Mengenal Teratozoospermia, Penyebab dan Cara Mengatasinya
“Teratozoospermia merupakan kelainan pada bentuk sperma, kondisi ini dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti stres hingga trauma testis. Cara mengatasinya akan tergantung pada keparahannya.”

DAFTAR ISI
- Penjelasan Mengenai Teratozoospermia
- Penyebab Teratozoospermia
- Cara Mengatasi Teratozoospermia
- Hubungi Dokter Andrologi Jika Mengalami Teratozoospermia
Halodoc, Jakarta – Hampir setiap pasangan suami istri tentunya mendambakan kehadiran buah hati untuk meningkatkan kehangatan berumah tangga. Kehadiran anak tentunya tidak akan menjadi masalah jika kesehatan sistem reproduksi suami dan istri dalam kondisi optimal.
Sayangnya, sebagian orang mungkin mengalami masalah kesuburan yang dapat menghambat peluang kehamilan. Nah, salah satu masalah kesuburan yang perlu pria waspadai, adalah teratozoospermia.
Namun sebenarnya apa itu teratozoospermia? Ketahui penjelasanya di sini, terutama mengenai penyebab dan cara mengatasinya.
Apa itu Teratozoospermia?
Infertilitas atau ketidaksuburan kini bukan hanya menjadi permasalahan perempuan saja.
Sebab, dalam kasus-kasus tertentu, masalah kesuburan yang menurunkan peluang kehamilan berasal dari pihak laki-laki.
Infertilitas pria mengacu pada masalah kualitas sperma, jumlah sperma, atau motilitas sperma.
Nah, teratozoospermia atau teratospermia adalah kondisi kelainan morfologi (bentuk) sperma.
Ini adalah kelainan ketika laki-laki menghasilkan sperma yang tampak miring. Akibat bentuk sperma yang tidak normal, kondisi ini mempengaruhi peluang untuk membuahi sel telur.
Menurut penelitian, sperma yang berbentuk normal harus memiliki hal-hal berikut:
- Kepala berbentuk oval.
- Tutup yang bersih dan berbeda menutupi kepala sperma.
- Tidak ada tetesan cairan di kepala.
- Leher dan bagian tengah tampak biasa dengan satu ekor.
Sperma yang bentuknya tidak normal mungkin memiliki kepala bulat, atau dua ekor, atau dua kepala. Morfologi sperma dapat dianalisis dengan melakukan analisis air mani atau seminogram.
Ketahui juga bagaimana ciri sperma tidak sehat lainnya dalam artikel: Ini Tanda dan Tekstur Sperma yang Tidak Sehat.
Penyebab Teratozoospermia
Penyebab teratozoospermia sampai saat ini belum jelas. Namun, para ahli meyakini bahwa stres fisiologis berdampak pada morfologi sperma.
Para ahli juga berkeyakinan kalau faktor berikut menjadi penyebab paling umum kondisi ini:
- Faktor genetik atau bawaan.
- Stres.
- Penyakit kronis dan infeksi.
- Kebiasaan merokok.
- Alkohol.
- Pola makan yang tidak seimbang.
- Kegemukan atau obesitas.
- Penggunaan obat tertentu.
- Peyakit gula.
- Trauma testis.
- Menjalani perawatan untuk kanker seperti terapi radiasi atau kemoterapi
- Tinggal di lingkungan yang meningkatkan suhu testis. Contohnya lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan atau menghabiskan lebih banyak waktu di bak mandi air panas, sauna atau memakai celana ketat.
Beberapa penelitian juga mengaitkan morfologi sperma yang tidak normal dengan penuaan.
Seiring bertambahnya usia seorang pria, kemampuan tubuhnya untuk menghasilkan sperma berkualitas baik semakin berkurang.
Sudah tahu mengenai proses terjadinya kehamilan dari awal hingga akhir? Baca di artikel ini: “Mengenal Fertilisasi dan Proses Terjadinya Kehamilan“.
Cara Mengatasi Teratozoospermia
Kabar baiknya, kondisi ini bisa tertangani. Ada beberapa pilihan berbeda yang dapat dokter berikan untuk membantu mengobati teratozoospermia. Berikut pilihannya:
1. Pengobatan alami
Pola hidup yang kurang baik umum menjadi penyebab teratozoospermia. Alhasil, perubahan gaya hidup perlu pengidap kondisi ini terapkan.
Nah, perubahan gaya hidup yang perlu pengidapnya lakukan adalah dengan berhenti merokok dan berhenti konsumsi alkohol, mengonsumsi makanan kaya anti oksidan, asam amino dan L-Carnitine untuk meningkatkan kesuburan.
Selain itu, pengidap kondisi ini juga perlu mengonsumsi asam lemak kaya omega 3, baik suplemen atau dalam bentuk ikan. Vitamin E juga berperan sangat penting dalam produksi sperma dan kesuburan pria.
Makanlah makanan yang kaya Vitamin E dan konsumsi juga suplemen setelah mengikuti saran dari dokter.
Ada sejumlah rekomendasi makanan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Simak informasinya dalam artikel: Perlu Diketahui, Ini 8 Makanan Peningkat Kualitas Sperma Pria.
2. Pilihan tindakan medis
Apabila pengobatan alami tak kunjung membuahkan hasil, dokter akan merekomendasikan tindakan medis seperti:
Inseminasi intrauterin (IUI)
Perawatan ini akan menjadi pilihan pertama di antara pasangan yang prianya masalah teratozoospermia. Jika pria mengidap teratozoospermia ringan dan wanita dalam keadaan sehat, penyuntikan air mani langsung di dekat sel telur akan membantu pembuahan sel telur.
Fertilisasi invitro atau injeksi sperma intrasitoplasma
Dalam kasus teratozoospermia sedang hingga berat, sperma yang sehat dan normal akan dokter pilih dengan melihat air mani di bawah mikroskop.
Sperma terpilih akan disuntikkan langsung ke sel telur untuk mencapai pembuahan.
Itulah penjelasan mengenai teratozoospermia, khususnya mengenai penyebab dan cara mengatasinya.
Mengingat kondisi ini dapat menghambat kehamilan bagi pasangan yang mendambakan anak, penting bagi pria untuk secara rutin memeriksakan kondisi spermanya.
Mau tau lebih jauh mengenai pola hidup sehat untuk meningkatkan kesuburan pada pria?
Baca di artikel ini: “6 Pola Hidup Sehat untuk Mengatasi Infertilitas pada Pria”.
Hubungi Dokter Andrologi Jika Mengalami Teratozoospermia
Apabila kamu mengalami tanda-tanda teratozoospermia, seperti terlalu cepat mencapai klimaks (mengeluarkan sperma) ketika berhubungan intim, sebaiknya menghubungi dokter.
Berikut adalah beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun dan memiliki rating terbaik dari pasien yang pernah mereka tangani:
1. dr. William Sp.And

Pertama, kamu bisa menghubungi dr. William Sp.And yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada 2017 dan Universitas Airlangga pada 2023.
Saat ini Ia berpraktik di Jakarta Utara dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Memiliki pengalaman selama 7 tahun, ia mampu memberikan informasi lengkap mengenai penanganan teratozoospermia melalui Halodoc.
Chat dr. William Sp.And mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
2. dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And

Dokter Raynaldo Witjaksono Sp.And adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2007 dan Universitas Airlangga pada 2012.
Ia berpraktik di Samarinda, Kalimantan Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Dengan pengalaman selama 16 tahun sebagai dokter andrologi, Ia mampu memberikan saran untuk mengatasi teratozoospermia melalui Halodoc.
Chat dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
3. dr. Joko Sulistyo Sp.And

Selanjutnya ada dr. Joko Sulistyo Sp.And yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2003 dan 2020.
Dokter Joko Sulistyo Sp.And saat ini berpraktik di Bojonegoro, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Dengan pengalaman selama 21 tahun yang ia miliki, dr. Joko Sulistyo Sp.And mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar penanganan teratozoospermia.
Chat dr. Joko Sulistyo Sp.And mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi terkait penanganan teratozoospermia.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!