7 Fakta Kesehatan Bayi Baru Lahir yang Perlu Diketahui
Ada banyak fakta-fakta tentang bayi baru lahir yang jarang orang tua baru mungkin belum tahu.

DAFTAR ISI
- Fakta Seputar Bayi Baru Lahir Lainnya
- Perawatan yang Tepat untuk Bayi Baru Lahir
- Memastikan Nutrisi yang Cukup untuk Bayi Baru Lahir
- Pentingnya Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir
- Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?
Bagi orang tua baru, mengasuh Si Kecil yang baru lahir ke dunia menjadi hal yang cukup menantang. Pasalnya, ayah dan ibu perlu mempelajari arti tangisannya sampai seluk beluk kondisi kesehatannya.
Salah satu contohnya adalah warna feses bayi yang berwarna hitam. Awalnya, ayah dan ibu mungkin kaget dan khawatir karena warna kotorannya berbeda dengan orang dewasa.
Faktanya, kotoran hitam alias meconium tersebut adalah lazim untuk bayi baru lahir.
Meconium adalah zat-zat yang ditelan bayi selama berada dalam rahim, seperti air, cairan ketuban, lendir, pembuangan dari empedu, dan sel-sel kulit.
Nah, kotoran tersebut baru bisa dikeluarkan setelah dilahirkan.
Tak perlu khawatir, warna kotoran berubah menjadi hijau kecokelatan hingga kuning dengan tekstur yang lebih padat seiring perkembangan Si Kecil.
Fakta Seputar Bayi Baru Lahir Lainnya
Selain fakta diatas, ada banyak fakta lain tentang kesehatan bayi baru lahir yang perlu ayah dan ibu ketahui, yaitu:
1. Bayi belajar bahasa sejak dalam kandungan
Bayi sudah bisa mengenali suara dalam kandungan saat usianya memasuki 23 minggu.
Walaupun baru bisa mengucapkan kata pertamanya saat berusia 1 tahun, bayi sebenarnya sudah belajar mengenal kata-kata sejak dalam kandungan.
Itu mengapa banyak ahli menyarankan agar ibu membacakan cerita atau mendengarkan musik selama masa kehamilan.
Semakin banyak kata dan bahasa yang didengar Si Kecil, semakin baik kemampuan berbahasanya di kemudian hari.
2. Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
Jika ibu perhatikan, setelah Si Kecil dilahirkan, tidak mengeluarkan air mata saat menangis.
Ini karena, kelenjar air matanya belum berkembang sempurna sehingga mereka belum memproduksi air mata hingga berusia beberapa minggu.
Sekitar dua minggu, bayi baru bisa menangis dengan air mata.
3. Wajar bila memiliki tanda lahir
Tanda lahir terbentuk ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit melebar selama proses persalinan. Alhasil, bentuk, warna, dan ukurannya bisa beragam.
Seiring pertambahan usia, tanda ini akan menghilang. Namun, beberapa tanda lahir akan menetap bahkan melebar.
Nah, berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.
4. Pandangannya belum jelas
Bayi baru lahir umumnya memiliki jarak pandang sekitar 20 hingga 30 sentimeter. Semua hal di sekitarnya, termasuk bentuk dan pergerakan benda maupun orang masih terlihat buram.
Namun seiring pertambahan usia, kemampuan penglihatannya akan semakin fokus dan tajam.
5. Mempunyai banyak tulang
Faktanya, tulang yang dimiliki bayi baru lahir lebih banyak dibanding orang dewasa, yaitu sekitar 300 tulang.
Namun, jumlah ini akan berkurang karena penyatuan beberapa tulang seiring bertambahnya usia.
6. Butuh tidur lebih banyak
Bayi membutuhkan waktu sekitar 18 hingga 22 jam untuk tidur di minggu awal kelahirannya.
Durasi ini terbagi dalam beberapa waktu acak, sebab Si Kecil belum bisa membedakan kapan waktu yang tepat untuknya tidur.
Ketika sudah bisa membedakan siang dan malam, ia akan tertidur saat gelap dan suasana hening.
7. Suka memasukan apa saja ke mulutnya
Sebuah studi menyebut, bayi baru lahir memiliki naluri untuk meletakkan segala sesuatu di mulutnya. Ini dilakukan sebagai upaya untuk bertahan hidup.
Karena saat Si Kecil memasukkan makanan ke mulut, mereka menganggap itu sebagai makanan yang bisa mengenyangkan.
Perawatan yang Tepat untuk Bayi Baru Lahir
Merawat bayi baru lahir membutuhkan perhatian khusus. Berikut adalah beberapa tips perawatan yang bisa diterapkan:
- Menjaga Kebersihan: Mandikan bayi secara teratur dengan air hangat dan sabun bayi yang lembut. Pastikan untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok.
- Perawatan Tali Pusar: Jaga tali pusar tetap bersih dan kering. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya.
- Posisi Tidur yang Aman: Baringkan bayi telentang saat tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Memastikan Nutrisi yang Cukup untuk Bayi Baru Lahir
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi baru lahir. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Jika ASI tidak mencukupi, konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian susu formula yang tepat.
Menurut WHO, bayi sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Simak informasi lain mengenai ASI Eksklusif – Manfaat, Nutrisi, dan Informasi Laktasi lainnya berikut ini.
Pentingnya Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir
Imunisasi adalah cara efektif untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit berbahaya. Pastikan bayi mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter atau petugas kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menekankan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit menular pada bayi dan anak-anak.
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami gejala berikut:
- Demam tinggi
- Kesulitan bernapas
- Tidak mau menyusu
- Kuning (jaundice)
- Kejang
- Diare atau muntah terus-menerus
Jika ada kekhawatiran mengenai kesehatan bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc.
Dengan perawatan yang tepat, bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Kamu pun bisa hubungi dokter spesialis anak dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. 10 Things You Didn’t Know About Babies.
Baby and Child. Diakses pada 2025. 8 freaky facts about babies you didn’t know before.
FAQ
1. Apakah normal jika bayi baru lahir sering gumoh?
Ya, gumoh sering terjadi pada bayi baru lahir karena sistem pencernaan mereka belum sempurna.
Namun, jika bayi sering muntah atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.
2. Bagaimana cara mengatasi kolik pada bayi?
Beberapa cara untuk mengatasi kolik pada bayi antara lain menggendong bayi dengan posisi yang nyaman, memijat perut bayi dengan lembut, atau memberikan obat anti kolik sesuai rekomendasi dokter.


