Ini Perbedaan Siklus Haid yang Normal dan Tidak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli dr. Rizal Fadli   08 Mei 2023
Ini Perbedaan Siklus Haid yang Normal dan TidakIni Perbedaan Siklus Haid yang Normal dan Tidak

“Tujuan mengetahui siklus haid supaya dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik atau juga untuk mengetahui apakah siklus haid berjalan normal atau tidak.”

Halodoc, Jakarta - Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan yang dialami tubuh wanita setiap bulan sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Setiap bulan salah satu indung telur melepaskan sel telur yang dikenal dengan istilah ovulasi. 

Pada saat yang sama, perubahan hormonal mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Saat ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, endometrium dikeluarkan dari vagina dan proses ini disebut dengan siklus menstruasi. 


Pentingnya Melacak Siklus Haid

Selain untuk merencanakan kehamilan, melacak siklus haid penting dilakukan oleh setiap wanita yang sudah masuk masa pubertas. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah siklus haid mereka normal atau tidak. Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda. Siklus haid yang normal terjadi pada interval waktu 21-35 hari dan bisa berlangsung selama 2-7 hari. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang normal. 

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi siklus haid seperti kondisi kesehatan, pola makan, olahraga, stres, dan berat badan. Jika kamu mengalami menstruasi yang tidak teratur, kamu dapat membaca artikel mengenai Cara yang Dapat Dilakukan Ketika Menstruasi Tidak Lancar. 

Meskipun siklus menstruasi yang tidak teratur jarang menandakan masalah serius, tetapi terkadang hal itu menandakan adanya masalah kesehatan. Yuk, kenali tanda siklus haid yang normal dan tidak. 


Siklus Haid Normal

Siklus haid normal biasanya terjadi pada interval waktu yang sama setiap bulannya. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 24 hingga 38 hari dengan volume darah yang keluar sekitar 30-80 ml. Dianggap tidak teratur jika lebih pendek dari 24 hari atau lebih lama dari 38 hari. Siklus menstruasi kamu mungkin juga tidak teratur jika panjangnya bervariasi lebih dari 20 hari dari bulan ke bulan. 

Selama siklus haid, terdapat perubahan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada lapisan rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, maka lapisan rahim akan luruh dan keluar bersamaan dengan darah menstruasi.


Siklus Haid Tidak Normal

Siklus haid tidak normal terjadi ketika siklus haid tidak teratur atau tidak konsisten setiap bulannya. Beberapa jenis siklus haid yang tidak normal antara lain sebagai berikut:

  1. Menorrhagia adalah kondisi dimana darah menstruasi yang keluar berlebihan selama 7-10 hari atau lebih, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
  2. Polymenorrhea adalah kondisi dimana siklus haid terlalu pendek atau terjadi terlalu sering, yaitu kurang dari 21 hari.
  3. Oligomenorrhea adalah kondisi dimana siklus haid terlalu panjang atau terjadi terlalu jarang, yaitu lebih dari 35 hari.
  4. Amenorrhea adalah kondisi dimana menstruasi tidak datang sama sekali. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang sedang hamil, menyusui, atau menopause, namun juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gangguan hormonal atau gangguan tiroid.

Penyebab Siklus Haid Tidak Normal

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi siklus haid yang tidak normal antara lain:

  • Kondisi medis seperti PCOS, endometriosis, fibroid, atau infeksi panggul.
  • Gangguan hormonal seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
  • Perubahan berat badan yang drastis, seperti kelebihan atau kekurangan berat badan.
  • Kondisi stres yang berlebihan.
  • Pola makan yang tidak sehat atau kekurangan nutrisi penting.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu.

Ketika siklus haid tidak normal, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan mengabaikan kondisi ini karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.


Cara Mengobati Siklus Haid Tidak Normal

Pengobatan siklus haid yang tidak teratur tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pilihan pengobatan mungkin termasuk:

  • Kontrol kelahiran hormonal: Pil KB dapat mengobati perdarahan menstruasi berat yang disebabkan oleh endometriosis, fibroid, dan PCOS.
  • Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD): IUD dapat digunakan untuk menurunkan jumlah perdarahan menstruasi setiap bulan.
  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH): Hormon yang dapat mengurangi ukuran fibroid rahim dan membantu mengatur siklus menstruasi.
  • Manajemen nyeri: Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti Advil (ibuprofen) atau Aleve (naproxen) dapat digunakan untuk mengobati periode yang menyakitkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai rejimen NSAID regular.

Sudah tahu kan seberapa pentingnya mengetahui siklus menstruasi? Nah, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan pada dokter jika kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Jangan ragu untuk langsung konsutlasi dokter di Halodoc✔️ secara online dan sampaikan keluhan kondisi yang kamu rasakan. Dokter bisa memberikan rekomendasi perawatan yang perlu dilakukan sehingga siklus haid bisa kembali normal. Yuk, tunggu apalagi, download Halodoc sekarang juga melalui App Store maupun Google Play!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Abnormal Menstruation (Periods).
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Menstrual cycle: What's normal, what's not.
VerryWell Health. Diakses pada 2023. Menstrual Disorders: Irregular Periods

Diperbarui pada 28 Maret 2023.