Ini 5 Penyebab Iritasi Kulit dan Cara Mengatasinya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 April 2024

“Iritasi kulit merupakan gejala dari beberapa gangguan kesehatan yang memengaruhi kulit. Mulai dari psoriasis, dermatitis kontak, hingga impetigo. Tapi, kamu bisa mengatasinya dengan obat kulit seperti Mupirocin dan Benoson N Cream yang bisa dibeli di Halodoc.”

Ini 5 Penyebab Iritasi Kulit dan Cara MengatasinyaIni 5 Penyebab Iritasi Kulit dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI:

Gejala Iritasi Kulit

Penyebab Iritasi Kulit dan Cara Mengatasinya

Rekomendasi Obat Kulit yang Ampuh di Apotek

Halodoc, Jakarta – Iritasi kulit adalah respons kulit terhadap berbagai paparan rangsangan atau zat tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, kemerahan, bengkak, atau rasa gatal pada kulit. 

Iritasi kulit rentan terjadi pada pemilik kulit kering. Gejalanya bervariasi, mulai dari rasa panas, gatal, kemerahan, hingga pembengkakan. Hal tersebut akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Lantas, apa saja sih penyebab dan bagaimana cara ampuh mengatasi iritasi kulit? Simak, ulasannya di bawah ini!

Gejala Iritasi Kulit

Iritasi kulit dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, seperti kulit kepala, lengan, atau kaki. Hal tersebut bisa terjadi tanpa atau dengan gejala tambahan, seperti:

  • Kulit yang meradang.
  • Tanda goresan.
  • Benjolan, bintik, atau lecet.
  • Kulit kering dan pecah-pecah.
  • Bercak kasar atau bersisik.

Jangan menggosok atau menggaruk area yang terkena. Sebab, hal tersebut akan membuat iritasi semakin gatal. Temui dokter spesialis penyakit kulit jika masalah:

  • Berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak membaik dengan langkah perawatan diri.
  • Mengganggu rutinitas harian atau mengganggu  waktu tidur.
  • Memengaruhi seluruh tubuh.
  • Muncul dengan gejala lain, seperti penurunan berat badan, demam, atau keringat dingin.

Jika kondisi ini terus berlanjut selama tiga bulan meskipun sudah diobati, temui dokter kulit untuk mengevaluasi penyakit. Sebab, ini bisa menjadi pertanda penyakit lainnya yang lebih parah.

Gejala di atas bisa muncul akibat penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok. Simak penjelasan selengkapnya di sini: Salah Perawatan Kulit Bisa Memicu Iritasi dan Alergi.

Penyebab Iritasi Kulit dan Cara Mengatasinya

Iritasi kulit yang tak kunjung membaik bisa menjadi pertanda beberapa jenis penyakit tertentu, antara lain:

1. Psoriasis

Psoriasis menyebabkan iritasi kulit karena ini adalah kondisi kulit kronis yang melibatkan peradangan dan pertumbuhan kulit yang abnormal. Masalah ini paling sering terjadi pada lutut, siku, badan, dan kulit kepala.

Psoriasis adalah kronis yang belum ada obatnya. Kondisi ini terjadi melalui siklus, kambuh selama beberapa minggu atau bulan, kemudian mereda dalam beberapa saat. 

Perawatan yang tersedia hanya berguna untuk membantu mengelola gejala. Dengan begitu, pengidap bisa lebih nyaman untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Cara mengelola gejalanya: 

  • Mengaplikasikan gel lidah buaya untuk mengurangi kerak, gatal, dan peradangan. Lakukan cara beberapa kali sehari selama sebulan atau lebih untuk melihat adanya perbaikan pada kulit.
  • Terapi suplemen minyak ikan yang dikombinasikan dengan terapi UVB dapat mengurangi luasnya ruam. Caranya, oleskan minyak ke area terkena dan balut perban selama 6 jam sehari.
  • Mengoleskan anggur oregon (juga dikenal sebagai barberry) ke area kulit yang terkena.
  • Berjemur selama 15 menit setiap hari.
  • Menggunakan krim atau salep kortikosteroid ringan (hidrokortison) sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

2. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak menyebabkan iritasi kulit karena merupakan respons kulit terhadap paparan zat yang bersifat iritan atau alergen. Masalah ini biasanya dipicu oleh sabun, deterjen, bahan kimia, dan pembersih rumah tangga.

Cara mengatasinya:

  • Menggunakan krim atau salep steroid untuk membantu meredakan ruam. 
  • Mengonsumsi pil untuk mengurangi pembengkakan, menghilangkan rasa gatal atau melawan infeksi bakteri.
  • Hindari bahan iritan atau alergen.
  • Oleskan krim atau salep antigatal 1 hingga 2 kali sehari selama beberapa hari. 
  • Oleskan kompres dingin selama 15 hingga 30 menit beberapa kali sehari.
  • Berendam dalam bak mandi air dingin selama 20 menit.
  • Bilas dan keringkan tangan dengan baik dan lembut setelah mencucinya. Kemudian, aplikasikan pelembap.

3. Urtikaria atau biduran

Iritasi kulit akibat biduran seringkali terjadi akibat paparan alergen tertentu, seperti makanan, serbuk sari, gigitan serangga, obat-obatan, atau zat lain. 

Sistem kekebalan tubuh merespons alergen ini dengan melepaskan histamin dan zat-zat peradangan lainnya. Ini menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit melebar, menghasilkan bintik merah dan pembengkakan.

Cara mengatasinya:

  • Hindari makanan tertentu, seperti kacang tanah, telur, susu dan produk olahannya, serta seafood.
  • Hindari penggunaan sabun yang memiliki pewangi.
  • Jangan menggunakan pakaian ketat.
  • Hindari paparan udara dingin dan gunakan syal di sekitar hidung dan mulut saat cuaca dingin.
  • Hindari paparan sinar matahari dengan menggunakan topi, kacamata, dan pakaian berlengan panjang, serta tabir surya.

Ketahui jenis-jenis biduran di sini: Ini Jenis-Jenis Biduran yang Perlu Diketahui.

4. Herpes zoster

Herpes zoster, yang juga dikenal sebagai cacar menyebabkan iritasi kulit. Sebab, infeksi virus ini mempengaruhi sistem saraf dan kulit pengidapnya. 

Penyebabnya adalah virus varicella-zoster yang sama dengan virus cacar air. Setelah sembuh dari infeksi cacar air, virus ini tidak sepenuhnya hilang dari tubuh dan tetap tertidur di dalam saraf. 

Ketika sistem kekebalan tubuh melemah karena stres atau usia, virus ini dapat aktif kembali. Ketika virus tersebut aktif, ia bergerak ke sepanjang saraf dan mencapai kulit, menyebabkan ruam dan iritasi.

Tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes zoster. Perawatan dengan obat antivirus hanya dapat menghilangkan gejala dan menurunkan risiko komplikasi. Obat-obatan tersebut, antara lain:

  • Asiklovir (Zovirax).
  • Famsiklovir.
  • Valasiklovir (Valtrex).

Herpes zoster dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, sehingga dokter juga meresepkan:

  • Antikonvulsan, seperti gabapentin.
  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline.
  • Suntikan termasuk kortikosteroid dan anestesi lokal.

5. Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Infeksi ini menyebabkan iritasi kulit karena bakteri menginfeksi dan merusak lapisan kulit, serta merangsang sistem kekebalan tubuh untuk merespons. 

Ketahui gejala selengkapnya di sini: 4 Gejala yang Terjadi saat Alami Impetigo Krustosa.

Cara mengatasinya:

  • Menggunakan salep atau krim antibiotik yang dioleskan langsung ke luka sebanyak 2 hingga 3 kali sehari selama 5 hingga 10 hari.
  • Rendam area yang terkena dengan air hangat selama beberapa menit. Kemudian keringkan.
  • Tempelkan perban antilengket pada area tersebut untuk membantu mencegah penyebaran luka.
  • Hindari berbagi barang pribadi, seperti handuk atau baju.

Rekomendasi Obat Kulit yang Ampuh di Apotek

Ada beberapa pilihan obat topikal yang ampuh mengatasi kulit yang sedang iritasi, di antaranya:

1. Bactoderm 2% Cream 5 g

Bactoderm Cream adalah pilihan obat iritasi yang mengandung zat aktif mupirocin 2%. Obat ini berguna untuk mengatasi infeksi bakteri pada kulit, terutama yang disebabkan oleh bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pyogenes. 

Bakteri-bakteri tersebut biasanya menjadi penyebab utama pada penyakit impetigo, folikulitis, dan bisul. 

Obat ini dapat dioleskan hingga 3 kali sehari selama 10 hari pada area kulit yang sedang iritasi atau meradang. 

Rentang harga: Rp52.800 – Rp53.400 per tube.

Dapatkan Bactoderm 2% Cream 5 g  di Toko Kesehatan Halodoc.

2. Mupirocin 2% Krim 5 g

Pilihan obat topikal lainnya untuk mengatasi iritasi kulit adalah Mupirocin 2% Krim 5 g. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi impetigo dan infeksi kulit lainnya yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. 

Kandungan mupirocin pada obat ini bekerja menghambat sintesis protein pada bakteri, sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri. 

Kamu bisa gunakan krim ini 3 kali sehari pada bagian yang terinfeksi atau iritasi. Pastikan penggunaan kirim tidak melebihi 10 hari. 

Kisaran harga: Rp24.500 per tube.

Dapatkan Mupirocin 2% Krim 5 g di Toko Kesehatan Halodoc.

3. Cinolon Cream 10 g

Cinolon Cream 10 g adalah obat topikal yang mengandung kortikosteroid yaitu Fluocinolone acetonide 0,25 mg. senyawa ini mempunyai sifat antiinflamasi, antipruritus, dan vasokontriksi yang dapat membantu meredakan iritasi dan peradangan pada kulit. 

Oleskan tipis-tipis obat ini pada bagian yang diperlukan sebanyak 3-4 kali sehari. Jangan pernah gunakan kortikosteroid ini untuk jangka panjang. 

Segera hentikan pemakaian jika kamu merasakan ada sensasi rasa panas, terbakar, gatal, hingga kulit kering. Selanjutnya, konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. 

Kisaran harga: Rp24.500 per tube.

Dapatkan Cinolon Cream 10 g di Toko Kesehatan Halodoc.

4. Benoson N Cream 5 g

Selain Cinolon Cream, topikal kortikosteroid yang juga bisa mengatasi iritasi dan peradangan pada kulit adalah Benoson N Cream 5 g. 

Obat iritasi kulit ini mengandung zat aktif Betamethasone valerate dan antibiotik Neomycin sulfate, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi peradangan, gatal-gatal, dan membunuh bakteri penyebab infeksi kulit. 

Benoson N dapat dioleskan tipis-tipis pada bagian yang sakit sebanyak 2-3 kali sehari. 

Kisaran harga: Rp24.500 per tube.

Dapatkan Benoson N Cream 5 g di Toko Kesehatan Halodoc.

Itulah pilihan obat kulit yang ampuh mengatasi keluhanmu. Kamu bisa dapatkan berbagai produk kesehatan, mulai dari vitamin hingga obat-obatan melalui Toko Kesehatan Halodoc dengan praktis dan mudah. 100% produknya asli dan dikirim dari apotek tepercaya! 

Apabila gejala tidak kunjung membaik dalam waktu yang lama, segera hubungi dokter kulit di Halodoc untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Klik gambar di bawah ini.

chat dokter halodoc
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Itchy Skin.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Psoriasis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Contact dermatitis.
American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses pada 2023. Hives.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Shingles.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Impetigo.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan