar kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan