Jangan Salah, Ketahui Perbedaan Hemofilia dan Thalassemia

Halodoc, Jakarta - Hemofilia dan thalassemia merupakan penyakit darah manusia yang disebabkan oleh kelainan genetik. Meskipun hemofilia dan thalassemia sama-sama penyakit genetik yang menyerang darah, namun sebenarnya keduanya memiliki gejala dan penyebab yang berbeda.
Thalassemia adalah kelainan darah yang terjadi di antara anggota keluarga yang memiliki cacat genetik pada molekul hemoglobin. Hemofilia juga kelainan darah, tapi cacatnya terletak pada mekanisme pembekuan darah, bukan pada molekul kompleks hemoglobin. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan artikel ini.
Baca juga: Hati-Hati, Ini 5 Komplikasi yang Dapat Terjadi Saat Terserang Thalassemia
Akar Penyebab Hemofilia dan Thalassemia
- Hemofilia
Orang dengan hemofilia memiliki kerusakan pada faktor pembekuan. Faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang diperlukan untuk menghentikan pendarahan.
Tubuh menghasilkan 13 faktor pembekuan. Jika salah satu dari mereka rusak atau kurang, pembekuan darah akan terpengaruh. Orang dengan hemofilia biasanya memiliki waktu perdarahan yang lebih lama dibandingkan orang yang sehat.
- Thalassemia
Pengidap thalassemia memiliki kelainan hemoglobin dalam sel darah merahnya. Sumsum tulang bertanggung jawab untuk produksi hemoglobin, menggunakan zat besi dari asupan makanan untuk menghasilkan hemoglobin.
Bagi pengidap thalassemia, sumsum tulangnya memiliki produksi hemoglobin yang tidak normal. Hemoglobin berperan penting dalam membawa oksigen yang tubuh hirup dari paru-paru ke seluruh sel dan organ di dalam tubuh. Untuk pengidap thalassemia, mereka memiliki lebih sedikit sel darah merah sehat yang beredar di aliran darah. Hal ini menyebabkan pengiriman suplai oksigen yang lebih buruk ke sel dan organ tubuh.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Kelainan Darah Thalassemia
Turunan Jenis Hemofilia dan Thalassemia
Hemofilia
- Jenis hemofilia yang paling umum adalah Hemofilia A. Pengidap hemofilia A memiliki kekurangan dalam faktor pembekuan nomor 8, atau hanya Faktor VIII.
- Jenis umum hemofilia berikutnya adalah hemofilia B. Pengidap hemofilia B memiliki kekurangan faktor pembekuan nomor 9, atau Faktor IX.
Hemofilia A lebih umum dibanding hemofilia B. Kondisi ini mewakili 80-85 persen dari total populasi hemofilia.
Thalassemia
Dua rantai protein alfa globin dan dua beta globin menyusun hemoglobin. Ada dua jenis thalassemia:
- Thalassemia alfa. Setidaknya salah satu gen alfa globin mengalami mutasi atau kelainan.
- Thalassemia beta. Setidaknya satu dari gen beta globin mengalami mutasi atau kelainan.
Perbedaan Gejala Hemofilia dan Thalassemia
Hemofilia memiliki gejala berupa adanya darah dalam urine, menstruasi berat, sering mimisan, pendarahan yang berlebihan setelah operasi atau terluka, muncul memar secara tiba-toba. Pengidap hemofilia berat bisa mengalami pendarahan tiba-tiba, meskipun sedang tidak luka.
Sementara itu, thalassemia mempunyai gejala berupa kelainan bentuk tulang yang menyebabkan bentuk wajah terlihat tidak normal. Selain itu tubuh bertumbuh secara terlambat.
Pengidap thalassemia akan mengalami mudah lelah dan menderita akibat kelelahan yang berlebihan, bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Pembekakan perut karena limpa yang membesar, urin berwarna gelap, dan risiko tinggi gagal jantung adalah beberapa risiko yang dialami pengidap thalassemia.
Baca juga: Kenali Thalasemia, Kelainan Darah yang Diturunkan Orangtua
Perbedaan Pengobatan
Jika pengidap hemofilia mengalami perdarahan, faktor pembekuan yang hilang harus diberikan melalui infus intravena. Faktor pembekuan darah yang hilang disebut konsentrat faktor. Pengidap hemofilia A harus diobati dengan infus konsentrat faktor VIII, sedangkan pengidap hemofilia B harus diinfus konsentrat faktor IX.
Sementara itu pengidap thalassemia harus mengonsumsi obat-obatan, mendapatkan transfusi darah, pengangkatan limfa, pengangkatan kantung empedu, dan transplantasi tulang belakang.
Itulah yang perlu diketahui mengenai perbedaan hemofilia dan thalassemia. Jika kamu memiliki pengalaman terhadap kedua penyakit darah ini, sebaiknya berdiskusi lebih banyak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Jika memerlukan pengobatan, segera kunjungi dokter dengan membuat jadwal pemeriksaan di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!