Advertisement

Kenali Penyebab Penyakit Kelenjar Tiroid dari Jenisnya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   04 September 2025

Kelenjar tiroid berfungsi menghasilkan hormon yang berperan penting dalam mengontrol banyak fungsi vital tubuh.

Kenali Penyebab Penyakit Kelenjar Tiroid dari JenisnyaKenali Penyebab Penyakit Kelenjar Tiroid dari Jenisnya

DAFTAR ISI

  1. Pengertian Kelenjar Tiroid
  2. Jenis-Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid
  3. Gejala Penyakit Kelenjar Tiroid
  4. Penyebab Penyakit Kelenjar Tiroid
  5. Diagnosis Penyakit Kelenjar Tiroid
  6. Cara Mengobati Penyakit Kelenjar Tiroid
  7. Komplikasi Penyakit Kelenjar Tiroid
  8. Cara Mencegah Penyakit Kelenjar Tiroid
  9. Kapan Harus ke Dokter?

Kelenjar tiroid adalah organ penting dalam tubuh yang menghasilkan hormon untuk mengatur metabolisme. Gangguan pada kelenjar ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Simak bahasan terkait penyebab penyakit kelenjar tiroid berdasarkan jenisnya, gejala, cara diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan kapan sebaiknya mencari pertolongan medis.

Pengertian Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher, di bawah jakun.

Fungsi utamanya adalah menghasilkan hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang mengatur metabolisme tubuh.

Hormon-hormon ini memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk:

  • Detak jantung
  • Suhu tubuh
  • Berat badan
  • Tingkat energi

Ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik, dapat terjadi berbagai masalah kesehatan.

Beberapa masalah tersebut bahkan bisa menyebabkan munculnya tumor tiroid yang bisa bersifat ganas sehingga menjadi kanker.

Kamu bisa membaca artikel 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kelenjar Tiroid untuk mendapatkan informasi lain seputar kelenjar tiroid.

Jenis-Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid

Ada beberapa jenis penyakit kelenjar tiroid yang umum terjadi, di antaranya:

  1. Hipotiroidisme: Kondisi ketika kelenjar tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.
  2. Hipertiroidisme: Kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
  3. Gondok (Goiter): Pembesaran kelenjar tiroid yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan yodium.
  4. Nodul Tiroid: Benjolan yang tumbuh di dalam kelenjar tiroid. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, tetapi beberapa bisa menjadi kanker.
  5. Tiroiditis Hashimoto: Penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada kelenjar tiroid, yang seringkali menyebabkan hipotiroidisme.
  6. Kanker Tiroid: Pertumbuhan sel abnormal di kelenjar tiroid.

Gejala Penyakit Kelenjar Tiroid

Beberapa gejala penyakit kelenjar tiroid, seperti iritasi mata dan gondok.

Gejala penyakit kelenjar tiroid bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya:

  • Hipotiroidisme: Kelelahan, penambahan berat badan, kulit kering, rambut rontok, konstipasi, sensitivitas terhadap dingin, depresi.
  • Hipertiroidisme: Penurunan berat badan, detak jantung cepat atau tidak teratur, tremor, keringat berlebihan, mudah marah, kesulitan tidur, kelemahan otot.
  • Gondok: Pembengkakan di leher, kesulitan menelan atau bernapas (pada kasus yang parah).
  • Nodul Tiroid: Biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi nodul yang besar dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas.
  • Kanker Tiroid: Benjolan di leher, suara serak, kesulitan menelan, nyeri di leher atau tenggorokan.

Curiga Muncul Gangguan di Kelenjar Tiroid? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu perawatan terbaiknya.

Penyebab Penyakit Kelenjar Tiroid

Penyebab penyakit kelenjar tiroid sangat bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya:

  1. Hipotiroidisme:
    • Tiroiditis Hashimoto: Penyakit autoimun yang menghancurkan kelenjar tiroid.
    • Kekurangan Yodium: Yodium diperlukan untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme.
    • Pengobatan Hipertiroidisme: Pengobatan seperti yodium radioaktif atau operasi dapat menyebabkan hipotiroidisme.
    • Kerusakan Kelenjar Pituitari: Kelenjar pituitari menghasilkan hormon TSH yang merangsang kelenjar tiroid. Kerusakan pada kelenjar pituitari dapat menyebabkan hipotiroidisme sekunder.
  2. Hipertiroidisme:
    • Penyakit Graves: Penyakit autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
    • Nodul Tiroid Hiperaktif: Nodul yang menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan.
    • Tiroiditis: Peradangan kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan.
    • Asupan Yodium Berlebihan: Konsumsi yodium yang berlebihan dapat memicu hipertiroidisme pada orang yang rentan.
  3. Gondok:
    • Kekurangan Yodium: Penyebab paling umum gondok di seluruh dunia.
    • Penyakit Graves: Dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
    • Nodul Tiroid: Pertumbuhan nodul yang besar dapat menyebabkan gondok.
    • Tiroiditis Hashimoto: Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
  4. Nodul Tiroid:
    • Pertumbuhan Jaringan Tiroid yang Normal: Sebagian besar nodul tiroid adalah pertumbuhan jaringan tiroid yang jinak.
    • Kista Tiroid: Kantung berisi cairan yang dapat terbentuk di kelenjar tiroid.
    • Adenoma Tiroid: Tumor jinak yang tumbuh di kelenjar tiroid.
    • Kanker Tiroid: Sebagian kecil nodul tiroid bersifat kanker.
  5. Kanker Tiroid:
    • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan kanker tiroid dapat meningkatkan risiko.
    • Paparan Radiasi: Paparan radiasi, terutama pada masa kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko kanker tiroid.
    • Usia: Risiko kanker tiroid meningkat seiring bertambahnya usia.

Diagnosis Penyakit Kelenjar Tiroid

Diagnosis penyakit kelenjar tiroid melibatkan beberapa langkah:

  1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa leher untuk mencari pembengkakan atau nodul.
  2. Tes Darah:
    • TSH (Thyroid-Stimulating Hormone): Mengukur kadar TSH dalam darah. TSH tinggi biasanya menunjukkan hipotiroidisme, sedangkan TSH rendah menunjukkan hipertiroidisme.
    • T4 (Tiroksin) dan T3 (Triiodotironin): Mengukur kadar hormon tiroid dalam darah.
    • Antibodi Tiroid: Mengukur kadar antibodi yang menyerang kelenjar tiroid, seperti antibodi anti-TPO (Thyroid Peroxidase) dan anti-TG (Thyroglobulin).
  3. USG Tiroid: Menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar kelenjar tiroid. USG dapat membantu mengidentifikasi nodul dan menentukan ukurannya.
  4. Biopsi Tiroid: Jika ditemukan nodul, biopsi mungkin diperlukan untuk menentukan apakah nodul tersebut bersifat kanker. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari nodul menggunakan jarum halus (Fine Needle Aspiration/FNA).
  5. Pemindaian Tiroid: Menggunakan sejumlah kecil zat radioaktif untuk membuat gambar kelenjar tiroid. Pemindaian tiroid dapat membantu menentukan apakah nodul bersifat hiperaktif atau tidak.

Cara Mengobati Penyakit Kelenjar Tiroid

Pengobatan penyakit kelenjar tiroid tergantung pada jenis dan penyebab penyakitnya:

  1. Hipotiroidisme:
    • Terapi Hormon Tiroid: Mengonsumsi hormon tiroid sintetis (levotiroksin) untuk menggantikan hormon yang tidak diproduksi oleh kelenjar tiroid. Dosis disesuaikan berdasarkan hasil tes darah.
  2. Hipertiroidisme:
    • Obat Anti-Tiroid: Menghambat produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid (misalnya, methimazole atau propylthiouracil).
    • Yodium Radioaktif: Menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif.
    • Operasi (Tiroidektomi): Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
  3. Gondok:
    • Yodium: Jika disebabkan oleh kekurangan yodium, suplemen yodium dapat membantu mengurangi ukuran gondok.
    • Obat-obatan: Obat-obatan untuk mengobati hipertiroidisme atau hipotiroidisme yang mendasari.
    • Operasi: Pengangkatan kelenjar tiroid jika gondok menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas.
  4. Nodul Tiroid:
    • Observasi: Jika nodul kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan pemantauan rutin dengan USG.
    • Terapi Hormon Tiroid: Dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan nodul.
    • Operasi: Pengangkatan nodul jika nodul besar, menyebabkan gejala, atau bersifat kanker.
  5. Kanker Tiroid:
    • Operasi: Pengangkatan kelenjar tiroid (tiroidektomi) adalah pengobatan utama untuk kanker tiroid.
    • Yodium Radioaktif: Digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker tiroid yang tersisa setelah operasi.
    • Terapi Hormon Tiroid: Digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker tiroid dan menggantikan hormon tiroid yang hilang setelah operasi.
    • Terapi Target dan Kemoterapi: Digunakan untuk kanker tiroid yang lebih agresif dan telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Komplikasi Penyakit Kelenjar Tiroid

Jika tidak diobati, penyakit kelenjar tiroid dapat menyebabkan berbagai komplikasi:

  • Hipotiroidisme:
    • Penyakit Jantung: Kadar kolesterol tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.
    • Neuropati Perifer: Kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di tangan dan kaki.
    • Infertilitas: Kesulitan hamil.
    • Myxedema Coma: Kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan penurunan kesadaran, hipotermia, dan penurunan fungsi organ.
  • Hipertiroidisme:
    • Masalah Jantung: Detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), gagal jantung.
    • Osteoporosis: Penurunan kepadatan tulang.
    • Krisis Tiroid (Thyroid Storm): Kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan demam tinggi, detak jantung cepat, dan delirium.
  • Gondok:
    • Kesulitan Bernapas atau Menelan: Jika gondok sangat besar.
  • Kanker Tiroid:
    • Penyebaran Kanker: Ke kelenjar getah bening di leher atau bagian tubuh lain.

Apa Kata Riset?

Penelitian yang dipublikasikan dalam Thyroid Research menyoroti pentingnya mengelola fungsi tiroid selama kehamilan dan mengatasi masalah infertilitas yang terkait dengan gangguan tiroid. 

Gangguan tiroid selama kehamilan dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi. Oleh sebab itu, proses diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting. 

Studi ini juga membahas peran penting USG leher dalam mengikuti perkembangan kanker tiroid yang diferensiasi pada tahap lanjut.

Ini menunjukkan bahwa teknologi canggih ini dapat meningkatkan akurasi diagnostik dan pengawasan klinis.

Cara Mencegah Penyakit Kelenjar Tiroid

Tidak semua penyakit kelenjar tiroid dapat dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Konsumsi Yodium yang Cukup: Pastikan asupan yodium yang cukup melalui makanan atau suplemen. Garam beryodium adalah sumber yodium yang baik.
  • Hindari Paparan Radiasi yang Tidak Perlu: Terutama pada masa kanak-kanak.
  • Periksa Kesehatan Tiroid Secara Rutin: Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid atau faktor risiko lainnya.

Menurut ahli, konsumsi garam beryodium sangat penting untuk mencegah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKI), yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tiroid.

Pastikan memilih garam beryodium berkualitas dan menyimpannya dengan benar agar kandungan yodiumnya tidak hilang.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan, seperti:

  • Pembengkakan di leher
  • Penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Tremor
  • Kesulitan menelan atau bernapas

Pemeriksaan dini dan diagnosis yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan dan lakukan pemeriksaan rutin untuk menjaga kesehatan tiroid.

Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Halodoc untuk konsultasi dokter, tes laboratorium, dan pembelian suplemen yang mendukung kesehatan tiroid.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Thyroid Disease.
WebMD. Diakses pada 2025. Thyroid Problems.
Thyroid Research. Diakses pada 2025. The thyroid in pregnancy and infertility – challenges, diagnostics, and treatment.

FAQ

1. Apa ciri-ciri orang terkena tiroid?

Ciri-ciri yang bisa menandakan gangguan tiroid meliputi:

  • Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif): Kelelahan, penambahan berat badan, kulit kering, rambut rontok, sensitif terhadap dingin, sembelit, dan depresi.
  • Hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif): Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, detak jantung cepat atau tidak teratur, kecemasan, tremor (gemetar), intoleransi terhadap panas, peningkatan keringat, dan perubahan pada siklus menstruasi.

2. Tiroid bisa disembuhkan dengan cara apa?

Pengobatan gangguan tiroid tergantung pada jenis dan penyebabnya:

  • Hipotiroidisme: Biasanya diobati dengan terapi penggantian hormon tiroid sintetis (seperti levothyroxine) untuk menormalkan kadar hormon tiroid.
  • Hipertiroidisme: Pengobatan mungkin meliputi obat antitiroid (seperti methimazole), pengobatan radioaktif iodine untuk mengurangi fungsi tiroid, atau pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

3. Hipertiroid disebabkan oleh apa?

Hipertiroid bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk:

  • Penyakit Graves: Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang kelenjar tiroid sehingga menyebabkannya terlalu aktif.
  • Nodul tiroid: Benjolan atau nodul dalam tiroid yang bisa menjadi terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
  • Tiroiditis: Peradangan kelenjar tiroid yang terkadang menyebabkan ‘leak’ hormon tiroid yang berlebihan ke dalam darah.

4. Apa saja makanan yang baik untuk kesehatan tiroid?

Makanan yang kaya yodium seperti ikan laut, telur, dan produk susu baik untuk kesehatan tiroid. Selain itu, selenium dan zinc juga penting untuk fungsi tiroid yang optimal.

5. Apakah penyakit tiroid bisa disembuhkan?

Beberapa penyakit tiroid seperti hipotiroidisme dapat dikendalikan dengan terapi hormon tiroid.

Hipertiroidisme juga dapat diobati dengan obat-obatan, yodium radioaktif, atau operasi.

Kanker tiroid memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika terdeteksi dini dan diobati dengan tepat.

6. Apakah penyakit tiroid menurun?

Faktor genetik dapat berperan dalam beberapa penyakit tiroid seperti Tiroiditis Hashimoto dan Penyakit Graves.

Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin.