Burnout Memicu Stres Berkepanjangan, Ini Faktanya
“Burnout sering kali dikaitkan dengan stres di tempat kerja. Padahal, burnout juga bisa disebabkan karena berbagai aspek lain dalam kehidupan yang menyebabkan stres berkepanjangan.”

DAFTAR ISI:
- Bagaimana Kaitan antara Stress dan Burnout?
- Kenali Gejala Burnout dan Stres
- Cara Mengatasi Stres Berkepanjangan
Halodoc, Jakarta – Burnout dan stres sebetulnya merupakan dua hal yang berbeda tetapi sangat erat kaitannya. Stres terjadi sebagai respon alami terhadap stressor, atau faktor yang menyebabkan stres. Terkadang stres hanya bertahan sementara, atau dapat bertahan dalam waktu yang lama dan menyebabkan stres kronis.
Nah, hal inilah yang terkadang menjadi penyebab burnout. Meski begitu, burnout sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh stres saja, ada pula berbagai penyebab lainnya. Misalnya, bekerja di bawah tekanan atau melakukan pekerjaan yang tidak disukai.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai kaitan antara stres dan burnout, yuk simak informasi berikut ini.
Bagaimana Kaitan antara Stress dan Burnout?
Stres mengacu pada kemampuan alami tubuh untuk merespons tekanan internal atau eksternal. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan kamu menghadapi tantangan baik negatif maupun positif.
Stres belum tentu merupakan reaksi negatif. Dalam beberapa kasus, stres justru membantu kamu menjadi waspada dan mencapai tujuan. Misalnya, tenggat waktu pekerjaan dapat membuatmu merasa tertekan dan lebih fokus dalam bekerja. Kondisi ini merupakan bentuk stres positif atau disebut eustres.
Akan tetapi, dalam banyak kasus, respons stres juga dapat membuatmu merasa kewalahan dan tidak mampu mengatasinya. Hal ini disebut dengan distres. Nah, burnout merupakan bentuk dari distres yang terjadi secara berkepanjangan.
Selain itu, adapun istilah stres kronis yang mengacu pada situasi ketika kamu terpapar pemicu stres secara terus-menerus dan tidak bisa diatasi. Kondisi ini juga bisa menjadi pemicu burnout, meskipun tidak selalu demikian.
Walaupun burnout sering kali dikaitkan dengan stres di tempat kerja, nyatanya burnout juga bisa disebabkan karena berbagai aspek lain dalam kehidupan yang menyebabkan stres berkepanjangan.
Misalnya, ibu yang stres karena terus menerus mengurus rumah dan keluarga, atau siswa yang stres karena mengerjakan banyaknya tugas.
Kamu juga bisa mengetahui juga gejala burnout di lingkungan kerja melalui laman berikut, “Jaga Kesehatan Mental, Ini 5 Tanda Burnout di Tempat Kerja.”
Kenali Gejala Burnout dan Stres
Stres tidak selalu menyebabkan burnout, tetapi karena burnout merupakan salah satu bentuk dari stres negatif, keduanya memiliki gejala utama yang serupa. Gejalanya terdiri dari gejala fisik dan mental yaitu:
Gejala fisik
- Sakit kepala.
- Perubahan pola tidur.
- Sakit dan nyeri tubuh.
- Kelelahan.
- Sesak napas.
- Sembelit atau diare.
- Ketegangan otot.
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Gejala emosional dan mental
- Kecemasan.
- Depresi.
- Kurang motivasi.
- Sifat lekas marah.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Kesulitan belajar.
- Mudah lupa.
- Mudah menangis.
Cara Mengatasi Stres Berkepanjangan
Jika kamu mengalami stres berkepanjangan atau stres kronik, kamu harus segera mengatasinya sebelum kondisi ini menyebabkan burnout. Sebab jika kamu mengalami burnout, tidak hanya kesehatan mental yang terganggu tetapi kesehatan fisik dan bahkan kehidupan sosialmu juga bisa terganggu.
Nah, berikut ini cara mengatasi stress berkepanjangan:
1. Menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi
Baik pekerjaan dan kehidupan pribadi keduanya harus berjalan beriringan. Luangkanlah waktu untuk dirimu sendiri di sela-sela pekerjaanmu, untuk mencegah stres atau burnout.
Untuk membantu mengatasi stres yang berlebihan atau bahkan depresi, kamu bisa mengkonsumsi obat antidepresan atau obat penenang dengan resep dokter. Ini Berbagai Jenis Obat Antidepresan dan Obat Penenang serta Kegunaannya.
2. Berolahraga secara teratur untuk atasi burnout
Berolahraga secara teratur dapat menyeimbangkan sistem saraf dan meningkatkan sirkulasi darah, sehingga membantu mengeluarkan hormon stres. Jika kamu tidak punya banyak waktu, cukup jalan kaki selama 20 menit setiap hari dapat menurunkan stres dan meningkatkan mood.
3. Temukan hobimu
Terkadang melakukan banyak pekerjaan membuatmu lupa akan hobi lamamu. Padahal, menurut penelitian melakukan hobi atau aktivitas menyenangkan dapat mengurangi stres hingga hampir setengahnya, dan juga menurunkan detak jantung. Jadi, mulai sekarang lakukan lagi hobimu, entah itu membaca, melukis, atau bernyanyi, ya!
4. Curhat untuk mencari solusi
Jika kamu stres jangan dipendam sendirian. Sebaiknya kamu hubungi teman atau keluarga terdekat untuk mengobrol dan mencari solusi bersama untuk mengatasi stres yang kamu alami. Berbicara tatap muka dengan orang lain telah terbukti melepaskan hormon yang mengurangi stres.
Mau tahu fakta penting seputar mid life crisis? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Midlife Crisis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya.”
5. Makan makanan sehat dan kurangi alkohol
Alkohol, nikotin, dan kafein dapat meredakan stres untuk sementara, tetapi berdampak negatif bagi kesehatan. Bahkan, kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi ini dalam jangka panjang.
Konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, dapat mengatasi stres lebih baik dan berpengaruh juga pada kesehatan fisik. Kamu juga bisa tambahkan teh herbal dan minum lebih banyak air.
6. Tidur yang cukup
Kurang tidur atau sering begadang dapat menjadi salah satu hal yang menyebabkan stres tak kunjung reda. Idealnya orang dewasa membutuhkan tidur selama 7-8 jam tiap harinya. Ketika waktu tidur kurang, tubuh menjadi tidak bisa mengatasi stres dengan baik.
Usahakan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Kamu bisa mulai dengan cara menyediakan waktu lebih banyak untuk beristirahat.
Waktu istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memiliki metabolisme yang baik, dan produksi hormon rileks menjadi seimbang. Alhasil, kamu bisa terhindar dari stres.
7. Berlatih dan mempelajari mindfulness
Mindfulness menjadi istilah yang sedang populer akhir-akhir ini. Mindfulness berarti kemampuan dasar untuk mampu memiliki kesadaran akan keberadaan dan makna dari sesuatu yang sedang dilakukan.
Mindfulness juga berhubungan kualitas tidur. Sebuah studi pada tahun 2015 membuktikan bahwa orang-orang yang menerapkan konsep mindfulness bisa mendapatkan peningkatan kualitas tidur, terhindar dari depresi dan kelelahan.
Mindfulness bisa diterapkan salah satunya dengan cara meditasi. Kamu bisa mulai dengan langkah-langkah sederhana seperti: duduk, perhatikan nafas dan perhatian, lalu ulangi.
Bagi kamu yang ingin memulai meditasi, Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Pemula.
Itulah fakta seputar burnout dan stres. Jika kamu masih ada pertanyaan mengenai kondisi ini atau membutuhkan konsultasi langsung dengan psikolog, gunakan saja Halodoc untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater secara langsung. Yuk download Halodoc sekarang juga.

Referensi: