Jenis Terapi untuk Atasi Skizofrenia Paranoid

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   11 Juni 2019
Jenis Terapi untuk Atasi Skizofrenia ParanoidJenis Terapi untuk Atasi Skizofrenia Paranoid

Halodoc, Jakarta – Skizofrenia paranoid, merupakan penyakit skizofrenia yang disertai dengan paranoia. Skizofrenia adalah sejenis psikosis, di mana pikiran seseorang tidak bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Kondisi ini dapat memengaruhi cara berpikir dan berperilaku pengidapnya. Gangguan mental ini biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau dewasa muda.

Baca Juga: Kenali Penyebab Terjadinya Penyakit Jiwa Skizofrenia

Sedangkan paranoid terjadi ketika seseorang selalu curiga terhadap orang lain. Kondisi ini tentunya dapat menyulitkan pengidap untuk mencari pekerjaan, menjalankan tugas, berteman, dan bahkan pergi ke dokter. Meski gangguan mental ini bisa berlangsung seumur hidup, tapi pengidapnya dapat minum obat dan mencari bantuan untuk menghentikan gejala atau membuatnya lebih mudah untuk hidup. Gejala skizofrenia paranoid dapat meliputi:

  • Halusinasi dan delusi

  • Pemikiran tidak teratur

  • Kurang motivasi

  • Pergerakan lambat

  • Perubahan pola tidur

  • Tidak memperhatikan kebersihan

  • Perubahan bahasa tubuh dan emosi

  • Kurangnya minat dalam kegiatan sosial

  • Memiliki dorongan seksual yang rendah.

Tidak semua orang dengan kondisi ini akan mengalami semua gejala di atas. Gejala sering muncul antara usia 16 dan 30 tahun. Beberapa pengidapnya mungkin memperhatikan perubahan dalam pola tidur, emosi, motivasi, komunikasi, dan kemampuan untuk berpikir jernih.

Kondisi ini tergolong dalam fase awal atau "fase prodromal". Episode akut mungkin akan lebih parah, seperti muncul perasaan panik, marah, dan depresi. Ini bisa menakutkan bagi pengidapnya yang kemungkinan besar tidak berharap hal itu terjadi.

Pengobatan Skizofrenia Paranoid

Konseling dapat membantu pengidap untuk mengembangkan dan mempertahankan keterampilan sosial, pekerjaan, dan kehidupan. Perawatan harus dilanjutkan, bahkan ketika gejalanya mungkin terlihat surut. Sebab, jika pengobatan berhenti, gejalanya sering muncul kembali.

Pilihan pengobatan tergantung pada keparahan dan jenis gejala, usia, dan faktor lainnya. Salah satu jenis terapi yang efektif untuk mengelola gejala kondisi ini adalah terapi psikososial. Terapi ini dapat berupa:

Baca Juga: Ini 3 Cara Mengobati Skizofrenia

  • Terapi Individu. Psikoterapi dapat membantu menormalkan pola pikir, belajar untuk mengatasi stres dan mengidentifikasi tanda-tanda awal kekambuhan untuk membantu pengidap mengelola penyakit mereka.

  • Pelatihan Keterampilan Sosial. Pelatihan ini berfokus pada peningkatan komunikasi,  interaksi sosial dan meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

  • Terapi Keluarga. Terapi keluarga berfokus memberikan dukungan dan pendidikan kepada keluarga yang berurusan dengan skizofrenia.

  • Rehabilitasi Pekerjaan. Ini berfokus  membantu pengidap untuk mempersiapkan, mencari, dan mempertahankan pekerjaan.

Selain terapi psikososial, ada pula jenis terapi elektrokonvulsif (ECT) yang melibatkan pengiriman arus listrik melalui otak untuk menghasilkan kejang yang terkendali. Kejang diduga memicu pelepasan neurokimia di otak dalam jumlah besar. Efek samping mungkin termasuk kehilangan memori jangka pendek.

ECT efektif dalam mengobati katatonia, suatu sindrom yang terjadi pada beberapa orang dengan skizofrenia. ECT biasanya ditujukan untuk pengidap yang belum menanggapi perawatan lain.

Pengidap skizofrenia paranoid sering berhenti minum obat dalam 12 bulan pertama masa perawatan, sehingga dukungan seumur hidup sangat diperlukan. Pengasuh atau anggota keluarga dapat membantu pengidap skizofrenia paranoid dengan belajar sebanyak mungkin tentang penyakit ini dan dengan mendorong pengidapnya untuk mematuhi rencana perawatan mereka.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini Komplikasi yang Terjadi pada Pengidap Skizofrenia Paranoid

Kalau kamu atau kerabat dekat mengalami gejala yang mirip seperti diatas, jangan ragu untuk bertanya ke psikolog Halodoc untuk memastikannya. Klik fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan