Ini Gejala Terrible Two pada Anak yang Wajib Diketahui
Terrible two adalah istilah untuk menggambarkan periode perkembangan anak usia 2-3 tahun yang mulai sulit diatur.

DAFTAR ISI
- Catat, Ini 3 Gejala Terrible Two pada Si Kecil
- Penyebab Utama di Balik Fase Terrible Two
- Cara Mengatasi Terrible Two yang Efektif
- Tips Pencegahan untuk Meminimalkan Dampak Terrible Two
- Kapan Harus ke Dokter?
Apakah Si Kecil sering tantrum, membangkang, atau mudah marah? Mungkin ia sedang memasuki fase terrible two.
Fase ini merupakan bagian normal dari perkembangan anak, ditandai dengan perubahan perilaku yang signifikan.
Terrible two adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode perkembangan anak usia 2-3 tahun, di mana mereka mulai menunjukkan perilaku yang menantang dan sulit diatur.
Hal ini terjadi karena anak mulai mengembangkan kemandirian dan ingin melakukan segala sesuatu sendiri, namun kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi mereka belum matang.
Fase ini seringkali membuat orang tua frustrasi dan kewalahan. Namun, penting untuk diingat bahwa terrible two adalah fase yang akan berlalu.
Dengan pemahaman dan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak melewati fase ini dengan lebih mudah.
Catat, Ini 3 Gejala Terrible Two pada Si Kecil
Perilaku terrible two dapat bervariasi pada setiap anak, namun ada beberapa gejala umum yang sering muncul, yaitu:
- Tantrum. Tantrum adalah ledakan emosi yang ditunjukkan dengan menangis, berteriak, berguling-guling di lantai, atau bahkan menahan napas. Tantrum biasanya dipicu oleh rasa frustasi, marah, atau kecewa.
- Membangkang. Anak menjadi sulit diatur dan sering menolak permintaan atau perintah orang tua. Ia mungkin mengatakan “tidak” untuk hampir semua hal.
- Mudah marah dan rewel. Anak menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Hal-hal kecil yang sebelumnya tidak menjadi masalah, kini bisa memicu kemarahan atau tangisan.
Selain tiga gejala utama di atas, anak yang sedang mengalami terrible two juga mungkin menunjukkan perilaku lain seperti:
- Sulit berbagi dengan teman
- Memukul atau menggigit
- Merusak barang
- Menuntut perhatian terus-menerus
Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.
Penyebab Utama di Balik Fase Terrible Two
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya perilaku terrible two pada anak, di antaranya:
- Perkembangan kognitif. Pada usia ini, anak mulai memahami bahwa dirinya adalah individu yang terpisah dari orang tuanya. Ia ingin melakukan segala sesuatu sendiri dan memiliki kendali atas lingkungannya.
- Perkembangan bahasa. Kemampuan bahasa anak masih terbatas, sehingga ia kesulitan untuk mengungkapkan keinginan dan perasaannya dengan kata-kata. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan memicu perilaku tantrum.
- Kebutuhan akan perhatian. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Ketika merasa diabaikan atau kurang diperhatikan, ia mungkin menunjukkan perilaku negatif untuk menarik perhatian.
- Perubahan rutinitas. Perubahan dalam rutinitas sehari-hari, seperti pindah rumah, masuk sekolah, atau kelahiran adik baru, dapat membuat anak merasa tidak aman dan memicu perilaku terrible two.
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), fase terrible two merupakan bagian penting dari perkembangan sosial dan emosional anak.
Pada fase ini, anak belajar untuk mengeksplorasi batasan, mengungkapkan emosi, dan mengembangkan kemandirian.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak melewati fase ini dengan sabar dan penuh kasih sayang.
Orang tua perlu memahami bahwa perilaku anak bukanlah bentuk pembangkangan yang disengaja, melainkan cara anak untuk berkomunikasi dan mengekspresikan dirinya.
Ketahui juga tentang Pola Asuh Anak – Jenis-Jenis dan Cara Menerapkannya berikut ini.
Cara Mengatasi Terrible Two yang Efektif
Menghadapi anak yang sedang mengalami terrible two memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Tetap tenang. Ketika anak tantrum, jangan ikut terpancing emosi. Cobalah untuk tetap tenang dan berbicara dengan nada yang lembut.
- Abaikan perilaku negatif. Jika anak melakukan tantrum untuk menarik perhatian, cobalah untuk mengabaikannya. Perhatikan anak ketika ia sudah mulai tenang.
- Berikan pujian untuk perilaku positif. Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik, berikan pujian dan dukungan. Hal ini akan memotivasi anak untuk mengulangi perilaku tersebut.
- Tetapkan batasan yang jelas. Anak perlu mengetahui batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Konsisten dalam menerapkan batasan tersebut.
- Alihkan perhatian anak. Ketika anak mulai rewel atau menunjukkan perilaku negatif, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas lain yang lebih menyenangkan.
- Berikan pilihan. Memberi anak pilihan dapat membuatnya merasa lebih memiliki kendali dan mengurangi perilaku membangkang. Misalnya, “Kamu mau pakai baju merah atau biru?”
- Ciptakan rutinitas yang teratur. Rutinitas yang teratur dapat membantu anak merasa lebih aman dan mengurangi kecemasan.
- Jaga kesehatan fisik anak. Pastikan anak cukup tidur, makan makanan yang sehat, dan mendapatkan cukup aktivitas fisik. Kondisi fisik yang baik dapat membantu mengurangi perilaku negatif.
Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi perilaku terrible two pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog anak.
Tips Pencegahan untuk Meminimalkan Dampak Terrible Two
Meskipun terrible two adalah fase yang normal, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meminimalkan dampaknya:
- Mulai ajarkan kemandirian sejak dini. Biarkan anak melakukan hal-hal sendiri sesuai dengan kemampuannya, seperti makan sendiri, memakai baju sendiri, atau membereskan mainan.
- Bangun komunikasi yang baik dengan anak. Dengarkan anak dengan penuh perhatian dan ajarkan ia untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata-kata.
- Berikan kasih sayang dan perhatian yang cukup. Luangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. Berikan pelukan dan ciuman secara teratur.
- Ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Pastikan anak merasa aman dan nyaman di rumah. Hindari situasi yang dapat memicu stres atau kecemasan.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus terrible two dapat diatasi dengan pendekatan pengasuhan yang tepat, ada beberapa situasi di mana kamu perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental:
- Tantrum terjadi sangat sering dan intens, mengganggu aktivitas sehari-hari anak dan keluarga.
- Anak melukai diri sendiri atau orang lain saat tantrum.
- Anak menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecemasan.
- Perilaku terrible two berlanjut hingga usia 4 tahun atau lebih.
- Anda merasa sangat kesulitan untuk mengatasi perilaku anak dan membutuhkan bantuan profesional.
Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli kesehatan mental.
Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk tanya dokter di Halodoc.



