5 Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Gangguan Fungsi Hati

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   19 Juni 2025

Gangguan fungsi hati dapat menimbulkan perubahan warna kulit dan mata menjadi menguning.

5 Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Gangguan Fungsi Hati5 Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Gangguan Fungsi Hati

DAFTAR ISI


Gangguan fungsi hati adalah kondisi medis akibat ketidaknormalan atau disfungsi dalam kerja organ hati.

Hati berperan penting dalam menjalankan sejumlah fungsi vital bagi tubuh, seperti pembuatan protein, menyimpan cadangan energi, dan detoksifikasi zat-zat berbahaya. 

Berbagai faktor dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, termasuk infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan penyakit genetik.

Gejala gangguan fungsi hati bisa bervariasi, mulai dari kelelahan, penurunan nafsu makan, hingga perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning (jaundice).

Daftar Dokter Penyakit Dalam untuk Menangani Gangguan Fungsi Hati

Apabila kamu mengalami gejala gangguan fungsi hati, jangan abaikan dan segera hubungi dokter. 

Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun yang bisa kamu hubungi.

Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

1. DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM

Kamu bisa menghubungi DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 1993 dan 2006.

Saat ini, ia melakukan praktik di Malang, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Dengan pengalaman selama 31 tahun, DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait gangguan fungsi hati. 

Chat DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM mulai dari Rp 200.000,- di Halodoc.

Apabila gejala yang kamu alami mengarah ke gangguan hati, biasanya dokter akan menyarankan Tes SGPT untuk Mendeteksi Gangguan Fungsi Hati.

2. dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH

Pilihan selanjutnya, yaitu dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada 2009 dan Universitas Udayana pada 2016.

Ia berpraktik di Jakarta Pusat dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gangguan fungsi hati.

Chat dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH mulai dari Rp 215.000,- di Halodoc.

3. dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD

Dokter Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mendapatkan gelar dokternya di Universitas Hang Tuah Surabaya pada 2012.

Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Sam Ratulangi Manado pada 2020 untuk mendapatkan gelar dokter spesialis penyakit dalam.

Dokter Puguh merupakan anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan saat ini berpraktik di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat.

Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gangguan fungsi hati.

Ia juga bisa memberikan solusi seputar hipertensi, diabetes, gangguan kesehatan lansia, masalah kesehatan paru, alergi dan imunitas, serta fungsi ginjal.

Chat dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mulai dari Rp 59.000,-

4. dr. Agnita Irawaty Sp.PD

Dokter Agnita Irawaty Sp.PD telah menyelesaikan studi kedokteran umum di  Universitas Tarumanagara pada 2010 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2022.

Kini ia membuka praktik di Yogyakarta dan masih tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI.

Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Agnita Irawaty Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait gangguan fungsi hati.

Chat dr. Agnita Irawaty Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Agar gangguan fungsi hati tidak semakin parah, Konsumsi 6 Makanan Ini untuk Menjaga Fungsi Hati.

5. dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO

Pilihan lainnya, yaitu dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2015 dan 2023.

Dokter Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO kini berpraktik di Lampung Tengah dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Memiliki pengalaman sebagai dokter spesialis penyakit dalam selama 9 tahun, dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc soal gangguan fungsi hati.

Ia juga bisa memberikan saran terkait alergi dan imunitas, hipertensi, diabetes, autoimun, fungsi ginjal dan gangguan kesehatan lansia. 

Chat dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO dari Rp 59.000,- di Halodoc

Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang gangguan fungsi hati.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Apa Itu Tes Fungsi Hati?

Tes fungsi hati adalah serangkaian pemeriksaan darah yang digunakan untuk mengukur kadar berbagai enzim, protein, dan zat lain yang diproduksi atau diproses oleh hati.

Hasil tes ini dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan hati dan membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis yang memengaruhi organ ini. Deteksi dini melalui tes fungsi hati dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan penyakit hati.

Jenis-Jenis Tes Fungsi Hati

Berikut adalah beberapa jenis tes fungsi hati yang umum dilakukan:

  • Alanine Aminotransferase (ALT): Enzim ini terutama ditemukan di hati. Kadar ALT yang tinggi dalam darah dapat mengindikasikan kerusakan hati.
  • Aspartate Aminotransferase (AST): Enzim ini ditemukan di hati dan organ lain. Kadar AST yang tinggi bisa menandakan kerusakan hati, tetapi juga bisa disebabkan oleh masalah pada organ lain.
  • Alkaline Phosphatase (ALP): Enzim ini ditemukan di hati dan tulang. Kadar ALP yang tinggi dapat mengindikasikan masalah pada hati atau tulang.
  • Bilirubin: Zat ini dihasilkan dari pemecahan sel darah merah. Hati membantu membuang bilirubin dari tubuh. Kadar bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan penyakit kuning.
  • Albumin: Protein ini diproduksi oleh hati. Kadar albumin yang rendah bisa menjadi tanda penyakit hati kronis.
  • Gamma-Glutamyl Transferase (GGT): Enzim ini meningkat pada kerusakan hati dan saluran empedu.

Pencegahan Gangguan Fungsi Hati

Mencegah gangguan fungsi hati lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan hati:

  • Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat menyebabkan perlemakan hati, yang dapat berkembang menjadi penyakit hati yang lebih serius.
  • Membatasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak hati. Batasi asupan alkohol sesuai dengan rekomendasi kesehatan.
  • Berhati-hati dengan Obat-obatan: Beberapa obat dapat merusak hati. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan, terutama jika memiliki riwayat penyakit hati.
  • Vaksinasi Hepatitis: Vaksinasi hepatitis A dan B dapat melindungi dari infeksi virus yang dapat merusak hati.
  • Menghindari Makanan yang Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat membebani hati. Pilih makanan yang sehat dan seimbang.
Referensi:
MedicineNet. Diakses pada 2025. Anatomy and Function of the Liver. 
US National Library of Medicine PubMed Health. Diakses pada 2025. How does the liver work? 
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Diseases & Conditions. Liver Disease.