Benarkah Kekurangan Elektrolit Sebabkan Nyeri Otot?
Halodoc, Jakarta – Elektrolit dalam tubuh berfungsi mengatur detak jantung, hingga membiarkan otot berkontraksi, sehingga kamu dapat bergerak. Elektrolit utama yang ditemukan dalam tubuh, termasuk kalsium, magnesium, kalium, natrium, fosfat, dan klorida.
Elektrolit berperan penting menyeimbangkan kadar cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan berbagai gejala negatif serius, termasuk beberapa yang berpotensi mematikan. Selengkapnya ada di bawah ini!
Bagaimana Elektrolit Diperoleh?
Kamu mendapatkan elektrolit melalui makan-makanan yang berbeda dan minum cairan tertentu, sedangkan kehilangan sebagian karena olahraga, berkeringat, pergi ke kamar mandi, dan buang air kecil.
Inilah sebabnya mengapa pola makan yang buruk, terlalu sedikit atau terlalu banyak berolahraga, dan menjadi sakit adalah beberapa kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit.
Baca juga: 5 Peranan Penting Elektrolit Bagi Tubuh yang Wajib Diketahui
Oleh karena elektrolit memiliki begitu banyak peran berbeda di dalam tubuh, ketidakseimbangan biasanya menyebabkan perubahan yang nyata tergantung dari jenis yang kamu alami, di mana sejumlah gejala dapat terjadi, termasuk:
-
Nyeri otot, kejang, kedutan, dan kelemahan.
-
Kegelisahan.
-
Sering sakit kepala.
-
Sangat haus sekali.
-
Insomnia.
-
Demam.
-
Debar jantung atau detak jantung tidak teratur.
-
Masalah pencernaan, seperti kram, sembelit atau diare.
-
Kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Gangguan tulang.
-
Nyeri sendi.
-
Tekanan darah berubah.
-
Perubahan nafsu makan atau berat badan.
-
Kelelahan (termasuk sindrom kelelahan kronis).
-
Mati rasa dan nyeri pada persendian.
-
Pusing, terutama ketika berdiri tiba-tiba.
Mengobati ketidakseimbangan elektrolit, termasuk mengembalikan levelnya jika terlalu rendah atau mengurangi konsentrasi yang terlalu tinggi. Jika kadarnya terlalu tinggi, perawatan akan tergantung pada penyebab kelebihannya.
Kadar rendah biasanya diobati dengan menambah elektrolit yang dibutuhkan. Berbagai suplemen elektrolit tersedia untuk dibeli secara langsung. Jenis perawatan juga akan tergantung pada tingkat keparahan ketidakseimbangan.
Baca juga: 8 Manfaat Jeruk, Buah Kaya Vitamin C
Terkadang seseorang perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk dipantau bila kondisi sudah parah. Beberapa penyebab kekurangan elektrolit, seperti penyakit ginjal, tidak dapat dicegah. Namun, diet yang dikelola dengan baik dapat membantu.
Mengonsumsi minuman olahraga dalam jumlah sedang setelah aktivitas fisik atau olahraga dapat membatasi dampak kehilangan elektrolit saat keringat. Suplemen juga menjadi salah satu pilihan untuk mengelola kadar elektrolit yang rendah.
Sebagai contoh, lansia yang kerap tidak mendapatkan potasium yang cukup dapat melakukan perawatan dengan kortikosteroid atau obat diuretik. Dalam hal ini, tablet kalium dapat meningkatkan konsentrasi potasium dalam darah.
Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare
Minuman dengan elektrolit dapat membantu mengisi kembali elektrolit yang hilang, tapi mengonsumsinya terlalu sering dapat menyebabkan kelebihan. Banyak juga minuman berelektrolit yang mengandung kadar gula tinggi. Penting untuk mengikuti setiap aturan suplementasi elektrolit yang disarankan secara berkelanjutan dan untuk mengikuti rencana perawatan yang disarankan.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bahaya kekurangan elektrolit dalam tubuh, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Referensi: