Keputihan Hijau? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
Keputihan hijau bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.

DAFTAR ISI
- Penyebab Keputihan Hijau
- Gejala Keputihan Hijau
- Diagnosis Keputihan Hijau
- Cara Mengatasi Keputihan Hijau
- Komplikasi Keputihan Hijau
- Pencegahan Keputihan Hijau
- Kapan Harus ke Dokter?
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina. Kondisi ini normal terjadi pada wanita, dan jumlah serta konsistensi cairan dapat bervariasi tergantung pada siklus menstruasi.
Keputihan normal biasanya berwarna bening hingga putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi.
Keputihan hijau, di sisi lain, adalah kondisi ketika cairan yang keluar dari vagina berwarna hijau kekuningan atau hijau tua.
Perubahan warna ini seringkali disertai dengan gejala lain seperti bau tidak sedap, gatal, nyeri, atau iritasi di area kewanitaan.
Keputihan hijau umumnya menandakan adanya infeksi atau masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian medis.
Penyebab Keputihan Hijau
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab keputihan berwarna hijau. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu diketahui:
- Trikomoniasis: Infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), trikomoniasis adalah IMS yang umum terjadi dan dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau atau kuning, berbusa, dan berbau tidak sedap.
- Vaginosis Bakterialis (VB): Ketidakseimbangan bakteri alami di vagina. VB dapat menyebabkan keputihan berwarna abu-abu, putih, atau hijau dengan bau amis, terutama setelah berhubungan seksual.
- Gonore: IMS yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau atau kuning, nyeri saat buang air kecil, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Klamidia: IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Klamidia seringkali tidak menimbulkan gejala, tetapi pada beberapa wanita dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau.
- Radang Panggul (PID): Infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium. PID seringkali disebabkan oleh IMS yang tidak diobati, seperti gonore atau klamidia, dan dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau atau kuning.
- Benda Asing: Tertinggalnya benda asing di vagina, seperti tampon yang lupa dilepas, dapat menyebabkan iritasi dan infeksi, yang kemudian memicu keputihan berwarna hijau.
- Reaksi Alergi atau Iritasi: Penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengandung bahan kimia tertentu, seperti sabun, losion, atau deterjen, dapat menyebabkan iritasi dan keputihan berwarna hijau.
Jangan khawatir, Ini 5 Dokter Spesialis yang Dapat Mengatasi Keputihan.
Gejala Keputihan Hijau
Selain perubahan warna pada cairan vagina, keputihan hijau seringkali disertai dengan gejala lain, di antaranya:
- Bau tidak sedap (amis atau busuk)
- Gatal atau iritasi di area kewanitaan
- Nyeri saat buang air kecil
- Sakit saat berhubungan seksual
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Nyeri panggul
Kombinasi gejala-gejala ini dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab keputihan hijau secara akurat.
Diagnosis Keputihan Hijau
Untuk mengetahui penyebab keputihan hijau, dokter akan melakukan beberapa langkah diagnosis, meliputi:
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat penyakit menular seksual, penggunaan obat-obatan, dan kebiasaan membersihkan area kewanitaan.
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kewanitaan untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi atau iritasi.
Pemeriksaan Penunjang:
- Tes Cairan Vagina: Sampel cairan vagina akan diambil dan diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri, parasit, atau jamur penyebab infeksi.
- Tes Urine: Tes urine dapat dilakukan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih (ISK) yang mungkin menjadi penyebab keputihan.
- Tes IMS: Tes IMS dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi menular seksual seperti gonore, klamidia, atau trikomoniasis.
Lakukan Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc
Jika kamu aktif secara seksual, bisa saja keputihan hijau ini terjadi akibat penyakit menular seksual.
Skrining ini penting dilakukan untuk mendeteksi dini dan mencegah penularan lebih lanjut. Dengan begitu, pengobatan dapat segera diberikan jika diperlukan.
Kabar baiknya, kini kamu bisa melakukan skrining ini dengan mudah tanpa harus pergi ke rumah sakit atau klinik.
Sebab, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Homecare.
Layanan homelab sendiri merupakan tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc Homecare yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Saat ini, layanan Halodoc Homecare telah tersedia di Jadetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tenaga medis profesional dan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
- Protokol kesehatan ketat.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi. Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 659.000,-.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Hasil tes akan keluar dalam waktu 2 hingga 3 hari.
- Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor Official WhatsApp Halodoc Homecare di 0888-0999-9226.
Tunggu apalagi ? Ayo, gunakan layanan Halodoc Homecare sekarang juga!
Jangan khawatir, saat memesan skrining penyakit menular seksual, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Cara Mengatasi Keputihan Hijau
Pengobatan keputihan hijau tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Beberapa pilihan pengobatan yang umum meliputi:
- Antibiotik: Jika keputihan disebabkan oleh infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis, gonore, atau klamidia, dokter akan meresepkan antibiotik. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diberikan, bahkan jika gejala sudah membaik.
- Antijamur: Jika keputihan disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk krim, tablet, atau supositoria.
- Antiprotozoal: Jika keputihan disebabkan oleh trikomoniasis, dokter akan meresepkan obat antiprotozoal seperti metronidazol atau tinidazol. Pasangan seksual juga perlu diobati untuk mencegah penularan kembali.
- Menghindari Iritan: Jika keputihan disebabkan oleh reaksi alergi atau iritasi, hindari penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras atau parfum. Gunakan sabun yang lembut dan tidak mengandung pewangi.
Komplikasi Keputihan Hijau
Jika tidak diobati, keputihan hijau dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama jika disebabkan oleh IMS.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Penyakit Radang Panggul (PID): PID dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi wanita, yang dapat menyebabkan infertilitas, nyeri panggul kronis, dan kehamilan ektopik.
- Infertilitas: IMS yang tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.
- Komplikasi Kehamilan: Wanita hamil yang terinfeksi IMS berisiko mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan infeksi pada bayi baru lahir.
Pencegahan Keputihan Hijau
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah keputihan hijau, di antaranya:
- Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan: Bersihkan area kewanitaan dengan sabun yang lembut dan air hangat setiap hari. Hindari penggunaan sabun yang mengandung parfum atau bahan kimia keras.
- Hindari Douching: Douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
- Praktik Seks yang Aman: Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko IMS.
- Hindari Berbagi Peralatan Mandi: Jangan berbagi handuk atau pakaian dalam dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Periksakan Diri Secara Teratur: Lakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur untuk mendeteksi dan mengobati infeksi sejak dini.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami keputihan hijau, terutama jika disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Bau tidak sedap
- Gatal atau iritasi
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Demam
Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Keputihan
Jangan sepelekan kondisi keputihan, apa lagi jika kondisinya sudah menyebabkan bau yang tidak sedap atau membuat kamu jadi tak percaya diri.
Ingat, penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Nah, berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin:
Dokter Kandungan dan Kebidanan:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc untuk tanya dokter spesialis, kapan dan di mana saja!

Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2025. What Causes Green Vaginal Discharge?
Flo Health. Diakses pada 2025. Green Vaginal Discharge: What It Means and How to Treat It.
Medical News Today. Diakses Pada 2025. Vaginal Discharge Color Guide: What to Know.
FAQ
1. Apakah keputihan berwarna hijau selalu berbahaya?
Ya, keputihan berwarna hijau umumnya menandakan adanya infeksi dan memerlukan penanganan medis.
2. Apakah keputihan berwarna hijau bisa sembuh sendiri?
Tidak, keputihan berwarna hijau memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau antijamur yang diresepkan oleh dokter.
3. Bagaimana cara membedakan keputihan normal dengan keputihan abnormal?
Keputihan normal berwarna bening hingga putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau nyeri.
Keputihan abnormal memiliki warna, bau, atau tekstur yang berbeda, dan dapat disertai gejala lain seperti gatal atau nyeri.


