Advertisement

6 Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengobatinya

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   24 Oktober 2025

Sensasi perut terasa panas merupakan kondisi yang umum terjadi. Beberapa kemungkinan penyebabnya yaitu gastroesophageal reflux disease (GERD), radang perut, atau sindrom iritasi usus.

6 Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengobatinya6 Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengobatinya

DAFTAR ISI


Pernahkah kamu mengalami sensasi perut terasa panas? Kondisi ini umum terjadi dan bisa muncul akibat berbagai faktor.

 Beberapa penyebabnya termasuk masalah kesehatan seperti refluks asam lambung dan gaya hidup yang kurang sehat.

Sensasi perut terbakar ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, mulas, atau rasa tidak nyaman di dada. Hal ini tentunya dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Penyebab Perut Terasa Panas

Perut yang terasa panas bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga serius. Sensasi panas ini sering kali muncul secara tiba-tiba dan bisa disertai dengan gejala lainnya.

Nah, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut terasa panas, antara lain:

1. GERD

GERD atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik kembali ke saluran kerongkongan. Kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya sensasi rasa panas di dada atau perut.

Sensasi terbakar tersebut biasanya juga timbul bersama dengan nyeri dada, kesulitan menelan, dan batuk. 

GERD sering kali muncul akibat konsumsi makanan, minuman, atau bahan tertentu, yaitu:

  • Cokelat.
  • Kafein.
  • Jeruk
  • Makanan berlemak
  • Makanan pedas.

Apabila kamu mengalami GERD, kamu juga dapat menggunakan obat yang direkomendasikan pada artikel berikut ini: “Ini Obat GERD Paling Ampuh yang Kerap Diresepkan Dokter.

2. Radang perut

Selanjutnya, perut panas juga dapat muncul akibat radang perut atau gastritis. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan di lapisan perut sehingga perut terasa panas. Bukan hanya itu, pengidap radang perut mungkin juga mengalami gejala berikut:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Perasaan terlalu kenyang setelah makan. 

3. Infeksi helicobacter pylori (H. pylori)

Kondisi ini terjadi ketika perut terinfeksi bakteri. Salah satu gejala infeksi H.pylori adalah perut terasa panas. Namun, gejala lain yang tidak kalah mengganggu, yaitu:

  • Mual.
  • Selera makan hilang atau berkurang.
  • Perut kembung.
  • Berat badan menurun tanpa alasan.
  • Sering bersendawa. 

Kamu bisa membaca lebih rinci terkait gejala infeksi ini pada artikel berikut: “Gejala Infeksi Helicobacter Pylori yang Perlu Diwaspadai”.

4. Ulkus peptikum

Penyebab perut terasa panas berikutnya yaitu ulkus peptikum. Bisul usus atau ulkus peptikum merupakan luka yang muncul di lapisan dalam perut serta usus kecil bagian atas. 

Selain muncul gejala perut terasa panas, pengidap ulkus peptikum mungkin juga mengalami tanda berikut:

  • Perasaan selalu kenyang.
  • Perut kembung.
  • Sering bersendawa.
  • Mual.
  • Intoleransi pada makanan tertentu. 

5. Sindrom iritasi usus 

Kondisi gangguan usus ini dapat menimbulkan gejala perut tidak nyaman, dan terkadang muncul sensasi perut terasa panas. Meski begitu, ada gejala lain yang perlu kamu waspadai, seperti:

  • Perut bergas.
  • Diare.
  • Sembelit.
  • Ada lendir di tinja.
  • Perut terasa kram atau kembung.
  • Mual.

Untuk lebih jelasnya, kamu juga bisa membaca artikel berikut ini: “Ini Gejala Sindrom Iritasi Usus yang Perlu Diwaspadai”.

6. Gangguan pencernaan

Orang yang memiliki gangguan pencernaan dapat mengalami gejala perut terasa panas.

Dispepsia atau gangguan pencernaan dapat memicu sensasi panas di perut. Biasanya, gejala tersebut juga muncul dengan keluhan lain, seperti:

  • Kembung.
  • Mual.
  • Merasa sangat kenyang meski porsi makan sedikit.
  • Mag.
  • Sering bersendawa.

Gejala Perut Panas yang Perlu Diwaspadai 

Selain sensasi panas, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Kembung.
  • Nyeri perut.
  • Sendawa berlebihan.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Perut Panas, Minum Apa yang Aman dan Efektif?

Saat perut terasa panas, memilih minuman yang tepat dapat membantu meredakan gejala. Berikut beberapa pilihan minuman yang umumnya aman dan efektif:

  • Air putih. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga fungsi pencernaan yang sehat. Air membantu menetralkan asam lambung dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk gejala perut panas.
  • Air jahe. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual serta gangguan pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Medical Association of Thailand menemukan bahwa jahe efektif dalam mengurangi gejala dispepsia, yang sering menyebabkan perut terasa panas.
  • Air kelapa. Air kelapa adalah sumber elektrolit alami yang baik dan dapat membantu menghidrasi tubuh. Selain itu, air kelapa memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan.
  • Teh herbal (Chamomile atau Peppermint). Teh chamomile dan peppermint dikenal memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu meredakan peradangan di saluran pencernaan. Pastikan teh tidak terlalu panas dan hindari menambahkan gula atau pemanis buatan.
  • Susu rendah lemak atau nabati. Susu rendah lemak atau susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai dapat membantu menetralkan asam lambung, dan memberikan lapisan pelindung pada lapisan lambung.

Penting untuk menghindari minuman yang dapat memperburuk gejala perut panas, seperti:

  • Minuman berkafein (kopi, teh hitam).
  • Minuman beralkohol.
  • Minuman bersoda.
  • Jus asam (jeruk, tomat).

Cara Mengobati Gejala Perut yang Terasa Panas

Jika kamu bingung perut panas minum apa? Umumnya, gejala perut terasa panas dapat kamu atasi dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat NSAID yang biasanya diresepkan dokter, yaitu:

  • Aspirin.
  • Celecoxib.
  • Ibuprofen.
  • Naproxen.
  • Indometasin.
  • Ketoprofen.
  • Oksaprozin.

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Melalui Halodoc, kamu bisa berbelanja obat secara online dengan lebih praktis.

Jika sakit terus berlanjut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar bisa ditangani dengan tepat.

Kamu bisa mencoba menghubungi dokter di Halodoc untuk berkonsultasi terkait gejala yang terjadi.

Langkah-Langkah Pencegahan Perut Panas

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah perut panas meliputi:

  • Menghindari makanan yang memicu gejala.
  • Makan dalam porsi kecil lebih sering.
  • Tidak berbaring setelah makan.
  • Menurunkan berat badan jika berlebihan.
  • Mengelola stres dan kecemasan.
  • Berhenti merokok.
  • Membatasi konsumsi alkohol dan kafein.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika perut panas disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Muntah darah.
  • Tinja berwarna hitam.
  • Penurunan berat badan yang signifikan.

Hubungi Dokter Ini Jika Perut Terasa Panas

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami perut yang terasa panas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.

Tujuannya agar dokter dapat memastikan penyebab serta memberikan penanganan yang tepat.

Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Vera Bahar Sp.PD

Pertama, kamu bisa menghubungi dr. Vera Bahar Sp.PD. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021. 

Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7321401421106071.

Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc apabila kamu mengalami perut yang terasa panas.

Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Andrea Livina Sp.PD

Kamu juga bisa menghubungi dr. Andrea Livina Sp.PD yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2016 dan 2023.

Dokter Andrea Livina Sp.PD kini berpraktik di Manado, Sulawesi Utara, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7121401323178596.

Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Andrea Livina Sp.PD memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar penyebab perut terasa panas.

Chat dr. Andrea Livina Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk atasi perut terasa panas.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Why Does My Stomach Burn?
Today. Diakses pada 2025. Burning stomach? How to know when to call the doctor
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to know about a burning sensation in the lower abdomen.