Advertisement

9 Fakta seputar Jerawat Hormon yang Perlu Dipahami

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   22 Agustus 2025

Jerawat hormon adalah jerawat yang muncul di rentang usia 20-50. Masalah ini terkait dengan perubahan hormonal yang terjadi saat menstruasi hingga menopause.

9 Fakta seputar Jerawat Hormon yang Perlu Dipahami9 Fakta seputar Jerawat Hormon yang Perlu Dipahami

DAFTAR ISI


Jika mendengar tentang jerawat hormon, apakah yang ada di benakmu adalah jerawat dalam, merah, dan menyakitkan? Gejalanya benar, tetapi hal ini tak hanya muncul saat remaja.

Faktanya, benjolan di kulit tersebut masih bisa muncul kembali, bahkan setelah seseorang melewati masa pubertas. Bahkan, pada wanita, jerawat hormon masih bisa muncul di sekitar usia menopause.

Fakta Menarik tentang Jerawat Hormon

Untuk mengatasi kondisi ini, memerlukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter akan membantu merawat berdasarkan penyebab yang mendasari.

Namun, sebelum itu, ketahui lebih dulu fakta tentang jerawat hormon di bawah ini:

1. Muncul di waktu tertentu

Jerawat hormon sangat terkait dengan fluktuasi hormon, tapi berbeda dengan yang muncul pada masa remaja. Jenis jerawat ini biasanya muncul saat berusia 20-50 atau bertepatan dengan siklus menstruasi. 

Tak hanya itu, pada wanita, jerawat hormon juga bisa muncul ketika terjadi perubahan hormonal dalam hidup. Misalnya, pada masa kehamilan, menyusui, masa menopause, dan pasca persalinan.

Bagi kamu yang sedang berkutat dengan jerawat hormon atau jenis lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter Haloskin di Halodoc!

Obat-obatan yang diberikan diformulasikan sesuai kebutuhan kulitmu oleh dokter spesialis kulit berpengalaman lebih dari 12 tahun. Haloskin merupakan acne treatment yang terbukti cocok pada 94% penggunanya (berdasarkan riset pada 103 pengguna Haloskin).

2. Akibat dari berbagai hormon

Hormon yang menyebabkan jenis jerawat ini adalah fluktuasi estrogen dan progesteron.

Keduanya adalah hormon yang mendukung siklus menstruasi. Hormon tersebut juga bisa memengaruhi kadar testosteron wanita.

Selain itu, jerawat hormon juga bisa terjadi akibat fluktuasi kortisol atau hormon stres. Masalah ini bisa meningkatkan produksi minyak di pori-pori, sehingga membuat jerawat akhirnya muncul.

Untuk menghilangkannya, kamu sebaiknya berkonsultasi online dengan dokter spesialis kulit dan temukan obat jerawat berikut ini: Ini Rekomendasi 5 Obat Jerawat Paling Ampuh di Apotek.

3. Muncul di dagu dan garis rahang

Bila jerawat puber yang biasanya muncul di area T-zone, yaitu dahi, hidung, dan dagu, jerawat hormon muncul di dagu dan sekitar rahang. Bisa juga berupa kista yang terbentuk jauh di bawah kulit dan terasa menyakitkan.

4. Konsultasi pada dokter Haloskin

Sama seperti jerawat pada umumnya, jerawat hormon juga bisa membaik seiring dengan waktu. Gejalanya perlahan akan membaik jika hormon pada tubuh seimbang kembali.

Obat-obatan yang dijual bebas biasanya tidak efektif untuk mengatasi jenis jerawat ini. Itulah mengapa kamu perlu berkonsultasi pada dokter Haloskin untuk mendapatkan resep obat jerawat hormonal.

Berikut beberapa obat untuk mengatasi kondisi kulit tersebut:

  • Retinoid topikal. Obat ini efektif mengatasi jerawat hormon ringan hingga sedang. Cara kerjanya dengan membantu mengelupas sel kulit mati, sehingga tidak menyumbat pori-pori.
  • Obat anti-androgen. Kelebihan androgen dapat mengganggu folikel rambut dan meningkatkan produksi minyak. Obat bertujuan mencegah tubuh memproduksi lebih banyak hormon.

Nah, kamu bisa mendapatkan produk obat-obatan tersebut di Haloskin Lab sesuai petunjuk dokter Haloskin. Sebelum mendapatkan produknya, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Haloskin terlebih dahulu. Dokter Haloskin akan menganalisa kondisi kulitmu dan kemudian meresepkan produk yang tepat. 

Tunggu apa lagi? Atasi masalah jerawat yang mengganggu hanya di Haloskin ya!

5. Perubahan pola hidup menurunkan risiko

Meskipun jerawat jenis ini tidak bisa dihindari, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risikonya.

Contohnya, mengurangi stres dan makan makanan sehat. Pakai juga produk perawatan kulit yang sesuai.

Selain perubahan pola hidup, ini cara alami lainnya untuk membantu meredakan gejala jerawat: 10 Cara Alami untuk Menghilangkan Jerawat.

6. Rentan dialami oleh pria

Jerawat hormon pada remaja pria terjadi akibat hormon pubertas yang menggebu-gebu. Hal ini berdampak pada peningkatan hormon seks atau androgen yang menyebabkan kelenjar minyak tersumbat. 

Selain itu, pria cenderung lebih aktif ketimbang wanita. Hal ini menyebabkan kulit memproduksi minyak atau sebum berlebihan. Akibatnya, pori-pori kulit rentan tersumbat dan memicu peradangan jerawat.

7. Obat oles tidak mampu menghilangkannya

Dalam beberapa kasus jerawat hormonal, jerawat jenis ini bisa sangat resisten terhadap perawatan topikal. Sebab, masalahnya berasal dari fluktuasi hormon dalam tubuh. Jadi, memang sebaiknya mencari saran dari dokter spesialis kulit. 

8. Sindrom ovarium polikistik

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbangan hormon. 

Kondisi ini akhirnya menyebabkan sel-sel telur tidak bisa berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Tak hanya kesulitan hamil, masalah ini juga memicu munculnya jerawat hormon.

9. Kontrasepsi oral dapat membantu

Kontrasepsi oral mengandung bahan-bahan yang bisa menargetkan hormon penyebab jerawat. Kamu dapat menurunkan kadar testosteron dalam tubuh, yang memicu produksi minyak berlebihan. Jenis obat ini sangat membantu selama puncak hormon, seperti masa ovulasi.

Dengan penggunaan secara teratur, jerawat biasanya hilang atau berkurang secara signifikan. Obat ini hanya boleh dipakai oleh wanita. Selain jerawat, bintik hitam jadi salah satu gangguan yang rentan dialami oleh pria maupun wanita.

Kamu bisa klik artikel ini untuk membantu mengatasinya: 9 Cara Ampuh Menghilangkan Bintik Hitam di Wajah.

Rekomendasi Krim Atasi Jerawat Hormon

Berikut ini rekomendasi produk Haloskin untuk membantu mengatasi jerawat:

1. Haloskin Lab Acne Fighting Package

Haloskin Lab Acne Fighting Package adalah paket obat jerawat hormonal yang diformulasikan khusus oleh dokter kulit berpengalaman. 

Produk ini terdiri dari dua rangkaian produk yaitu: 

  • Lab Acne Fighting Day Cream: Dengan formula anti-bakteri untuk melindungi kulit dari bakteri penyebab jerawat dan menjaga skin barrier. 
  • Acne Fighting Night Cream: Mengandung formula anti-inflamasi dan anti-bakteri untuk meredakan peradangan dan mencegah munculnya jerawat baru. 

Rangkaian produk ini juga mengandung bahan aktif yang terbukti mampu mengurangi jerawat hingga 86%, berdasarkan penelitian ilmiah.

Produk ini hanya bisa dipesan setelah konsultasi online dengan dokter Haloskin, dan disertai layanan konsultasi gratis selama 14 hari untuk memantau perkembangan kondisi kulit.

Mulai dari: Rp148.000 per paket. 

Dapatkan Haloskin Lab Acne Fighting Package di Toko Kesehatan Halodoc. 

2. Haloskin Lab Acne Recovery Package

Haloskin Lab Acne Recovery Package adalah rangkaian produk yang diformulasikan khusus untuk membantu memperbaiki kulit setelah berjerawat.

Paket ini terdiri dari krim pagi dan malam, dengan fungsinya: 

  • Acne Recovery Day Cream: Mencerahkan kulit wajah dan memudarkan noda bekas jerawat. 
  • Acne Recovery Night Cream: Membantu menyamarkan noda bekas jerawat, memperbaiki tekstur kulit, dan mencegah munculnya jerawat baru. 

Mulai dari: Rp148.000 per paket. 

Dapatkan Haloskin Lab Acne Recovery Package di Toko Kesehatan Halodoc. 

Kamu sedang mencari rekomendasi obat jerawat paling ampuh untuk kondisi kulitmu? Hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat, serta beli obat jerawat di apotik online Halodoc!

Referensi: 
Self. Diakses pada 2025. What to Know About Hormonal Acne—and How to Get Rid of It.
Healthline. Diakses pada 2025. Hormonal Acne: Traditional Treatments, Natural Remedies, and More.
Style Caster. Diakses pada 2025. 10 Things to Know About Hormonal Acne—Because Knowledge is Power.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hormonal Acne.