Advertisement

Bronkopneumonia Bilateral: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   12 Agustus 2025

Penyebab bronkopneumonia bilateral bervariasi, tetapi umumnya akibat infeksi bakteri atau virus.

Bronkopneumonia Bilateral: Gejala, Penyebab, dan PengobatanBronkopneumonia Bilateral: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Daftar Isi:

  1. Gejala Bronkopneumonia Bilateral
  2. Penyebab Bronkopneumonia Bilateral
  3. Diagnosis Bronkopneumonia Bilateral
  4. Pengobatan Bronkopneumonia Bilateral
  5. Komplikasi Bronkopneumonia Bilateral
  6. Pencegahan Bronkopneumonia Bilateral
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Pertanyaan Seputar Bronkopneumonia Bilateral

Bronkopneumonia bilateral adalah infeksi yang menyerang bronkiolus (saluran udara kecil) dan alveoli (kantung udara) di kedua paru-paru. Kondisi ini berbeda dengan pneumonia lobaris yang hanya memengaruhi satu lobus paru-paru.

Kondisi ini ditandai dengan peradangan yang menyebar, menghasilkan gambaran bercak-bercak atau konsolidasi pada hasil rontgen.

Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi, anak-anak kecil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Bronkopneumonia Bilateral

Gejala bronkopneumonia bilateral dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Batuk berdahak (dahak bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah)
  • Demam tinggi
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Nyeri dada, terutama saat batuk atau bernapas dalam
  • Menggigil
  • Kelelahan
  • Penurunan nafsu makan
  • Pada bayi dan anak-anak, gejala mungkin termasuk rewel, kesulitan makan, dan napas cepat

Dalam beberapa kasus, bronkopneumonia bilateral dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal napas, sepsis (infeksi darah), atau abses paru-paru. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala di atas.

Baca lebih jauh mengenai penyakit ini pada anak di: Bronkopneumonia Pada Anak: Info Lengkap dan Cara Atasi

Penyebab Bronkopneumonia Bilateral

Penyebab bronkopneumonia bilateral sangat bervariasi, namun yang paling umum adalah infeksi bakteri dan virus. Berikut adalah beberapa penyebab umum:

  • Bakteri: Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering menyebabkan bronkopneumonia.
  • Virus: Virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan adenovirus dapat menyebabkan bronkopneumonia, terutama pada anak-anak.
  • Jamur: Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jamur seperti Pneumocystis jirovecii dapat menyebabkan bronkopneumonia.
  • Aspirasi: Masuknya makanan, cairan, atau benda asing ke dalam paru-paru juga dapat menyebabkan bronkopneumonia.

Faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena bronkopneumonia, termasuk usia lanjut, penyakit kronis (seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes), merokok, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Diagnosis Bronkopneumonia Bilateral

Diagnosis bronkopneumonia bilateral melibatkan beberapa langkah, termasuk evaluasi medis, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik. Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan gejala yang dialami.

Pemeriksaan fisik meliputi mendengarkan suara napas dengan stetoskop. Suara napas abnormal seperti rales (suara kresek) atau ronki (suara mengi) dapat mengindikasikan adanya bronkopneumonia.

Tes diagnostik yang umum dilakukan meliputi:

  • Rontgen dada: Untuk melihat adanya infiltrat atau konsolidasi di paru-paru.
  • Tes darah: Untuk memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis) dan peningkatan protein C-reaktif (CRP).
  • Kultur dahak: Untuk mengidentifikasi jenis bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi.
  • Pulse oksimetri: Untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga melakukan tes tambahan seperti CT scan dada atau bronkoskopi untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang kondisi paru-paru.

Pengobatan Bronkopneumonia Bilateral

Pengobatan bronkopneumonia bilateral tergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

  • Antibiotik: Jika bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri, antibiotik akan diresepkan. Jenis antibiotik yang digunakan tergantung pada jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
  • Obat antivirus: Jika bronkopneumonia disebabkan oleh virus, obat antivirus mungkin diresepkan, terutama jika terdeteksi lebih awal.
  • Obat antijamur: Jika bronkopneumonia disebabkan oleh jamur, obat antijamur akan diresepkan.
  • Terapi oksigen: Jika kadar oksigen dalam darah rendah, terapi oksigen dapat diberikan untuk membantu meningkatkan kadar oksigen.
  • Ventilasi mekanis: Dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan ventilasi mekanis (alat bantu napas) untuk membantu pernapasan.
  • Perawatan suportif: Perawatan suportif meliputi istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun demam jika diperlukan.

Sebagian besar kasus bronkopneumonia dapat diobati di rumah dengan minum obat sesuai resep dokter dan istirahat yang cukup. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit, terutama jika pasien memiliki komplikasi atau kondisi medis yang mendasari.

Baca lebih jauh mengenai pengobatannya di artikel ini: Antibiotik Cara Ampuh Atasi Infeksi Akibat Bronkopneumonia?

Komplikasi Bronkopneumonia Bilateral

Jika tidak ditangani dengan tepat, bronkopneumonia bilateral dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Gagal napas: Terjadi ketika paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup ke dalam darah atau mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
  • Sepsis: Infeksi darah yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons tubuh yang berlebihan terhadap infeksi.
  • Abses paru-paru: Kantung nanah yang terbentuk di dalam paru-paru.
  • Efusi pleura: Penumpukan cairan di antara lapisan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
  • Empiema: Penumpukan nanah di rongga pleura.
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS): Kondisi paru-paru yang parah yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kadar oksigen darah rendah.

Komplikasi ini lebih mungkin terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit kronis, atau infeksi yang parah.

Pencegahan Bronkopneumonia Bilateral

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah bronkopneumonia bilateral, termasuk:

  • Vaksinasi: Vaksin pneumonia dan vaksin flu dapat membantu melindungi terhadap beberapa jenis bakteri dan virus yang dapat menyebabkan bronkopneumonia.
  • Kebersihan tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol untuk membunuh kuman.
  • Hindari merokok: Merokok merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Jaga sistem kekebalan tubuh: Makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat.
  • Hindari kontak dekat dengan orang sakit: Jika memungkinkan, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit untuk mengurangi risiko terpapar infeksi.
  • Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin: Gunakan tisu atau siku bagian dalam untuk menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran kuman.

Baca juga mengenai bronkopneumonia di sini: Daya Tahan Tubuh Lemah, Hati-Hati Bronkopneumonia

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala bronkopneumonia, terutama jika memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, penyakit kronis, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:

  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Nyeri dada yang parah
  • Demam tinggi (di atas 38,5°C)
  • Batuk berdarah
  • Kebingungan atau perubahan status mental
  • Bibir atau ujung jari membiru (sianosis)

Dengan diagnosis dan pengobatan dini, sebagian besar orang dengan bronkopneumonia bilateral dapat pulih sepenuhnya dan menghindari komplikasi serius.

Jika mengalami gejala bronkopneumonia, konsultasikan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu. 

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Bronchopneumonia: Symptoms, Risk Factors, and Treatment
Medical News Today. Diakses pada 2025. Bronchopneumonia: Symptoms, causes, and treatment