4 Alasan Omega-3 Baik untuk Otak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Juli 2023
4 Alasan Omega-3 Baik untuk Otak4 Alasan Omega-3 Baik untuk Otak

Halodoc, Jakarta - Otak merupakan salah satu organ penting yang mengendalikan semua sistem dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan otak sama pentingnya seperti menjaga kesehatan organ tubuh lainnya. Omega-3 telah lama dikenal masyarakat dunia sebagai asupan terbaik untuk otak. Namun, sebelum bicara soal manfaatnya untuk otak, sudah tahukah kamu apa itu omega-3?

Omega-3 merupakan sejenis asam lemak esensial, yang terdiri dari EPA (Asam Elicosapentaenoic) dan DHA (Asam Docosahexaenoic), yaitu dua jenis asam yang banyak terdapat pada otak. Karena merupakan asam lemak tak jenuh, omega-3 bukanlah zat yang bisa dihasilkan sendiri oleh tubuh, sehingga hanya bisa didapat dari makanan atau suplemen. Lalu, apa yang membuat omega-3 ini baik untuk otak?


1. Membantu Memperbaiki Aliran Darah dan Pembentukan Sel Otak Baru

EPA dan DHA yang terkandung dalam omega-3, merupakan zat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pembentukan plak pada pembuluh darah. Itulah mengapa banyaknya asupan omega-3 dalam tubuh dapat membantu memperbaiki aliran darah di otak dan juga jantung. Dengan lancarnya aliran darah menuju otak, maka pembentukan sel-sel baru pada otak pun akan ikut membaik.

Hal ini pun juga diutarakan oleh Simon Dyall, peneliti dari Bournemouth University di Inggris. Menurutnya, asam lemak omega-3 dapat memberikan manfaat yang signifikan untuk otak, karena terlibat dalam banyak proses pembentukan otak secara fundamental. Kandungan dalam omega-3 mampu memengaruhi ekspresi gen, stres oksidatif, aliran darah, tingkat neurotransmitter, dan proses dalam otak lainnya seperti produksi neuron baru.


2. Membantu Perkembangan Kognitif

Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa omega-3 sangatlah baik bagi perkembangan kognitif, terutama pada anak-anak. Beberapa studi pun menunjukkan bahwa bayi yang diberi formula yang mengandung asam lemak omega-3, menunjukkan berbagai perbaikan dalam berbagai hal seperti koordinasi gerak, tingkat fokus, keterampilan sosial, dan skor tes kecerdasan.

Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung omega-3 selama kehamilan dan bulan-bulan pertama menyusui pun memiliki nilai akademis yang lebih tinggi, ketimbang anak yang ibunya tidak mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung omega-3.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Oxford University pada 2012-2014 pun menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima asupan omega-3 memiliki kemampuan membaca yang lebih baik dan lebih cepat, dibanding anak seusianya yang tidak mendapat asupan omega-3. Pada penelitian yang diberi nama DOLAB Study itu juga menemukan bahwa anak-anak yang tercukupi kebutuhan omega-3 nya, memiliki tidur yang lebih baik, yaitu 58 menit lebih lama, dibanding mereka yang tidak.


3. Mengurangi Depresi

Selain baik untuk kecerdasan, omega-3 juga digadang efektif untuk mengatasi depresi dan gangguan kejiwaan lainnya. Sebuah studi kecil yang dilakukan pada 2006 pada anak usia 6-12 tahun pun menunjukkan bahwa omega-3 dapat membantu pengobatan depresi pada anak secara signifikan.

Hal ini dikarenakan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kelancaran aliran darah di otak. Pada orang yang mengalami depresi, kondisi aliran darah ke otak seringkali ditemukan kurang lancar. Zat yang terkandung dalam omega-3 juga dapat meningkatkan efektivitas beberapa obat antidepresan. Itulah yang mungkin membuat omega-3 dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit kejiwaan, seperti salah satunya depresi.

4. Menurunkan Risiko Demensia dan Alzheimer

Seiring bertambahnya usia, volume otak manusia akan semakin menyusut. Itulah mengapa orang yang berusia lanjut rentan terkena penyakit yang berkaitan dengan ingatan seperti demensia dan alzheimer. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa asupan omega-3 yang cukup akan membantu mencegah penyusutan otak dan menurunkan risiko penyakit-penyakit tersebut.

Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh South Dakota Sanford School of Medicine, pada 1.111 wanita yang berusia rata-rata 70 tahun yang juga tidak memiliki tanda-tanda demensia. Hasilnya, wanita yang memiliki EPA dan DHA tinggi, memiliki otak dengan ukuran 2 sentimeter kubik lebih besar, dibanding mereka yang kadar EPA dan DHA nya rendah.

Itulah 4 alasan mengapa omega-3 baik untuk otak. Jika kamu memiliki pertanyaan soal kesehatan otak atau ingin berdiskusi dengan dokter tentang suplemen atau makanan yang mengandung banyak omega-3, kamu bisa gunakan fitur Chat atau Voice/Video Call pada aplikasi Halodoc. Dapatkan juga kemudahan memesan obat secara online, hanya dengan men-download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store.

Baca juga:


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan