Tips Simpel Mencegah Gangguan Saraf Sejak Dini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Maret 2019
Tips Simpel Mencegah Gangguan Saraf Sejak DiniTips Simpel Mencegah Gangguan Saraf Sejak Dini

Halodoc, Jakarta - Gangguan saraf, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan ‘neuropati’, adalah kondisi terganggunya fungsi saraf, yang dapat terjadi karena penyakit tertentu, maupun cedera. Gejala yang dirasakan dapat bervariasi, mulai dari yang ringan seperti kram, hingga yang berat seperti kelumpuhan. Seperti apa gangguan saraf yang umum terjadi, dan adakah cara mencegah gangguan saraf sejak dini?

Gangguan saraf ada banyak sekali jenisnya. Salah satu yang akan dijadikan contoh dalam pembahasan kali ini adalah acquired polineuropati. Penyakit saraf ini adalah kondisi ketika beberapa saraf mengalami kerusakan secara bersamaan. Kerusakan biasanya disebabkan oleh penyakit lain, dan bukan diturunkan.

Acquired polineuropati adalah penyakit yang dikategorisasikan berdasarkan fungsi saraf (contoh: neurosensori, motorik, dan saraf otonom). Klasifikasi lain adalah berdasarkan penyebab atau genotipe. Beberapa tipe polineuropati adalah sindrom Guillain-Barré, pathological plexus, arthritis chronic nerve demyelination, dan penyakit saraf sensoris yang disebabkan oleh kanker sel kecil karsinoma.

Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui

Tergantung pada penyebabnya, penyakit ini dapat memiliki gejala yang beragam. Berikut adalah gejala yang umum muncul ketika terserang acquired polineuropati:

  • Gangguan gerakan (saraf motorik) dan indra (saraf sensori) terjadi pada kedua sisi tubuh.

  • Munculnya rasa sakit (sensasi terbakar, dingin, dan tersengat) atau sensasi lainnya (gatal dan pembengkakan).

  • Merasa kebas atau sakit pada telapak kaki, betis dan paha, jari-jari, tangan, dan lengan.

  • Kaki melemah.

  • Kemampuan pergerakan mata terganggu.

Cegah Gangguan Saraf dengan Gaya Hidup Ini

Beberapa gaya hidup sehat berikut ini bisa mulai diterapkan, untuk meminimalisir risiko terjadinya gangguan saraf:

1. Olahraga Teratur

Tidak hanya mampu menjaga tubuh tetap fit dan bugar, olahraga yang dilakukan secara teratur juga ternyata dapat membantu mencegah berbagai gangguan saraf, lho. Satu hal yang perlu diingat bahwa olahraga yang perlu kamu lakukan secara teratur bukanlah olahraga berat, melainkan olahraga ringan sekitar 10-15 menit setiap pagi dan sore hari.

Bahkan, sebenarnya kamu dapat memulainya dengan mengganti kebiasaan-kebiasaan kecilmu selama ini. Misalnya, jika kamu terbiasa berangkat ke kantor dengan menggunakan ojek online, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk menggantinya dengan pilihan transportasi lain yang memerlukan banyak gerakan jalan, seperti bus atau kereta.

Baca juga: Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Intip Tes Saraf Sederhana Ini

2. Hindari Pekerjaan yang Menuntut Gerakan Berulang

Pekerjaan yang menuntut kita melakukan gerakan berulang, secara perlahan dapat memicu terjadinya gangguan saraf. Terlebih jika gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang berat, atau membuat tubuh berada dalam posisi yang tidak nyaman. Jika kamu memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu lama misalnya, cobalah untuk beristirahat selama beberapa menit dan lakukan gerakan-gerakan peregangan sederhana.

3. Jaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan beban pada kaki, dan memicu berbagai risiko penyakit kardiovaskuler. Orang dengan berat badan berlebih pun akan memiliki risiko terkena gangguan saraf lebih tinggi, dibanding mereka yang memiliki berat badan ideal. Oleh karena itu, cobalah untuk mulai menjaga berat badan tetap ideal, dengan menerapkan pola makan sehat rendah kalori.

4. Pastikan Asupan Vitamin B Tercukupi

Selama ini, kita mengenal banyak vitamin dengan beragam manfaatnya bagi tubuh. Vitamin A, C, dan E misalnya, cukup populer di kalangan kaum hawa untuk mencerahkan kulit serta membantu menjaga daya tahan tubuh. Namun, dalam hal menjaga kesehatan saraf, vitamin B merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronis, yang sering berujung pada kerusakan saraf, vitamin B1, B6, dan B12 dapat menjadi penyelamat.

Lebih lanjut, vitamin B1 merupakan anggota keluarga vitamin B kompleks yang larut dalam air. Vitamin ini mampu mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang berguna untuk menghasilkan energi bagi tubuh, termasuk saraf. Para ahli pun mengungkapkan bahwa vitamin B1, B6, dan B12 saling bersinergi untuk menjaga dan memperbaiki sistem saraf.

Secara umum, vitamin B1 dan B6 berfungsi menutrisi saraf agar bekerja maksimal. Bedanya, B1 merupakan sumber energi saraf, sedangkan B6 fokus pada perbaikan transmisi saraf. Sementara itu, vitamin B12 memiliki peran sebagai bahan baku regenerasi sel-sel saraf. Ia memulihkan dan menjaga sel saraf dari kerusakan. Asupan semua jenis vitamin B tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi daging merah, kacang-kacangan, sayur, dan buah.

Baca juga: 5 Penyakit Akibat Kerusakan Saraf

5. Hindari Alkohol

Kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko gangguan saraf. Hal ini dikarenakan alkohol dapat mengganggu penyerapan vitamin B yang baik untuk saraf, dengan cara mendistraksi konsentrasi tubuh dalam menyerap vitamin B. Selain itu, mengonsumsi alkohol juga akan membuat neuropati mengganas, apalagi jika orang tersebut memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal kronis, dan pola makan yang tidak sehat.

Itulah sedikit penjelasan tentang cara mencegah gangguan saraf sejak dini. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan