Apa itu Threesome? Ini Risiko Penyakit Menular Seksual yang Bisa Terjadi
Praktik threesome dalam aktivitas seksual, bisa meningkatkan risiko infeksi penyakit menular seksual.

Daftar Isi:
- Risiko Penyakit Menular Seksual pada Threesome
- Jenis Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
- Gejala Penyakit Menular Seksual
- Kapan Harus ke Dokter?
- Komplikasi PMS yang Mungkin Terjadi
- Pertanyaan Umum Seputar PMS dan Threesome
Istilah threesome mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian orang, terutama karena sering muncul dalam budaya populer. Secara definisi, threesome adalah aktivitas seksual yang melibatkan tiga orang secara bersamaan.
Sama seperti aktivitas seksual lainnya, threesome memerlukan komunikasi yang jujur, persetujuan dari semua pihak (consent), dan yang terpenting, kesadaran akan potensi risiko kesehatan, terutama penyakit menular seksual (PMS).
Meskipun sering dianggap sebagai fantasi seksual, penting untuk dipahami bahwa aktivitas ini memiliki risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Lantas, apa saja risiko penyakit menular seksual dari perilaku threesome?
Risiko Penyakit Menular Seksual pada Threesome
Threesome atau aktivitas seksual yang melibatkan tiga orang, meningkatkan risiko penularan PMS secara signifikan. Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi potensi terpapar infeksi. Risiko ini tidak hanya berlaku untuk individu yang melakukan threesome, tetapi juga untuk pasangan seksual mereka di luar aktivitas tersebut.
Perilaku seksual yang melibatkan banyak orang meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular seksual (PMS). Menurut studi, hubungan seksual dengan banyak pasangan meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
Penting untuk dipahami bahwa setiap orang dalam aktivitas seksual tersebut berpotensi membawa dan menularkan infeksi.
Jenis Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
Apa saja risiko penyakit menular seksual dari perilaku threesome?
- Klamidia: Infeksi bakteri yang sering tanpa gejala.
- Gonore: Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan masalah pada organ reproduksi.
- Sifilis: Infeksi bakteri yang berkembang dalam beberapa tahap dan dapat menyebabkan masalah serius jika tidak diobati.
- Herpes genital: Infeksi virus yang menyebabkan luka pada area genital.
- Human papillomavirus (HPV): Virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.
- HIV: Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS.
- Hepatitis B dan C: Infeksi virus yang menyerang hati.
- Trikomoniasis: Infeksi parasit yang menyebabkan gatal dan iritasi pada vagina.
Apa saja obat untuk mengatasi sifilis dan gonore? Baca di sini: Ini Obat Sifilis di Apotek yang Ampuh Redakan Gejala & Ini Daftar Obat Gonore yang Bisa Didapatkan di Apotek
Gejala Penyakit Menular Seksual
Gejala PMS bervariasi tergantung pada jenis infeksinya. Beberapa PMS mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali, terutama pada tahap awal. Berikut beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:
- Luka atau benjolan pada area genital, mulut, atau anus.
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
- Keputihan yang tidak biasa dari vagina.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Nyeri pada perut bagian bawah.
- Gatal-gatal di area genital.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika:
- Mengalami gejala PMS seperti yang disebutkan di atas.
- Memiliki pasangan seksual yang didiagnosis dengan PMS.
- Aktif secara seksual dan tidak menggunakan kondom secara konsisten.
- Berencana melakukan threesome atau aktivitas seksual berisiko tinggi lainnya.
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat PMS.
Belum familiar dengan istilah body count? Cari tahu di sini: Body Count Adalah: Memahami Makna dan Dampak bagi Kesehatan
Komplikasi PMS yang Mungkin Terjadi
Risiko penyakit menular seksual dari perilaku threesome tidak boleh dianggap sepele. Bila dibiarkan tanpa penanganan, PMS dapat menyebabkan:
- Infertilitas (ketidaksuburan).
- Nyeri panggul kronis.
- Kehamilan ektopik.
- Kanker serviks (akibat HPV).
- Penyakit radang panggul (PID).
- Kerusakan organ tubuh lainnya.
- Peningkatan risiko penularan HIV.
Pertanyaan Umum Seputar PMS dan Threesome
1. Apakah threesome selalu berisiko tinggi terhadap PMS?
Ya, threesome meningkatkan risiko PMS karena melibatkan lebih banyak pasangan seksual.
2. Bagaimana cara mengetahui apakah saya terinfeksi PMS setelah melakukan threesome?
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah terinfeksi PMS adalah dengan melakukan pemeriksaan medis. Jika mengalami gejala atau merasa khawatir, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Apakah semua PMS dapat disembuhkan?
Tidak semua PMS dapat disembuhkan. PMS yang disebabkan oleh bakteri atau parasit, seperti klamidia, gonore, dan sifilis, umumnya dapat diobati dengan antibiotik. Namun, PMS yang disebabkan oleh virus seperti HIV, tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan obat-obatan.
Jika mengalami gejala PMS, segera konsultasikan pada dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


