Baking Soda dan Baking Powder, Ketahui Perbedaan dan Manfaatnya
Baik baking soda maupun baking powder sama-sama bermanfaat dalam proses pembuatan kue, tetapi keduanya tidak bisa saling menggantikan karena dapat memengaruhi cita rasa makanan.

DAFTAR ISI
- Perbedaan Baking Powder dan Baking Soda
- Manfaat Baking Soda
- Manfaat Baking Powder
- Kapan Perlu Menggunakannya?
- Bolehkah Mengganti Baking Soda dengan Baking Powder?
- Efek Samping Penggunaan Baking Powder
- Tips Menggunakan Baking Soda dan Baking Powder
- Kesimpulan
- FAQ
Buat kue yang sempurna bukan hanya soal resep, tapi juga tentang memahami bahan-bahannya.
Dua bahan yang sering bikin bingung adalah baking soda dan baking powder keduanya sama-sama digunakan untuk membuat adonan mengembang, tapi ternyata cara kerja dan fungsinya berbeda, lho!
Agar hasil kue tidak bantat atau terlalu keras, penting untuk tahu kapan harus menggunakan salah satunya.
Yuk, cari tahu perbedaan dan manfaat baking soda serta baking powder dalam dunia baking berikut ini!
Perbedaan Baking Powder dan Baking Soda
Soda kue atau baking soda adalah bahan tambahan dalam pembuatan makanan atau kue. Bahan ini mengandung bahan kimia sodium bikarbonat atau nama lainnya adalah natrium bikarbonat.
Sementara itu, baking powder atau bubuk pengembang tidak sepenuhnya terbuat dari sodium bikarbonat. Pengolahan bahan ini berlangsung dengan tambahan beberapa zat lain, yaitu penstabil lembam. Adanya kandungan tersebut membuat bubuk ini memiliki rasa yang lebih asam.
Perbedaan dari reaksi kimia:
- Baking Soda: Ketika baking soda bereaksi dengan asam, seperti cuka, jus lemon, atau buttermilk, akan menghasilkan gas CO2, air, dan garam. Reaksi ini membantu adonan mengembang.
- Baking Powder: Baking powder mengandung asam tartarat atau asam fosfat. Ketika dicampur dengan cairan, asam ini bereaksi dengan baking soda menghasilkan gas CO2. Beberapa jenis baking powder, yaitu double-acting, menghasilkan gas CO2 dalam dua tahap: saat dicampur dengan cairan dan saat dipanaskan.
Manfaat Baking Soda
Baking soda mengandung zat ragi yang kerap digunakan pada makanan yang diolah dengan cara dipanggang. Produk ini mengandung 100 persen natrium bikarbonat supaya adonan dapat mengembang dengan baik.
Pada dasarnya, soda kue secara alami memiliki sifat basa. Saat kamu menggabungkan dengan bahan asam dan cairan, sifat kimia dari bahan ini dapat aktif.
Alhasil, makanan mengembang dan menjadi ringan serta lembut. Maka dari itu, beberapa makanan perlu menggunakan bahan asam untuk mengaktifkan efek ini.
Sementara itu, manfaat soda kue untuk mendukung kesehatan tubuh bisa kamu ketahui dengan membaca artikel Wajib Tahu, Ini 6 Manfaat Baking Soda untuk Kesehatan.
Manfaat Baking Powder
Berbeda dengan soda kue, bubuk pengembang mengandung zat ragi lengkap dengan kandungan basa dan asam.
Semuanya perlu agar makanan dapat mengembang dengan sempurna.
Bubuk pengembang juga mengandung tepung jagung. Bahan ini berfungsi mencegah aktivasi sifat asam dan basa selama proses penyimpanan. Selain itu, bahan ini juga bereaksi dengan air dan bahan asam yang melepas karbon dioksida setelah bercampur dengan cairan.
Saat mencampurkan bahan pengembang dalam resep makanan, kandungannya akan menciptakan dua reaksi yang terpisah. Hal itu terjadi saat kamu mencampurnya pada cairan bersuhu ruangan atau panas.
Sementara itu, pada jenis makanan tertentu, reaksi ini dapat menguntungkan. Sebab, perkembangan ragi tidak terjadi sekaligus, sehingga menghasilkan bentuk yang sesuai dengan keinginan.
Selanjutnya, apakah baking powder sama dengan ragi instan? Sebenarnya, dari segi fungsi, keduanya sama-sama menjadi bahan pengembang. Namun, ragi instan menjadi bahan pengembang roti, sedangkan baking powder menjadi bahan pengembang kue.
Kapan Perlu Menggunakannya?
Kamu bisa menggunakan soda kue untuk membuat berbagai jenis makanan, seperti bubuk kakao atau buttermilk. Saat memasukkannya ke oven, adonan jadi mengembang dan teksturnya lembut serta halus.
Bahan satu ini juga dapat membantu makanan panggang menjadi berwarna cokelat. Artinya, seseorang cenderung menggunakan bahan ini untuk membuat beberapa makanan dengan tampilan seperti itu. Contohnya, kue dan biskuit. Baking soda juga menjadi salah satu bahan wajib dalam pembuatan roti, seperti roti gandum.
Sementara itu, kamu bisa menggunakan baking powder untuk membuat kue vanila. Reaksi akan terjadi kamu mencampur susu yang memicu kelembapan dan suhu dari panas oven. Hasilnya, kue jadi lebih mengembang dan lembut.
Selanjutnya, berapa takaran baking powder untuk 1 kilogram tepung?
Sebenarnya, dalam 1 kilogram tepung umumnya menggunakan sekitar 1 sendok teh atau sekitar 5 gram baking powder. Namun, takaran ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis resep dan tekstur makanan yang kamu inginkan.
Bolehkah Mengganti Baking Soda dengan Baking Powder?
Jawabannya adalah tidak. Meskipun memiliki nama yang hampir sama, penggunaannya memberi pengaruh berbeda pada hasil akhir kue. Hasilnya, tekstur makanan menjadi tidak sesuai.
Pada dasarnya, kedua bahan kue ini memang sama-masa memiliki fungsi sebagai pengembang dan menciptakan gas. Namun, efeknya berbeda pada kue.
Soda kue yang terbuat dari sodium bikarbonat bereaksi cepat segera setelah bercampur dengan bahan cair. Komposisi asam akan memproduksi karbon dioksida. Bahan ini umum dipakai untuk membuat makanan seperti yoghurt, keju, buttermilk, sour cream, muffin, dan kue kering.
Sementara itu, bubuk pengembang adalah soda kue yang ditambah bubuk asam dan bubuk tartar. Hasilnya memiliki efek lebih besar saat digunakan untuk memanggang kue.
Sisi baiknya, baik penggunaan soda kue atau bubuk pengembang tidak memengaruhi rasa pada biskuit. Sementara pada cupcake, soda kue tidak menimbulkan rasa yang enak, sehingga bisa merusak cita rasa makanan.
Sederhananya, ketika ada resep kue yang secara spesifik memasukkan salah satu bahan ini, sebaiknya kamu tidak menggantinya. Sebab, kemungkinan hasilnya bisa berbeda dari yang sudah seharusnya.
Efek Samping Penggunaan Baking Powder
Meski berfungsi baik dalam proses pengolahan makanan, kamu tidak bisa memakai soda kue dan bahan pengembang berlebihan.
Selain itu, kamu juga tidak boleh memakai kedua bahan ini dalam jangka waktu yang lama.
Buku Sodium Bicarbonate oleh StatPearls Publishing menyebutkan bahwa natrium bikarbonat adalah senyawa kimia yang dapat memicu keterlambatan konduksi jantung.
Selain itu, senyawa tersebut juga memicu asidosis metabolik, kondisi ketika terjadi peningkatan kadar asam dalam tubuh.
Asidosis metabolik merupakan proses tubuh yang memiliki hubungan dengan:
- Penyakit ginjal yang parah.
- Diabetes yang tidak terkontrol.
- Dehidrasi parah.
- Gagal jantung.
- Toksisitas obat.
- Peningkatan kadar pH dalam urine.
- Diare berat yang memicu masalah metabolisme tubuh.
Selain gangguan tersebut, kamu juga tidak boleh menggunakan bahan tersebut pada kulit dan wajah. Sebab, keduanya berisiko menyebabkan masalah.
Misalnya, kulit kering, keriput, munculnya jerawat, dan iritasi atau peradangan pada kulit. Baca artikel Kenali Efek Samping Memakai Baking Soda untuk Perawatan Wajah untuk informasi yang lebih lengkap.
Kamu juga tidak boleh menyikat gigi dengan bubuk kue maupun bahan pengembang. Ini karena penggunaan dalam jangka waktu yang lama bisa merusak enamel gigi dan menyebabkan keropos.
Risiko ini juga sama tingginya untuk beberapa orang yang memiliki riwayat gangguan kesehatan berikut:
- Penyakit ginjal dan gagal jantung kongestif.
- Memiliki kadar kalium, natrium, klorin, dan kalsium yang tinggi.
- Alkalosis, yakni memiliki pH tubuh di atas normal.
- Alergi terhadap natrium bikarbonat.
- Ibu hamil.
Kamu bisa membaca artikel Ibu, Ketahui 4 Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Baking Powder untuk mengetahui bahaya bubuk pengembang lebih dalam lagi.
Tips Menggunakan Baking Soda dan Baking Powder
Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan baking soda:
- Gunakan baking soda dalam jumlah yang tepat sesuai resep atau kebutuhan.
- Pastikan baking soda dan baking powder belum kedaluwarsa.
- Hindari penggunaan baking soda setiap hari tanpa konsultasi dengan dokter.
- Perhatikan reaksi tubuh setelah menggunakan baking soda dan hentikan penggunaan jika mengalami efek samping.
- Simpan baking soda di tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitasnya.
Kesimpulan
Baking soda dan baking powder adalah bahan pengembang yang penting dalam pembuatan kue dan roti.
Memahami perbedaan antara keduanya akan membantu untuk menghasilkan hasil masakan yang optimal. Baking soda dan soda kue adalah bahan yang sama, yaitu natrium bikarbonat.
Selain digunakan dalam masakan, baking soda juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, namun perlu digunakan dengan hati-hati dan sesuai anjuran.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait penggunaan baking soda.
Jika mengalami gangguan kesehatan setelah penggunaan, kamu bisa langsung mendapatkan penanganan dengan chat dokter di Halodoc. Agar lebih mudah, kamu bisa klik gambar di bawah ini:

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. What’s the Difference Between Baking Soda and Baking Powder?
Food & Wine. Diakses pada 2025. Baking Soda vs. Baking Powder: What’s the Difference?
Medical News Today. Diakses pada 2025. What’s the difference between baking powder and baking soda?
FAQ
1. Bagaimana cara menyimpan baking soda?
Simpan baking soda dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.
Penting untuk menjauhkannya dari kelembapan (agar tidak menggumpal atau bereaksi sebelum waktunya), dan dari bahan berbau tajam (karena baking soda sangat mudah menyerap bau di sekitarnya). Jika menggunakannya untuk menghilangkan bau di kulkas, jangan gunakan baking soda yang sama untuk membuat kue.
2. Apakah baking soda bisa kedaluwarsa?
Secara teknis, baking soda adalah senyawa kimia yang sangat stabil dan tidak benar-benar kedaluwarsa seperti makanan.
Namun, seiring waktu (bisa bertahun-tahun), ia bisa kehilangan kekuatannya (potensinya) untuk mengembangkan adonan, terutama jika disimipan dengan tidak benar (terkena lembap).


