Jaga Kebersihan Kuku, Ini Bedanya Paronikia Kronis dengan Paronikia Akut
Halodoc, Jakarta – Paronikia adalah infeksi kulit di sekitar kuku tangan dan kuku kaki. Bakteri atau sejenis ragi yang disebut Candida, biasanya menyebabkan infeksi ini. Bakteri dan ragi, bahkan dapat bergabung dalam satu infeksi.
Bergantung pada penyebab infeksi, paronikia dapat muncul perlahan dan berlangsung selama berminggu-minggu atau muncul secara tiba-tiba dan hanya berlangsung selama satu atau dua hari. Gejala paronikia mudah dikenali dan biasanya dapat dengan mudah dan berhasil diobati dengan sedikit atau tanpa kerusakan pada kulit dan kuku.
Infeksi ini bisa menjadi parah dan bahkan mengakibatkan kamu kehilangan kuku sebagian atau seluruhnya jika tidak dirawat. Paronikia dapat bersifat akut atau kronis tergantung pada durasi sakit dan agen penular.
Baca juga: Enggak Mengancam Nyawa, Candidiasis Bisa Bikin Enggak Nyaman
Paronikia akut hampir selalu terjadi di sekitar kuku dan berkembang dengan cepat. Biasanya akibat kerusakan pada kulit di sekitar kuku karena menggigit, manikur, ataupun trauma fisik lainnya. Bakteri Staphylococcus dan Enterococcus adalah agen infeksi yang umum dalam kasus paronikia akut.
Paronikia kronis dapat terjadi pada jari-jari tangan atau kaki dan datang perlahan-lahan. Kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu dan sering kembali. Ini biasanya disebabkan oleh lebih dari satu agen infeksi, seringkali ragi dan bakteri Candida. Ini lebih umum pada orang yang terus-menerus bekerja di air.
Kulit yang basah secara kronis dan perendaman yang berlebihan mengganggu penghalang alami kutikula. Ini memungkinkan ragi dan bakteri tumbuh dan berada di bawah kulit untuk membuat infeksi.
Penyebab Paronikia
Ada beberapa penyebab paronikia akut dan kronis. Penyebab yang mendasari masing-masing adalah bakteri, ragi Candida, ataupun kombinasi dari dua agen. Agen bakteri yang diperkenalkan ke daerah sekitar kuku kamu oleh beberapa jenis trauma biasanya menyebabkan infeksi akut. Ini bisa dari menggigit atau mencungkil kuku atau kuku, tertusuk oleh alat manikur, menekan kutikula terlalu agresif, dan jenis cedera serupa lainnya.
Agen yang mendasari infeksi pada paronikia kronis adalah yang paling umum adalah ragi Candida, namun bisa juga bakteri. Karena ragi tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembap, infeksi ini sering disebabkan oleh kaki atau tangan terlalu sering dalam air. Peradangan kronis juga berperan.
Perawatan Paronikia
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mendiagnosis paronikia hanya dengan mengamatinya. Dokter dapat mengirim sampel nanah dari infeksi ke laboratorium jika pengobatan tampaknya tidak membantu. Ini akan menentukan agen penular yang tepat dan memungkinkan dokter meresepkan pengobatan terbaik.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Cantengan
Perawatan di rumah seringkali sangat berhasil dalam mengobati kasus-kasus ringan. Jika kamu memiliki nanah di bawah kulit, kamu bisa merendam area yang terinfeksi dalam air hangat beberapa kali sehari dan mengeringkannya secara menyeluruh sesudahnya. Perendaman akan mendorong area untuk mengalir sendiri.
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksinya lebih parah atau tak menanggapi perawatan di rumah. Kamu mungkin perlu lecet atau abses cairan yang terkuras untuk meredakan ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan.
Ini harus dilakukan oleh dokter untuk menghindari penyebaran infeksi. Saat mengeringkannya, dokter juga dapat mengambil sampel nanah dari luka untuk menentukan apa yang menyebabkan infeksi dan cara terbaik untuk mengobatinya.
Baca juga: Begini Cara Mengatasi Cantengan di Rumah
Paronikia kronis lebih sulit diobati. Kamu harus mengunjungi dokter karena perawatan di rumah tidak mungkin berhasil. Dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur dan menyarankan kamu untuk tetap mengeringkannya. Dalam kasus yang parah, kamu mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian kuku. Perawatan topikal lain yang memblokir peradangan juga dapat digunakan.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai perbedaan paronikia kronis dan paronikia akut, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.