Advertisement

Cacar Air: Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   14 Mei 2025

Hindari menggaruk lenting saat cacar karena dapat memperlambat penyembuhan.

Cacar Air: Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh DilakukanCacar Air: Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

DAFTAR ISI


Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kulit berupa bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa gatal di seluruh tubuh.

Cacar air umumnya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi juga dapat tertular.

Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lenting cacar atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

Lalu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat seseorang terinfeksi cacar air? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Hal yang Dianjurkan Saat Terkena Cacar Air

Berikut adalah beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan saat menderita cacar air:

  • Mandi dengan Hati-hati: Mandi tetap dianjurkan untuk menjaga kebersihan kulit dan mengurangi rasa gatal. Gunakan air hangat dan sabun yang lembut, hindari menggosok area yang terdampak terlalu keras.
  • Konsumsi Obat yang Tepat: Parasetamol dapat digunakan untuk meredakan demam dan sakit kepala sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Hindari pemberian aspirin pada anak-anak karena berpotensi menyebabkan sindrom Reye.
  • Menghidrasi Tubuh: Minumlah air putih, air kelapa, atau teh herbal untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu proses penyembuhan. Hindari minuman manis dan berkafein.

Alami cacar air? Jangan panik, Ini Pilihan Obat Cacar Air yang Bisa Dibeli di Apotek.

Hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Cacar Air

Selain hal-hal yang dianjurkan, ada juga beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat menderita cacar air:

  • Menggaruk Lenting Cacar: Menggaruk lenting dapat menyebabkan infeksi bakteri dan memperlambat penyembuhan. Oleskan losion atau bedak yang mengandung menthol untuk meredakan gatal.
  • Konsumsi Makanan Asin dan Pedas: Makanan asin dan pedas dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan mulut yang mungkin sudah terinfeksi virus cacar air.
  • Beraktivitas di Luar Rumah: Tetaplah di rumah untuk mencegah penularan kepada orang lain, terutama kelompok rentan seperti bayi, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Menggunakan Sabun dengan Pewangi Kuat: Sabun dengan pewangi kuat atau bahan kimia keras dapat mengiritasi kulit yang sensitif akibat cacar air. Pilihlah sabun yang lembut dan hypoallergenic.
  • Konsumsi Makanan Asam: Buah-buahan asam seperti jeruk, nanas, dan stroberi dapat mengiritasi mulut dan tenggorokan yang meradang.

Kapan Harus Segera Menghubungi Dokter?

Meskipun cacar air umumnya sembuh dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:

  • Demam tinggi yang tidak turun dengan obat penurun panas.
  • Ruam cacar air yang menyebar hingga ke mata.
  • Kesulitan bernapas atau nyeri dada.
  • Lenting cacar air yang mengeluarkan nanah atau disertai kemerahan dan bengkak di sekitarnya (tanda infeksi bakteri).
  • Sakit kepala parah, leher kaku, atau kebingungan.

Pencegahan Cacar Air

Cara paling efektif untuk mencegah cacar air adalah dengan vaksinasi.

Vaksin cacar air sangat aman dan efektif dalam mencegah penyakit ini atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksinasi cacar air dianjurkan untuk anak-anak usia 12 bulan ke atas dan orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cacar air.

Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mengatasi Cacar Air

Jika kamu mengalami masalah cacar air, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc.

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus merekomendasikan produk terbaik.

Jangan ragu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.

Saat ini, dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait masalah cacar air.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E apabila membutuhkan pengobatan terkait cacar air.

Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017. 

Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.

Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah cacar air.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc. 

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
Marin, M., Güris, D., Chaves, S. S., et al. (2007). Prevention of varicella: recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP).
World Health Organization. (2014). Varicella and herpes zoster vaccines.